Otoritas Indonesia dan Filipina tengah menjajaki kemungkinan pertukaran tahanan antara sindikat judi online dan perdagangan orang, Alice Guo, dengan buron Badan Narkotika Nasional (BNN), Gregor Haas.
Alice Guo, yang diduga terlibat dengan sindikat judi China, ditangkap di Tangerang, Jakarta, pada Selasa (3 Sep) setelah lebih dari sebulan melarikan diri. Mantan wali kota Bamban itu menjadi buron setelah menolak hadir dalam penyelidikan terkait dugaan keterlibatannya dalam jaringan kriminal judi online yang dikenal dengan skema Philippine Offshore Gaming Operator (POGO).
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Supratman Andi Agtas menyampaikan Guo akan segera dideportasi ke Filipina. Namun, belum diketahui pasti kapan deportasi akan dilakukan.
“(Waktu kepulangan) bergantung pada hasil penyelidikan polisi,” kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Supratman Andi Agtas kepada Reuters.
Untuk saat ini, Indonesia berharap Filipina akan melakukan timbal balik atas aksi cepat kepolisian Indonesia menangkap Alice Guo. Timbal balik itu diharapkan berupa pertukaran tahanan antara Alice Guo dengan gembong narkoba yang sudah lama menjadi buron BNN, Gregor Haas.
Gregor Haas atau Fernando Tremendo Chimenea merupakan pria berkewarganegaraan Australia yang menjadi buron BNN sejak lama. Ia berhasil ditangkap aparat Filipina di Cebu pada Mei 2024 lalu atas tuduhan terlibat dalam penyelundupan narkoba.
“Diharapkan juga hal yang sama, Filipina mau mengirimkan buron utama BNN atas nama Gregor Haas, yang sampai saat ini masih dinegosiasikan upaya pertukarannya,” ujar Kepala Divisi Hubungan International Inspektur Jenderal Krishna Murti, dikutip dari Kompas.id, Rabu (4/9).
“Saat ini, hal tersebut masih dalam tahap negosiasi untuk pertukaran tahanan secara resmi,” tuturnya.
MANILA: BELUM ADA PERMINTAAN RESMI
Sementara di Filipina, pejabat Kementerian Kehakiman menjelaskan pada Kamis (4/9) bahwa Indonesia belum mengajukan permintaan resmi untuk pertukaran tahanan.
“Belum ada permintaan resmi dari Indonesia terkait pertukaran tahanan yang sedang dibicarakan,” kata Wakil Menteri Kehakiman Nicky Ty dalam wawancara di Dobol B TV seperti dilaporkan oleh GMA News Online. Ia menambahkan bahwa hal ini masih sekadar “kemungkinan.”
“Jangan terburu-buru. Saat ini kami masih berharap Alice Guo segera dideportasi,” tambahnya.
Dalam pernyataan pada hari Rabu, pengacara Guo, Stephen David, mengatakan bahwa tim hukumnya merasa lega karena Guo ditangkap dalam keadaan selamat.
“Ini perkembangan yang positif bagi kami agar bisa menjawab tuduhan dan isu yang dilemparkan kepadanya. Sebagai kuasa hukumnya, kami sangat khawatir dengan kesehatan, keselamatan, dan keamanan dirinya,” ujar David seperti dilaporkan oleh media Filipina.
“Dia mungkin belum menyadarinya, tapi peristiwa ini bisa menjadi awal yang baik untuk semua kasus yang menimpanya,” tambah sang kuasa hukum.
Senat Filipina meluncurkan penyelidikan terkait praktik judi online sejak Mei lalu. Penyelidikan ini dilakukan menyusul penggerebekan di sebuah kasino di kota Bamban pada Maret lalu, yang mengungkap dugaan penipuan yang dijalankan dari fasilitas yang sebagian dimiliki oleh Guo.
Lembaga penegak hukum Filipina, termasuk Dewan Anti Pencucian Uang, bulan lalu mengajukan beberapa tuduhan pencucian uang terhadap Guo dan 35 orang lainnya kepada Departemen Kehakiman.
Mereka menuduh Guo dan komplotannya telah mencuci uang hasil kejahatan senilai lebih dari 100 juta peso (US$1,8 juta).
Guo, yang mengaku sebagai warga negara Filipina sejak lahir, membantah tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai “fitnah.”
Guo mencalonkan diri sebagai pejabat dengan status warga negara Filipina, namun sidik jarinya kemudian ditemukan cocok dengan warga negara China bernama Guo Hua Ping.
Setelah dipecat dari jabatannya sebagai wali kota Bamban di provinsi Tarlac, Guo melarikan diri dari Filipina pada Juli, menggunakan paspor Filipina untuk bepergian ke Malaysia dan Singapura, sebelum akhirnya ke Indonesia pada Agustus, menurut laporan Badan Anti-Kejahatan Filipina.
Guo ditangkap bersama seorang biksu China dan dibantu oleh mantan polisi China dalam pelariannya dari Filipina, kata Supratman pada hari Rabu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Setelah dipulangkan, Guo, yang memotong rambutnya pendek untuk menyamar, akan diserahkan kepada penegak hukum dan kemudian ke Senat Filipina, menurut Direktur Biro Investigasi Nasional Filipina, Jaime Santiago.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.