Belajar dari Kasus Brandoville Studios, Kenali 7 Budaya Kerja yang Toksik!

belajar-dari-kasus-brandoville-studios,-kenali-7-budaya-kerja-yang-toksik!

Baru-baru ini, media dihebohkan dengan berita kasus kekerasan terhadap karyawan perusahaan Brandoville Studios. Di mana diberitakan bahwa karyawan sering diperintahkan untuk bekerja secara overtime dan menyakiti diri sendiri bila melakukan kesalahan. Sejumlah karyawan pun mengaku mengalami kekerasan fisik, emosional, verbal, hingga eksploitasi di sana.

Budaya kerja yang toxic seperti ini mungkin saja terjadi di banyak perusahaan lain. Mungkin juga kamu alami juga tanpa sadar. Yuk, kenali tanda-tanda budaya kerja yang toxic berikut ini.

1. Tidak Dipercaya

Tidak dipercaya/Foto: Pexels/Yankrukov

Dikutip dari TeamBonding, tanda pertama bahwa tempat kerjamu toxic adalah saat kamu berbicara, rekan kerja dan atasanmu tidak mendengarkanmu. Masukanmu tidak dihargai, idemu disepelekan, dan hakmu tidak diprioritaskan oleh pihak perusahaan.

Ketidakpercayaan ini pun bisa meningkat menjadi kecurigaan dan keraguan terhadapmu. Yang mana efeknya adalah hubungan profesional menjadi tidak sehat, kerja tim tidak efektif, kontribusimu diremehkan, dan kamu menjadi ragu untuk terus bekerja sama dan berbagi ide secara terbuka, kreativitas dan produktivitas perusahaan pun terganggu.

Apakah kamu merasakan tanda yang satu ini?

2. Perundungan

Perundungan/Foto: Pexels/Mart Production

Di tempat kerja, perundungan dapat mencakup kekerasan fisik, verbal, maupun psikologis. Terus-menerus menerima kekerasan seperti ini dapat membahayakan kesehatan dan kesejahteraan dan karyawan. Pun, perilaku ini tidak bisa ditoleransi di lingkungan mana pun.

Namun, sayangnya pelecehan dapat terjadi dengan mudah di mana saja. Termasuk di kantor, yang terwujud dari tindakan apa pun yang mempermalukan atau merendahkan pekerja. Perundungan cenderung ditemukan dalam budaya kerja yang tidak sehat dan dapat menimbulkan stres serta kecemasan.

3. Kebijakan yang Tidak adil

Kebijakan yang tidak adil/Foto: Pexels/Yankrukov

Jika peraturan, tata tertib, atau kebijakan hanya berlaku untuk karyawan atau karyawati tertentu saja, sedangkan tidak diberlakukan kepada staf lainnya, itu berarti manajemen perusahaan bersikap pilih kasih.

Lingkungan kerja yang tidak menerapkan standar perilaku yang sama untuk semua pekerjanya dapat memungkinkan beberapa stafnya punya hak istimewa, sedangkan yang lainnya tidak. Misalnya, memaafkan keterlambatan hingga perilaku yang tidak pantas yang dilakukan sebagian karyawan. Sedangkan, sebagian karyawan lainnya mendapatkan sanksi atau teguran tegas.

4. Karyawan Tidak Boleh Salah

Karyawan tidak boleh salah/Foto: Pexels/Yankrukov

Dikutip dari TechTarget, tidak seorang pun ingin membuat kesalahan. Namun, jika sebuah kesalahan membuahkan konsekuensi yang lebih besar daripada taraf kesalahannya, ini merupakan situasi yang mengancam. Pun, dapat menyebabkan karyawan takut akan hukuman atas kegagalan atau kesalahan yang dibuatnya.

5. Peningkatan Waktu Lembur dan Beban Pekerjaan

Peningkatan waktu lembur dan beban pekerjaan/Foto: Pexels/cottonbro

Melansir Forbes, jika kamu sering disuruh lembur atau dibebani tumpukan pekerjaan yang tidak masuk akal, hati-hati bahwa ini adalah tanda lingkungan kerjamu sudah beracun, Beauties.

