Justin Timberlake disebut akan mengaku bersalah pada Jumat (13/9) atas insiden berkendara dalam keadaan mabuk yang membuatnya ditangkap polisi di wilayah Hamptons pada Juni lalu.
Penyanyi yang kini berkarier sebagai solois dan aktor ini dijadwalkan hadir di Pengadilan Sag Harbor, New York, untuk secara resmi menyatakan pengakuan baru, menurut jaksa.
Rincian perjanjian dengan jaksa belum diungkapkan, namun seorang sumber yang mengetahui kesepakatan tersebut mengatakan Timberlake sudah setuju untuk mengaku bersalah atas pelanggaran ringan “mengemudi dengan kemampuan tidak maksimal,” sebuah pelanggaran lalu lintas yang dikenai denda antara US$300 (Rp4,7 juta) hingga US$500 (Rp7,8 juta) dan penangguhan lisensi selama 90 hari.
Sumber tersebut berbicara dengan syarat identitasnya disembunyikan karena mereka tidak berwenang berbicara di depan umum tentang kesepakatan ini sampai disetujui oleh hakim pada hari Jumat, menurut laporan Variety.
Bintang pop tersebut awalnya mengaku tidak bersalah atas tuduhan pelanggaran ringan mengemudi dalam keadaan mabuk dan lisensi mengemudinya telah ditangguhkan dalam sidang bulan lalu.
Kantor Jaksa Wilayah Suffolk, yang menangani kasus ini, menolak memberikan komentar menjelang sidang, begitu pula dengan pengacara Timberlake, Edward Burke.
Timberlake ditangkap di Sag Harbor, New York, sekitar tengah malam pada 18 Juni setelah polisi mengatakan ia menerobos rambu stop di alun-alun kota, keluar jalur, dan keluar dari BMW-nya dengan bau alkohol.
Polisi dalam dokumen pengadilan juga menyebutkan bahwa mata pria asal Tennessee berusia 43 tahun tersebut terlihat “merah dan berair” serta “bicara yang lambat,” tidak stabil saat berdiri, dan gagal dalam semua tes kesadaran fisik.
Pelantun lagu SexyBack ini sebelumnya mengaku kepada polisi bahwa ia hanya minum satu gelas martini dan sedang mengikuti rombongan temannya pulang.
Sag Harbor adalah kota kecil bekas pelabuhan penangkapan paus yang disebutkan dalam novel klasik karya Herman Melville, Moby-Dick, yang terletak di kawasan Hamptons, sebuah wilayah komunitas tepi laut sekitar 160 kilometer di sebelah timur New York City.
Penangguhan lisensi Timberlake di New York kemungkinan berdampak pada kemampuannya mengemudi di negara bagian lain, menurut seorang ahli hukum pekan ini.
Menolak tes breathalyzer, seperti yang dilakukan Timberlake saat ditangkap, otomatis SIM-nya dicabut sementara waktu, menurut peraturan di negara bagian New York. Peraturan serupa seharusnya diberlakukan pula di negara bagian lain, jelas Kenneth Gober, mitra pengelola di firma hukum Lee, Gober & Reyna di Austin, Texas.
“Sebagian besar negara bagian berpartisipasi dalam Driver’s License Compact, sebuah kesepakatan untuk berbagi informasi tentang pencabutan SIM sementara dan pelanggaran lalu lintas,” ia menjelaskan melalui email.
“Jika SIM dicabut sementara di satu negara bagian, seharusnya juga ditangguhkan di semua negara bagian.”
Namun, dalam praktiknya, bisa memakan waktu lama hingga perubahan tersebut tercermin di seluruh negara bagian, ujar Gober.
Ia juga menambahkan bahwa bintang pop tersebut memiliki dapat dengan mudah menyewa sopir dan tidak perlu mengemudi.
Agen Timberlake dan perwakilan lainnya tidak menanggapi email yang meminta komentar minggu ini, menurut beberapa laporan media.
Pemenang Grammy 10 kali ini belum memberikan pernyataan resmi terkait penangkapannya, namun tampaknya mengakui kejadian tersebut saat tampil di Chicago beberapa hari kemudian.
“Minggu ini sangat berat,” katanya kepada penonton selama pertunjukan pada 21 Juni di United Center.
“Tapi kalian ada di sini, dan aku ada di sini. Tidak ada yang bisa mengubah momen ini sekarang.”
Timberlake sedang menjalani tur yang berlangsung selama beberapa bulan untuk mendukung album terbarunya. Ia akan kembali tampil di wilayah New York dalam beberapa minggu mendatang dengan konser di Newark, New Jersey, dan Brooklyn.
Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini.
