Lakpesdam-Kemenag RI Cetak 33 Fasilitator BRUS dengan Modul Inklusif

lakpesdam-kemenag-ri-cetak-33-fasilitator-brus-dengan-modul-inklusif

1 min read

Lakpesdam PBNU menggelar Bimbingan Teknis atau Training of Trainer (TOT) Fasilitator Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS). Kegiatan ini diikuti staf program INKLUSI, perwakilan dari lembaga dan badan otonom NU di tingkat pusat yang memiliki mandat dalam pencegahan dan penanganan perkawinan anak. Di antaranya, perwakilan dari Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU, Pengurus Pusat (PP) Fatayat NU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

Dari kegiatan yang digelar pada tanggal 20-23 Agustus 2024 di Oria Hotel, Jakarta Pusat ini akhirnya telah lulus 33 fasilitator BRUS tersertifikasi. Terkait hal ini, Pimpinan Manager (PM) Program INKLUSI, Nurun Nisa mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas peserta dalam melaksanakan bimbingan pada remaja dan masyarakat, serta membekali fasilitator dengan perspektif inklusif dalam pencegahan dan penanganan perkawinan anak.

“Hasil yang diharapkan adalah terciptanya fasilitator yang handal dan berkualitas, yang siap menjalankan tugas dan fungsi pelayanan yang inklusif dalam bimbingan remaja usia sekolah dan masyarakat, khususnya dalam rangka pencegahan perkawinan anak (PPA),” ujarnya.

Dengan upaya terintegrasi seperti ini, diharapkan angka perkawinan anak di Indonesia dapat terus menurun, dan generasi mendatang dapat tumbuh dengan sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Hadir sebagai instruktur dalam kegiatan ini, Agus Suryo Suripto, Kepala Subdirektorat Bina Keluarga Sakinah Direktorat Bina Kantor Urusan Agama dan Keluarga Sakinah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), dan instruktur ahli BRUS yang juga penyusun modul yakni Sugeng Widodo, Imam Nakhe’i, Nur Rofi’ah dan juga Nurmey Nurulhaq.

Saat sambutan, Kepala Subdirektorat Bina Keluarga Sakinah Direktorat Bina Kantor Urusan Agama dan Keluarga Sakinah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Agus Suryo Suripto mengapresiasi kegiatan Bimtek Fasilitator BRUS kali ini karena sebagai momentum perdana mencetak fasilitator khusus modul BRUS yang inklusif.

“Kalau modul Kemenag awalnya hanya untuk remaja usia sekolah yang beragama Islam, kalau modul kerjasama Kemenag dan Lakpesdam PBNU ini untuk semua agama, jadi inklusif,” ujarnya.

Harapannya dengan pembuatan modul dan Bimtek Fasilitator ini bisa menjadi langkah awal untuk menyiapkan remaja dengan karakter yang unggul dan positif, yang akan berkontribusi pada penurunan angka perkawinan anak. Sebab, perkawinan anak berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan anak, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan. Anak yang menikah pada usia dini cenderung putus sekolah, sehingga tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Selain itu, mereka juga rentan mengalami kekerasan dalam rumah tangga akibat kurangnya kemampuan mengelola emosi dan konflik. Dampak lebih lanjut termasuk kelahiran prematur, stunting, hingga risiko kematian ibu saat melahirkan.

Program ini dilaksanakan melalui kolaborasi antara Bina KUA dan Keluarga Sakinah dengan Lakpesdam PBNU dalam program INKLUSI.

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Lakpesdam-Kemenag RI Cetak 33 Fasilitator BRUS dengan Modul Inklusif

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Install App

By installing our application, you can access our content faster and easier.

Login

To enjoy Kabarwarga privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us