5 Sebab Keretakan Rumah Tangga

5-sebab-keretakan-rumah-tangga

Mubadalah.id – Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa pernikahan yang tampak bahagia tiba-tiba mengalami kehancuran? Tidak selalu karena masalah besar seperti kekerasan atau perselingkuhan.

Faktanya, banyak pernikahan rusak karena hal-hal yang tampak sepele pada awalnya, namun jika kita biarkan, menjadi bom waktu yang menghancurkan. Jangan sampai Anda terjebak dalam kebiasaan buruk ini. Apa saja penyebab keretakan rumah tangga?

Sering kali, keretakan rumah tangga terjadi secara perlahan-lahan, tanpa kita sadari. Ketika konflik kecil terus kita biarkan tanpa penyelesaian yang baik, maka konflik itu bisa menumpuk dan akhirnya menjadi jurang yang memisahkan pasangan. Mari kita bahas lima penyebab utama keretakan rumah tangga dan bagaimana kita dapat mencegahnya.

1. Kurangnya Komunikasi yang Efektif

Komunikasi adalah fondasi setiap hubungan, terutama dalam pernikahan. Namun, banyak pasangan yang gagal menjaga kualitas komunikasi mereka seiring berjalannya waktu.

Ketika komunikasi antara suami dan istri mulai berkurang, kesalahpahaman menjadi lebih sering terjadi, dan masalah kecil pun sulit kita selesaikan.

Sebagaimana Allah berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari kesalahan orang lain” (QS. Al-Hujurat: 12).

Prasangka buruk biasanya muncul dari ketidakjelasan dalam komunikasi. Salah satu pasangan mungkin merasa tidak kita dengar atau dipahami, sehingga mereka mulai merasa tidak dihargai. Akibatnya, konflik yang seharusnya bisa terselesaikan dengan mudah justru membesar dan menciptakan jarak emosional.

Untuk menghindari ini, penting untuk meluangkan waktu untuk berbicara secara terbuka, jujur, dan dengan empati. Ingatlah bahwa berkomunikasi bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang mendengarkan dengan baik.

2. Ketidaksetiaan dan Pengkhianatan

Ketidaksetiaan adalah salah satu penyebab utama keretakan rumah tangga. Perselingkuhan, baik secara fisik maupun emosional, mengikis kepercayaan dan menghancurkan ikatan suci pernikahan.

Allah telah dengan tegas melarang mendekati perbuatan zina dalam Al-Qur’an:

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al-Isra’: 32).

Sebuah pengkhianatan dalam hubungan akan merusak kepercayaan, yang sering kali sulit untuk kita bangun kembali. Bahkan setelah meminta maaf, rasa sakit dan keraguan bisa tetap menghantui salah satu pasangan.

Karenanya, menjadi penting bagi pasangan untuk terus menjaga komitmen dan kejujuran dalam hubungan, serta menjauhi godaan yang bisa merusak kepercayaan yang telah dibangun bersama. Jika ada ketidakpuasan atau masalah dalam hubungan, pasangan harus berbicara secara terbuka daripada mencari pelarian di tempat lain.

3. Masalah Finansial yang Tidak Terkelola

Keuangan sering kali menjadi pemicu konflik dalam rumah tangga. Kesalahpahaman tentang pengelolaan uang, pengeluaran yang tidak seimbang, atau utang yang menumpuk dapat menimbulkan ketegangan dalam hubungan.

Rasulullah shalalllahu alaihi wa sallam mengingatkan dalam sebuah hadits:

“Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu.” (HR. Tirmidzi).

Makna dari hadits Ini bisa kita terapkan dalam konteks keuangan dengan menyarankan pasangan untuk meninggalkan gaya hidup yang berisiko dan fokus pada pengelolaan keuangan yang lebih bijak dan sesuai dengan kebutuhan keluarga.

Mengelola keuangan bersama membutuhkan keterbukaan, transparansi, dan perencanaan yang matang. Tanpa adanya kesepakatan tentang bagaimana uang harus diatur, perasaan tidak adil atau frustrasi akan muncul. Untuk menghindari konflik, pasangan harus memiliki perencanaan keuangan bersama, berbicara secara terbuka tentang prioritas, dan berkompromi jika ada perbedaan pandangan tentang cara pengelolaan uang.

4. Kurangnya Keharmonisan

Ketika salah satu pasangan merasa kebutuhan emosional atau fisiknya tidak terpenuhi, hal ini bisa memicu ketidakpuasan yang mengarah pada keretakan rumah tangga.

Rasulullah shalalllahu alaihi wa sallam telah mengingatkan pentingnya memenuhi kebutuhan pasangan dengan penuh kasih sayang dan perhatian, beliau bersabda:

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya.” (HR. Tirmidzi).

Keharmonisan dalam kehidupan intim membutuhkan komunikasi terbuka antara suami dan istri. Pasangan harus saling memahami kebutuhan satu sama lain dan menciptakan hubungan yang berdasarkan saling menghormati.

Jika ada masalah, maka seyogyanya untuk membicarakannya secara dewasa dan terbuka, daripada membiarkannya menjadi sumber kekecewaan yang tidak terselesaikan.

5. Perbedaan Nilai dan Tujuan Hidup

Pasangan yang memiliki perbedaan mendasar dalam nilai-nilai hidup dan tujuan jangka panjang sering kali menemukan diri mereka dalam konflik yang tak kunjung selesai.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Tidaklah beriman seseorang di antara kamu sehingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam konteks rumah tangga, hadis ini mengajarkan bahwa pasangan harus saling menghargai dan mendukung satu sama lain, termasuk dalam perbedaan pandangan.

Perbedaan dalam hal agama, cara membesarkan anak, atau bahkan karir bisa menjadi pemicu keretakan jika tidak kita bicarakan sejak awal. Penting bagi pasangan untuk memiliki visi yang sejalan dan mendiskusikan perbedaan mereka dengan bijak. Kompromi dan saling menghormati adalah kunci untuk menjaga hubungan tetap harmonis meski ada perbedaan pandangan.

Bangunlah Rumah Tangga Surgawi

Pernikahan adalah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan, tetapi keretakan bisa kita cegah jika pasangan mampu mengenali tanda-tanda awalnya dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya. Perkuat komunikasi, jaga kesetiaan, kelola keuangan dengan bijak, serta saling memahami kebutuhan emosional dan tujuan hidup, Insyaa Allah rumah tangga bisa kita pertahankan dengan baik.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Marriage and Family oleh Matthew D. Johnson dan Darren M. Kahne (2010), keterbukaan dalam komunikasi dan pengelolaan finansial bersama merupakan faktor kunci dalam menjaga keutuhan rumah tangga.

Bersamaan dengan itu, riset dari jurnal ini juga menunjukkan bahwa pasangan yang memiliki visi yang sejalan serta berbagi nilai-nilai yang sama memiliki peluang lebih besar untuk mempertahankan hubungan jangka panjang. Oleh karenanya, sangat penting untuk terus bekerja sama dan berupaya menjaga keutuhan serta keharmonisan pernikahan dengan penuh komitmen.

Maka, dengan memahami dan mengatasi berbagai sebab keretakan rumah tangga yang telah dijelaskan, pasangan dapat mencegah hal-hal kecil berkembang menjadi masalah besar dan berkontribusi pada fondasi yang kokoh bagi pernikahan mereka. []

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
5 Sebab Keretakan Rumah Tangga

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Install App

By installing our application, you can access our content faster and easier.

Login

To enjoy Kabarwarga privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us