Sebab, ini berarti pihak perusahaan tidak memperhatikan kapasitas pekerja dan sudah bisa dikatakan mereka mengeksploitasi karyawannya hingga mengakibatkan stres dan terkuras secara tenaga, waktu, emosi, dan pikiran.

6. Tidak Ada Work Life Balance

Tidak ada work life balance/Foto: Pexels/Olly

Dikutip dari Talent Locker, jika kamu diminta memeriksa email, atau melanjutkan pekerjaan, di akhir pekan atau hari libur, atau tidak boleh meninggalkan kantor di jam pulang kantor, itu berarti tidak diberlakukan keseimbangan antara kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadimu, Beauties.

Ketika karyawan terus-menerus diharapkan menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja tanpa cukup mengurus keperluan dan kegiatan pribadi serta keluarganya, hal itu melelahkan fisik dan mentalnya. Selain itu, dapat pula menyebabkan stres dan penurunan kinerja.

7. Nepotisme dan Favoritisme

Nepotisme dan favoritisme/Foto: Pexels/Vlada Karpovich

Dilansir dari CuteHR, menunjuk teman dekat atau sanak famili untuk menduduki posisi penting di perusahaan tanpa mempertimbangkan kerja keras yang telah dilakukan oleh karyawan lain yang sudah lebih banyak berkontribusi merupakan salah satu bentuk racun dalam lingkungan kerja.

Memfavoritkan seseorang atau beberapa karyawan untuk diberikan kepercayaan lebih dalam meng-handle sesuatu juga merupakan bentuk favoritisme yang bisa menimbulkan keirian di antara para karyawan.

Bagaimana Bila Tempat Kerjamu Penuh dengan Toxic?

Bagaimana bila tempat kerjamu penuh toxic/Foto: Pexels/Thirdman

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika kamu menjadi korban dari toxic-nya budaya kerja di kantormu, yakni sebagai berikut.

1. Bagikan Keluh Kesah

Mengutip Clockify, mintalah masukan dan pendapat yang objektif dari orang-orang terdekatmu, misalnya keluarga. Bagikanlah apa yang menekan batinmu selama ini.

2. Dokumentasikan Bukti

Setiap kali kamu sedang berhadapan dengan orang yang jahat atau beracun di kantormu, sempatkanlah selalu untuk mendokumentasikan apa pun yang diperbuatnya atau dikatakannya terhadapmu.

Siapa tahu jika timing-nya tepat, kamu dapat memperoleh bukti ucapan kasar dan penyiksaan yang kamu alami darinya. Atau, kamu juga bisa mencatat perilaku berulang yang telah kamu amati darinya.

3. Hubungi HRD

Jika kamu takut menambah masalah dengan sang sumber toxic di tempat bekerjamu, sebaiknya bicarakan masalahmu dengan pihak yang netral. Yakni, HRD perusahaan atau atasanmu. Kamu bisa meminta mereka untuk menjaga kerahasiaan percakapan ini.

4. Tetapkan Batasan

Dikutip dari Healthline, tegaskan bahwa dirimu tidak ingin diganggu ketika sedang istirahat makan siang, terus-menerus lembur, dan kamu butuh istirahat untuk mengisi ulang tenaga di kala akhir pekan.

5. Relaksasi

Lakukan ritual setelah bekerja untuk meningkatkan suasana hatimu dengan hobi yang kamu suka. Misalnya, menelepon teman, mendengarkan musik, menonton film, dan sebagainya.

6. Cari Dukungan dari Rekan Kerja

Bertemanlah dengan beberapa rekan kerja yang dapat dipercaya, dapat selalu mendukungmu, dan bisa menjadi tempat bercerita yang baik dan nyaman untukmu.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Belajar dari Kasus Brandoville Studios, Kenali 7 Budaya Kerja yang Toksik!

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Install App

By installing our application, you can access our content faster and easier.

Login

To enjoy Kabarwarga privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us