Yang Bisa Kamu Pelajari dari Film ‘Seni Memahami Kekasih’ : Mencintai Dengan Apa Adanya

yang-bisa-kamu-pelajari-dari-film-‘seni-memahami-kekasih’-:-mencintai-dengan-apa-adanya

Jika orang lain malu bicara soal kemiskinan yang mereka alami, hal ini tidak terjadi pada pasangan Agus Mulyadi dan Kalis Mardiasih. Inilah yang disuguhkan kepada penonton dalam film ‘Seni Memahami Kekasih’.

Menemani sahabatnya di kampung di Blora dalam sebuah persidangan cerai, telah membuat Kalis Mardiasih patah arang ketika akan memulai sebuah hubungan. Perceraian sahabatnya ini telah membuatnya takut berhubungan dengan laki-laki.

Di awal film, Kalis digambarkan sedang menggendong anak sahabatnya ini di luar ruang sidang, dan berusaha memberikannya susu formula, ketika pak Hakim memvonis sahabatnya agar cerai dari suaminya.

“Kog, ada ya laki-laki seperti ini?.”

Ucapan sahabat perempuannya setelah cerai ini selalu terngiang-ngiang di kepala Kalis. Ia selalu dihantui masa depan yang buruk, bertemu laki-laki yang tak serius mencintainya. Apalagi melihat realitas kehidupan sahabatnya ini selanjutnya, harus buka warung makan sambil mengasuh anaknya karena kemiskinan yang dialami. Jadi single mother memang merupakan momok bagi banyak perempuan di dunia!

Sahabat perempuannya ini kemudian cerai dengan 1 anak, karena suaminya yang tak bertanggungjawab. Cerita masa lalu ini selalu membuat Kalis maju mundur ketika ketemu laki-laki yang disukainya. Ketidakpercayaan pada laki-laki selalu membuat Kalis terus diwarnai hantu-hantu pikiran di kepalanya.

Siapa laki-laki yang selalu menghantui pikiran Kalis? Laki-laki itu bernama Agus Mulyadi, cowok sederhana asal Magelang yang bekerja sebagai editor dan blogger di sebuah media di Yogyakarta, mojok.co. 

Baca Juga: Hubungan dengan Pasangan Terasa Stagnan, Padahal Terlihat Sedang Baik-Baik Saja, Kamu Relate?

Agus Magelangan yang unik ini kemudian harus kerja keras untuk mendapatkan Kalis Mardiasih, mahasiswi yang kuliah di Solo yang kemudian jadi penulis dan influencer di media sosial. Kemiskinan, dan ketidakpercayaan Kalis pada laki-laki, membuat Agus Mulyadi pantang menyerah untuk meyakinkan Kalis.

Agus kerap naik motor dari Magelang ke Yogyakarta, dari Magelang ke Blora, menelpon Kalis berkali-kali, memberikan bunga, mendatangkan penyanyi, Fiersa Besari di harai ulang tahun Kalis, demi meyakinkan Kalis bahwa Agus bukan cowok seperti laki-laki sahabatnya itu. 

Cerita ini mengalir dengan problem gender sebagai bagian dari relasi laki-laki dan perempuan.

Film bergenre drama komedi berdasarkan buku “Seni Memahami Kekasih” ini kemudian difilmkan oleh IDN Picture dan disutradarai Fajar Nugros dengan judul yang sama, yaitu “Seni Memahami Kekasih”, yaitu tentang bagaimana mencintai pasangan dengan apa adanya.

Barangkali Agus tak punya fortuner seperti yang diimpikan Kalis, tapi Agus mau kerja keras dan punya cita-cita. Agus juga tidak mampu menawarkan janji-janji untuk masa depan mereka berdua, tapi Agus mau berusaha. Inilah yang menjadi standpoint film ini sehingga menjadi film drama komedi yang enak ditonton dan seru.

Film ini kemudian menyuguhkan cerita yang dialami banyak pasangan lain yang masih mahasiswa, tinggal di kost sederhana, hidup biasa, kemana-mana naik motor, banyak baca buku, tapi semua ini dituangkan dengan romansa komedi sampai penonton larut dalam kesedihan dalam persahabatan dan romansa ini secara berganti-ganti. Film menawarkan dinamisasi cerita yang pas, gaya bertutur tak menggurui sehingga penonton mendapatkan pengetahuan bagaimana memahami kekasih secara sederhana.

Baca Juga: Alasan Orang Berselingkuh dan Cara Menghadapinya

Kisah Agus dan Kalis dalam film Seni Memahami Kekasih diperankan oleh Elang El Gibran dan Febby Rastanty. 

