Stres dan Frustrasi di Dunia Kerja, Perempuan Bisa Keluar Kerja karena Kondisi Ini

stres-dan-frustrasi-di-dunia-kerja,-perempuan-bisa-keluar-kerja-karena-kondisi-ini

Perempuan banyak mengalami kekerasan di dunia kerja. Ada beberapa bentuk kekerasan gender yang dialami oleh perempuan dalam dunia kerja.

Seperti, mengalami pelecehan seksual secara verbal. Perempuan sering mendapatkan perkataan kasar dari laki-laki atasannya yang serba mengatur dan membentak perempuan

Kedua, adanya stereotip bahwa perempuan dianggap lemah dan tidak mampu melakukan pekerjaan yang berat seperti mengangkat atau mengantarkan barang. Hal ini membuat mereka tidak dipercaya untuk bekerja pada jenis pekerjaan tertentu (Sarina & Ahmad, 2021). 

Ketiga, diskriminasi terhadap pekerja perempuan juga terjadi. Ini tidak hanya terjadi dalam peran dan tanggung jawab. Tetapi juga dalam penghargaan terhadap hasil kerja yang dibayar dengan upah (Adisu & Jehani, 2016). Di mana perempuan seringkali mendapatkan gaji yang lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki meskipun melakukan pekerjaan yang sama. Ini merupakan bentuk diskriminasi gender yang tidak adil. Semua orang seharusnya memiliki hak yang sama dalam pemberian upah dan jenis pekerjaan, tanpa membedakan gender (Sarina & Ahmad, 2021).

Perempuan yang mengalami diskriminasi pada dunia kerja merupakan persoalan yang tidak kunjung usai. Perempuan seharusnya mendapatkan hak yang sama dan setara dengan laki-laki. Terutama dalam hal pemberian upah dan gaji. Terlebih lagi kaum perempuan saat ini tidak saja berperan tunggal, tetapi juga berperan ganda, dengan arti ia harus mengurus urusan rumah tangga dan urusan pekerjaan (Sarina & Ahmad, 2021).

Baca Juga: ‘Lookism’ Soroti Diskriminasi Kerja, Apakah Makin Good Looking Makin Sejahtera?

Tak hanya di kantor, perempuan juga bekerja di ruang domestik. Dari zaman dahulu hingga sekarang kaum perempuan lah yang memegang peranan penting sebagai pengurus rumah tangga. Anggapan bahwa perempuan sebaiknya fokus pada urusan rumah tangga adalah stereotipe yang menyatakan bahwa jika perempuan bekerja di luar rumah, maka rumah tangga akan terganggu keharmonisannya (Sarina & Ahmad, 2021). 

Kondisi ini kemudian membuat perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak sering mengalami putusnya harapan akan mencapai kedudukan karirnya. Bahkan sering kehilangan pekerjaan sehingga  selanjutnya ia bergantung pada suaminya. Melihat bagaimana perempuan yang bekerja dan juga berperan sebagai istri sekaligus ibu mendapatkan diskriminasi di dunia kerja nya dengan upah yang lebih kecil dibandingkan laki-laki adalah hal yang tidak adil.

Suami dan istri sama-sama memiliki kewajiban untuk menafkahi anak yang mereka miliki, keduanya punya kewajiban untuk mengelola rumah tangga secara bersama-sama. Ini berhubungan dengan kebijakan cuti melahirkan bagi suami atau cuti ayah, suami juga memiliki hak cuti untuk membantu sang istri pasca kelahiran dan masa penyembuhan. 

Cuti untuk ayah ini dapat mengurangi kesenjangan tanggungjawab antara perempuan dan laki-laki dalam keluarga. Karena beban pengasuhan tidak hanya ditanggung oleh perempuan, sehingga perempuan dapat kembali ke pekerjaan lebih cepat dan melanjutkan karir mereka. Dan Cuti ayah memperlihatkan bahwa laki-laki juga bertanggung jawab dalam pengasuhan anak, dan ini membantu mengubah pandangan masyarakat mengenai stereotip gender dan mendorong kesetaraan gender. 

Berbagai kebijakan telah dilakukan untuk mengurangi ketimpangan antara gaji laki-laki dan perempuan tetapi belum menemukan hasil yang maksimal. Untuk memastikan bahwa perempuan dan laki-laki diperlakukan secara adil dalam hal pembayaran kerja, harus dilakukan dengan bersama-sama. Mewujudkan kesetaraan gender pada hakekatnya merupakan kepentingan kemanusiaan, dan karenanya kepentingan semua pihak. Oleh karena itu, diperlukan upaya sungguh-sungguh dari semua pihak untuk mewujudkan kesetaraan gender, dengan merubah budaya Patriarki (Susanto, 2015).

Baca Juga: Di PHK Dari Pekerjaan Karena HIV/ AIDS: Diskriminasi Pekerja

Langkah awal yang dapat dilakukan ialah merubah persepsi bahwa perempuan lebih lemah dibandingkan laki-laki. Secara moral anggapan tersebut tidak benar karena perempuan juga manusia seperti laki-laki (Sutrisna, 2011). Maka perlu ditingkatkan kebijakan anti diskriminasi gender di lingkungan kerja. Hal ini mencakup penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran diskriminasi gender terutama dalam hal gaji. Perusahaan harus memastikan bahwa gaji yang diberikan kepada perempuan setara dengan gaji yang diberikan kepada laki-laki yang memiliki tanggung jawab dan kualifikasi yang sama. Sanksi yang tegas harus diberlakukan terhadap perusahaan yang melanggar kebijakan ini.

Langkah penting selanjutnya yaitu melakukan edukasi dan pelatihan. Edukasi dan pelatihan juga merupakan langkah yang sangat penting. Perempuan harus diberikan akses yang sama dengan laki-laki terhadap pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk memperoleh keterampilan dan kualifikasi yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Dengan peningkatan kualifikasi perempuan, diharapkan mereka akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan upah yang setara. 

Kemudian menerapkan kebijakan transparansi gaji di lingkungan kerja. Dengan demikian, perusahaan diharapkan untuk mempublikasikan informasi mengenai gaji dan tunjangan secara terbuka dan jujur. Dengan adanya transparansi ini, karyawan dapat dengan mudah membandingkan gaji mereka dengan rekan-rekan sejawat yang memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sama. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya diskriminasi gaji berdasarkan jenis kelamin.

Memastikan keadilan pembayaran kerja bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab perusahaan dan pemerintah. Dengan mengambil langkah-langkah konkrit dan bekerja sama, kita dapat mencapai kesetaraan gender dan membangun masa depan yang lebih adil  bagi semua orang.

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Stres dan Frustrasi di Dunia Kerja, Perempuan Bisa Keluar Kerja karena Kondisi Ini

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Install App

By installing our application, you can access our content faster and easier.

Login

To enjoy Kabarwarga privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us