All Access to Rossa 25 Shining Years: Dokumenter Perjalanan Karier dan Hidup Seorang Diva

all-access-to-rossa-25-shining-years:-dokumenter-perjalanan-karier-dan-hidup-seorang-diva

Menyiapkan konser yang menjadi perayaan 25 tahun perjalanan karier Rossa sebagai penyanyi tentu menjadi pekerjaan besar. Ratusan orang, mulai dari musisi, penari, penata busana, hingga kru, terlibat. Persiapan konser Rossa 25 Shining Years mengawali film dan mengalir hingga hari H konser sepanjang 90 menit durasi film.

Di antara kesibukan persiapan konser, penonton diajak mengenal sosok Rossa dan perjalanan karier serta lika-liku kehidupannya lewat tutur orang-orang di sekitarnya. Baik itu sosok yang punya relasi personal, seperti anak, orang tua, mantan suami, dan pekerja rumah tangga. Maupun mereka yang menjadi tim kerja dan punya relasi profesional, seperti manager, pencipta lagu, produser, rekan penyanyi, juga tim produksi. Tak ketinggalan orang-orang yang punya kontribusi terhadap kesuksesan Rossa, yakni para penggemarnya.

Cerita pun bergulir ke masa awal perempuan itu meniti kariernya sebagai penyanyi. Ia sudah menjadi penyanyi sejak anak-anak dan merilis album anak-anak tetapi kurang berhasil. Lewat lagu “Nada-Nada Cinta” yang jadi lagu terakhir di album pertamanya sebagai penyanyi dewasa, Rossa mulai dikenal publik.

“Mulailah aku dikenal sebagai Rossa, seorang penyanyi baru yang lahir di industri musik Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga: Sanja, Perempuan Detektif Bongkar Pembunuhan Berantai dalam ‘Kabut Berduri’

Saat itu dirinya masih SMA. Sebagai remaja dengan gayanya yang ceria, ia dinilai cocok membawakan “Nada-Nada Cinta” oleh pencipta lagu dan produsernya. Benar saja, lagu itu membuka pintu bagi kesuksesan Rossa. Namun ada saat dirinya hanya menyanyi pada Jumat hingga Minggu, karena ia lebih memilih untuk kuliah sembari mencari lagu.

Lagu “Tegar” di album kedua Rossa awalnya dibuat untuk penyanyi lain. Namun karena tidak cocok, lagu itu lalu ditawarkan kepadanya dan produsernya. Lagu ciptaan Melly Goeslaw ini membuat nama Rossa makin dikenal luas.

“Lagu itu seperti mencari pemiliknya,” tuturnya.

Kisah di balik lagu-lagu Rossa yang populer bisa kita dengar sepanjang film. Bagaimana lagu itu diciptakan, bagaimana pembuatan klipnya, dst. Sembari kita diperlihatkan bagaimana Rossa menyiapkan sebuah konser.

Kita bisa mendengar cerita dari para pencipta lagu yang menuliskan lagu-lagu untuk Rossa. Seperti Maryati dan Yoenky Suwarno serta Melly Goeslaw. Relasinya dengan pencipta lagu sangat dekat, seperti dengan Melly. Tak heran jika lagu-lagu yang dinyanyikannya sedikit banyak merupakan kisah nyata. Pasalnya Rossa sering curhat soal kisah cintanya pada Melly.

Dengan berkelakar, di atas panggung di hadapan penonton konsernya, ia berterima kasih pada para mantan.

“Thank you, ex, welcome next.”

Baca Juga: Film ‘Heartbreak Motel’: Toxic Relationship dan Trauma Masa Kecil, Hindari atau Hadapi?

Ketika menyanyi di atas panggung saat konser, Rossa tidak sekadar menyanyikan secara langsung lagu-lagu dalam album yang sudah direkam. Sejumlah lagu diaransemen ulang, dibuat untuk versi duet, ditambahkan unsur baru, dan lain-lain.

Persiapan tak hanya soal lagu dan musik, tapi juga pakaian yang dikenakan, penari yang mengiringi dan tata letak panggung. Jadi ketika penggemarnya menonton konser, mereka akan mendapatkan pengalaman yang baru.

Menguak Kehidupan Pribadi

Seperti judulnya All Access to Rossa, sutradara seperti hendak menjanjikan sebuah film yang menyediakan semua informasi tentang Rossa kepada penonton. Dalam hal ini termasuk kehidupan pribadi sang diva.

Sejumlah fun fact tentangnya bisa kita temui sepanjang film ini. Hal-hal kecil dan keseharian tentang dirinya yang hanya diketahui orang-orang yang dekat dengannya. Seperti asal-usul nama Rossa misalnya yang dituturkan oleh ibunya.

“Aku tuh kan senang nonton film, ada film ceritanya perempuan cantik, pinter, berani banget, namanya Rossa. Trus kataku gini, ’Ayah kalau punya anak namanya Rossa aja, biar berani, pinter trus baik orangnya’,” ujar sang ibu.

