Paus Fransiskus mengakhiri kunjungannya di Indonesia pada hari ini, Jumat (6/9). Meski hidup dengan satu paru-paru, Bapa Suci tak lelah menyapa dan memberkati warga selama tiga hari berada di Jakarta.
Mengutip CBS News, ketika berusia sekitar 21 tahun, Paus Fransiskus menderita penyakit pneumonia parah yang menyebabkannya harus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru kanannya saat masih tinggal di Argentina. Kondisi itu juga membuatnya rentan terhadap penyakit pernapasan.
Sri Paus sendiri pernah menulis tentang perawatan di rumah sakit dan perawatan medis dalam memoar berjudul Life: My Story Through History.
“Tenang saja. Itu manusiawi. Tidak ada yang mengejutkan tentang itu,” tulisnya.
Menurut laporan CNBC Indonesia, penulis biografi resmi Paus Fransiskus, Sergio Rubin, mengkonformasi sebagian besar paru-parunya yang terinfeksi telah diangkat saat Paus Fransiskus masih muda.
Mantan Presiden National Foundation for Infectious Diseases, Schaffner mengatakan ada beberapa alasan mengapa Paus menjalani operasi pengangkatan paru-paru sekitar enam dekade lalu.
“Dulu ketika ia masih muda, belum ada terapi obat antibiotik yang meluas, dan mungkin saja ia mengalami keterlibatan paru-paru atau sebagian paru-paru yang cukup parah dan harus diangkat,” kata Schaffner saat berbicara riwayat TBC Paus Fransiskus.
“Itu adalah pengobatan yang cukup standar di era sebelum obat antibiotik,” imbuhnya.
Paus juga disebut mengalami komplikasi batuk rejan, atau pertusis. Menurut Schaffner, batuk rejan dapat menyebabkan penyakit pada saluran bronkial dan dapat menyebabkan infeksi kronis.
“Sekali lagi, ini terjadi sebelum antibiotik konvensional tersedia secara luas. Jadi mereka mungkin harus mengobati komplikasi ini dengan pembedahan dengan mengangkat seluruh atau sebagian paru-parunya,” kata Schaffner.
TETAP SEMANGAT MEMBERI BERKAT
Paus Fransiskus sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Jorge Bergoglio. Saat ini berusia 87 tahun, Paus Fransiskus mengambil alih jabatan paus pada 2013 pada usia 76 tahun, dua tahun lebih muda daripada Paus Benediktus XVI saat terpilih pada 2005 lalu.
Dilansir Dominus Est, Vatikan membenarkan bahwa Paus kehilangan sebagian paru-parunya semasa muda karena infeksi saluran pernapasan. Berdasarkan pertimbangan para ahli, kondisi tersebut tidak memengaruhi perannya sebagai Paus.
Sebagai salah satu Paus tertua dalam sejarah Gereja, Fransiskus telah mengalami banyak masalah kesehatan, termasuk flu dan dua kali operasi usus. Paus juga hanya memiliki satu paru-paru yang utuh.
Tahun lalu, Paus dirawat di rumah sakit selama tiga hari diduga bronkitis, tetapi dia kemudian mengumumkan bahwa dia mengalami pneumonia. Paus Fransiskus juga menjalani operasi perut pada Juni lalu untuk memperbaiki hernia dan menghilangkan jaringan parut yang menyakitkan.
Kendati hanya memiliki satu paru-paru dan menggunakan kursi roda dalam kesehariannya, Paus Fransiskus selalu menggambarkan bahwa kesehatannya baik-baik saja. Ia pun tidak berencana untuk berhenti.
“Mungkin jika suatu hari nanti kesehatan saya tidak bisa membaik lagi. Mungkin karena satu-satunya kelemahan yang saya miliki adalah di lutut saya, dan itu sudah jauh lebih baik. Namun, (berhenti) tidak pernah terlintas dalam pikiran saya,” kata Paus Fransiskus, dalam wawancaranya dengan CBS Evening News.
Selama tiga hari berada di Indonesia, di sela-sela kegiatannya Paus Fransiskus selalu berusaha memberikan berkat kepada warga yang sudah menunggunya di pinggir jalan di sekitar kawasan Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.
Salah satunya adalah Veronica Intan Dwi Christanti yang menangis penuh haru dan bahagia ketika ia yang tengah hamil sembilan bulan mendapat berkat dan rosario dari Paus Fransiskus yang sedang dalam perjalanan menuju Katedral Jakarta pada Rabu (4/9) lalu.
“Nangis, gemeteran, terharu dan merinding jadi satu..Tidak pernah menyangka bisa sedekat ini bahkan bisa diberkati langsung oleh Bapa Suci Paus Fransiskus… Pengalaman rohani yang sungguh luarbiasa dan mungkin tidak bisa terulang 2x,” tulis Gregorius di unggahan Instagram-nya.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.