Dalam Instagramnya, Kalis menuliskan:

“Hubungan kami bermula dari hobi saling sharing kemiskinan dan kami selalu bangga jika diantara kami jadi yang lebih miskin. Misalnya, Agus selalu bangga karena sejak TK dia sudah punya TV di rumahnya walopun hitam putih. Sedangkan keluarga saya baru punya TV pas saya kelas 5 SD, itu pun pasti Bapak saya pake cara ngutang.

Saya bangga cerita ke Agus kalo dulu saya masih berak di kakus alias jumbleng. Kalian kalo nggak pernah miskin, pasti nggak bisa bayangin bentuk kakus itu seperti apa. Sedangkan Agus, merasa lebih modern karena berak di WC umum desanya.

Topik kemiskinan membuat hubungan kami hangat. Kami ngakak sepanjang jalan membicarakan kemiskinan sambil sesekali saling meremas telapak tangan di atas motor yang melaju di jalanan Jogja.

Kami sepakat, sebagai penulis, kami mesti terus menuliskan pengalaman hidup sebagai orang miskin; kami bersahabat dan bersaudara dengan orang-orang miskin yang berhati baik. Mereka membuat kami percaya janji Tuhan untuk memasukkan mereka ke surga tanpa hisab barangkali benar. Orang miskin beda dengan orang kalah. Mereka adalah pejuang kehidupan. Mereka punya cara-cara indah untuk mencintai, jauh dari hal-hal yang bersifat materi.”

Baca Juga: Bukan Sekadar Lucu, Ini Tips Menggunakan Humor dalam Percintaan

Dalam film, Agus selalu mempunyai tawaran-tawaran unik agar Kalis kembali dan mau memaafkan ketika mereka bertengkar dan Kalis pergi. Jika traumanya muncul, Kalis akan pergi, dan Agus selalu menunggu dan tak pernah pergi, barangkali ini adalah tips penting dalam film ini.

Jika kamu sedang trauma dengan pasanganmu, barangkali cara-cara Agus ini bisa kamu pelajari, yaitu cara-cara untuk memahami pasanganmu. Agus tidak gantian marah ketika Kalis mengkritik, tapi Agus mendengarkan dan mencoba menyelami alasan Kalis melakukan ini semua. Ini tips kedua.

Tips ketiga, Agus adalah sosok laki-laki yang punya sejuta cara untuk menyenangkan perempuan pasangannya dengan cara yang unik, melibatkan bapak kost Kalis ketika mereka bertengkar, sampai melibatkan tetangga dan pak RT untuk meyakinkan Kalis bahwa Agus adalah laki-laki yang serius.

Tips berikutnya adalah, cinta tak harus diungkapkan dengan janji-janji yang besar. Agus memahami jika Kalis ingin menikah, tapi Agus mendengarkan dan tak mau mengeluhkan apa yang dirasakannya. 

Baca Juga: Jika Pasangan Selingkuh, Kita Harus Bertahan atau Pergi

Agus Mulyadi punya banyak perbedaan dengan Kalis, dari cara mencintai yang berbeda, yaitu ada yang diungkapkan, ada yang tidak. Bahasa mencintai yang kadang beda ini, namun keduanya bisa menyatu ketika satu sama lain mau bicara dan mendengarkan, barangkali ini tips yang bisa kamu quote dalam film ini.

“Saya bukan lelaki yang pintar menjaga hubungan. Saya bahkan tak pernah mampu menjaga kelanggengan hubungan dengan perempuan lebih dari enam bulan. Hubungan saya dengan perempuan sebelum Kalis bahkan hanya bertahan empat bulan. Namun Kalis berbeda. Ia Perempuan sabar dan telaten. Sudah dua setengah tahun kami berhubungan. Dan saya merasa semakin cinta,” dalam bukunya yang diterbitkan Gramedia pada tahun 2020, Agus Mulyadi menuliskan ini

Dalam Gramedia.com ditulis, buku ini merangkum tiga puluh delapan kisah perjalanan cinta Agus dan Kalis yang inspiratif dan layak diteladani bagi pasangan muda mudi masa kini. Ini merupakan buku yang penuh kenarsisan dan sangat megalomania. Konon menurutnya, kisah-kisah perjalanan cinta dan kelucuannya bersama Kalis sangat sayang jika hanya disimpan untuk dirinya sendiri.

(sumber foto: Instagram @film__smk)

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Yang Bisa Kamu Pelajari dari Film ‘Seni Memahami Kekasih’ : Mencintai Dengan Apa Adanya

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Install App

By installing our application, you can access our content faster and easier.

Login

To enjoy Kabarwarga privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us