Lewat penuturan orang-orang di sekitarnya kita juga bisa melihat kalau Rossa bukan sosok yang suka setengah-setengah. Ketika bekerja dia akan melakukannya dengan totalitas. Dalam berekspresi, dirinya juga tidak setengah-setengah. Dia sangat ekspresif baik ketika senang maupun sedih.

Cerita orang-orang di sekelilingnya ini juga membawa penonton melihat bagaimana ia bisa menjadi seorang bintang. Bagaimana ia bisa tetap bertahan di industri musik Indonesia dan punya penggemar lintas generasi.

Baca Juga: Film ‘Maid’ Perjuangan Korban KDRT yang Berani Keluar dari Rumah

Selain menampilkan sosoknya sebagai penyanyi, perannya sebagai seorang ibu juga diangkat. Penonton bisa mendengar lewat penuturan orang-orang dekat dan melihat kedekatan Rossa dengan anak laki-laki satu-satunya Rizky Langit Ramadhan. Begitu juga relasi antara dirinya dengan mantan suaminya, Yoyo. 

Cerita awal perkenalan Rossa dengan Yoyo yang berlanjut hingga pernikahan bisa kita dengar langsung dari mereka berdua. Begitu juga ketika hubungan mereka merenggang dan Rossa memutuskan untuk bercerai. Cerita dari orang-orang terdekat bisa kita dengar.

Seperti penuturan Rizky ketika mengetahui orang tuanya bercerai, bagaimana relasinya dengan bapaknya dan bagaimana ia kemudian menerima kehadiran bapaknya. Begitu juga penuturan dari teman-temannya, bagaimana Rossa bergelut dan menghadapi situasi tersebut. Penonton juga bisa mendengar cerita dari sisi Yoyo yang harus berhadapan dengan penolakan anaknya.

Penonton diajak melihat situasi ini dari sudut pandang Rossa, Yoyo, dan Rizky. Termasuk juga bagaimana mereka kini memaknai relasi orang tua dan anak serta keluarga. Momen-momen menyentuh ini bisa ditangkap kamera dengan baik.

Cerita tentang kehidupan rumah tangganya ini bisa dibilang merupakan bagian penting film. Sebuah dokumentasi atas perjalanan hidup mereka bertiga sebagai keluarga sekaligus dokumentasi atas bentuk keluarga yang beragam di masyarakat.

Gaya Bercerita Cenderung Monoton 

Bisa dibilang dokumenter ini memakai gaya bertutur dengan pendekatan jurnalistik. Penonton diajak masuk dalam kehidupan Rossa lewat penuturan sejumlah narasumber. Sepanjang film kita akan mendengar cerita dari keluarga, sahabat dan teman-temannya tentang sosoknya terkait berbagai hal dalam format wawancara. Pola ini sangat dominan hingga cenderung monoton.

Tak dipungkiri bahwa Rossa punya kedekatan dengan banyak orang yang terlibat dalam kariernya. Bisa dimengerti kalau sutradara film, Ani Ema Susanti berupaya memasukkan suara mereka dalam dokumenter ini. Bahwa pandangan dan pengalaman mereka tentang sang diva dirasa penting untuk membawa penonton memahaminya dari banyak sudut. Di sisi lain pengalaman mereka juga sangat valid karena berangkat dari relasi personal.

Namun dengan jumlah narasumber hingga puluhan seakan-akan tidak memberi ruang bagi penonton untuk mengolah informasi. Apalagi pola yang dipakai untuk menyajikan wawancara narasumber tersebut dari awal sampai akhir film bisa dibilang sama.

Baca Juga: Belajar Mengenali Duka Widow Melalui ‘Jatuh Cinta Seperti di Film-Film’

Alih-alih memaksimalkan kekuatan visual, dokumenter ini lebih banyak memberi ruang pada tutur narasumber. Sepanjang 90 menit durasi film saya hanya menemukan sedikit scene dalam durasi singkat yang menonjolkan kekuatan visual. 

Yakni sebuah footage yang diambil saat Rossa dan Rizky berlibur di New York kisaran 2015-2016. Momen ketika Rossa merasa kariernya sudah berakhir dan ia hendak banting stir. Serta sebuah scene yang menunjukkan interaksi antara Rizky dan bapaknya, atau mantan suami Rossa, Yoyo. Mereka berdua bercakap-cakap dengan santai di kamar dengan kamera menyorot dari dekat dan perlahan bergerak menjauh.

Scene saat Rossa di atas panggung dan berinteraksi dengan penggemarnya juga jadi kekuatan tapi sayangnya ini tidak banyak dieksplorasi.

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
All Access to Rossa 25 Shining Years: Dokumenter Perjalanan Karier dan Hidup Seorang Diva

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Install App

By installing our application, you can access our content faster and easier.

Login

To enjoy Kabarwarga privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us