Komisi X DPR imbau kedepankan metode belajar berpikir kritis

komisi-x-dpr-imbau-kedepankan-metode-belajar-berpikir-kritis

Jakarta (ANTARA) –

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengimbau pemerintah mengedepankan metode belajar berpikir kritis (critical thinking) dalam kegiatan belajar-mengajar di Indonesia.

Menurut Dede, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, metode berpikir kritis berperan penting untuk membantu peserta didik menemukan jalan keluar dari beragam persoalan yang mereka hadapi.

“Kita tuh mungkin sampai saat ini masih ingat misalnya Perang Diponegoro itu (terjadi pada) 1825–1830, kita ingat. Tetapi, kenapa terjadi perang, kenapa harus perang, itu kita tidak tahu permasalahan-permasalahannya. Nah, itu yang disebut sebagai narasi atau pun juga nalar atau pun critical tihinking. Jadi critical thinking inilah yang sebetulnya perlu diajarkan mulai dari sekolah, bukan menghafal,” kata dia.

Lebih lanjut, ia pun menilai metode berpikir kritis juga dapat menjadi modal bagi generasi muda untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ia mengatakan pula bahwa mutu pendidikan di Indonesia merupakan fondasi untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Dengan kemampuan berpikir kritis, menurut Dede, generasi muda sebagai generasi penerus bangsa dapat siap menghadapi tantangan di masa depan.

Berikutnya, ia juga menyarankan pemerintah agar mulai menerapkan konsep belajar yang mengadopsi kebutuhan pendidikan di masa depan.

“Jangan lagi mengajarkan hal yang sama berulang-ulang kepada para siswa yang belum tentu hal tersebut terjadi di masa depan,” ujar dia.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI telah menempuh sejumlah upaya dalam meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan di Indonesia. Di antaranya adalah dengan menerbitkan dua buku panduan baru yang sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi di Indonesia.

Kedua buku yang diterbitkan adalah Buku Panduan Kurikulum Pendidikan Tinggi 2024 dan Buku Pedoman Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

“Kedua buku ini saling melengkapi karena buku panduan kurikulum terkait dengan perencanaan, dan SPMI ini terkait penjaminan mutu internal,” kata Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek Sri Suning Kusumawardani.

Suning mengatakan Buku Panduan Kurikulum Pendidikan Tinggi 2024 dirancang untuk mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam menuju Indonesia Emas 2045.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya

Editor: Riza Mulyadi

Copyright © ANTARA 2024

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Komisi X DPR imbau kedepankan metode belajar berpikir kritis

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Install App

By installing our application, you can access our content faster and easier.

Login

To enjoy Kabarwarga privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us