Sebelum jauh memberikan cinta kita kepada orang lain, alangkah baiknya kita habiskan cinta kita untuk diri kita sendiri terlebih dahulu.
Mubadalah.id – Beberapa waktu yang lalu, saat bertandang ke luar kota, saya sempatkan mampir ke tempat teman saya. Tanpa persiapan dan tanpa oleh-oleh apapun, saya pun akhirnya bertemu dengannya.
Tanpa rencana sebelumnya. Waktu itu saya hanya berpikir agar saya tidak terlambat datang ke salah satu café tempat di mana kami sudah janjian untuk bertemu.
Saya tidak sempat mampir-mampir untuk sekedar membeli sepotong roti atau apapun sebagai oleh-oleh. Dalam pikiran saya, saya hanya ingin mengejar waktu agar ia tak menunggu terlalu lama. Saya hanya punya waktu 1 jam untuk berbincang, karena setelah itu saya harus mengejar kereta.
Lirik Lagu yang Penuh Makna
Singkat cerita, akhirnya saya yang tiba lebih dahulu. Beberapa menit menunggu, akhirnya teman yang saya tunggu tiba. Waktu yang tersisa beberapa menit kita maksimalkan untuk berbincang tentang kabar masing-masing serta tertawa bersama, mengingat kekonyolan-kekonyolan yang telah kita perbuat di masa lalu.
Suasana café yang nyaman, tidak terlalu riuh, dan udaranya yang natural serta obrolan kami yang semakin ngelantur membuat saya tidak ingin buru-buru mengakhiri perbincangan ini. Dalam suasana yang hangat, tiba-tiba terdengar lirik musik yang menurut saya sarat penuh makna.
Sebuah lagu yang bercerita tentang kisah kehidupan Perempuan. Lirik-lirik sederhananya sangat mudah dipahami dan saya rasa mewakili perasaan Para perempuan yang ada di muka bumi ini.
Saya lantas berkomentar “dalem banget lagunya”. Sahabat saya lantas menimpali “ini lagunya Bernadya, coba dengerin, bagus!”. Akhirnya saya browsing-browsing sebentar untuk memastikan bahwa benar lagu dengan judul itu yang ia maksud.
Waktu terus berjalan dan tersisa 10 menit untuk menuju stasiun. Akhirnya saya berpamitan untuk berpisah. Meninggalkan obrolan-obrolan penuh tawa tadi di deretan meja café.
Cintailah Dirimu Sendiri Dahulu adalah Pesan untuk Para Perempuan!
Saya mencoba memahami lirik sang pencipta lagu. “Untungnya bumi masih berputar, untungnya ku tak pilih menyerah. Untungnya ku bisa rasa, hal-hal baik yang datangnya belakangan. “
Sebuah lirik yang mengisahkan bagaimana seorang perempuan tidak boleh menyerah dengan keadaan yang terjadi. Sehancur apapun, sejatuh apapun. Yakin saja, pasti akan ada hal-hal baik yang bisa kita ambil setelahnya.
Sesekali cara berpikir perempuan harus seperti laki-laki. Perempuan harus mengedepankan logika. Nah, dalam hal ini kita bisa belajar dari laki-laki. Di sini kita bisa meminjam cara berpikirnya dan meletakkannya pada diri kita sebagai perempuan yang kerap kali lebih mengedepankan perasaan.
Mungkin ini juga yang menjadi salah satu hikmah adanya kesalingan relasi. Laki-laki bisa juga meminjam cara berpikir perempuan dalam suatu keadaan, artinya mereka bisa melihat dengan sudut pandang perempuan dalam lain keadaan.
Ketika bumi masih berputar, saat itu selalu ada pengharapan-pengharapan untuk mendapat dan menemukan hal-hal baik setelahnya. Mencintai diri sendiri lebih dahulu adalah kunci. Perempuan tidak akan mendapatkan cinta dari orang lain ketika tidak mampu mencintai diri kita sendiri. Maka, cintailah dirimu sendiri dan terus memperbaiki diri!
Mengapa Mencintai Diri Sendiri lebih Dahulu itu Penting?
Sebelum jauh memberikan cinta kita kepada orang lain, alangkah baiknya kita habiskan cinta kita untuk diri kita sendiri terlebih dahulu. Hal ini saya rasa sangat efektif untuk para perempuan yang belum memiliki ikatan perrnikahan. Mengapa demikian?
Ketika seorang perempuan mencintai dirinya sendiri terlebih dahulu, maka ia akan bisa menerima segala kekurangan dan kelebihan yang ada pada dirinya. Ia akan lebih mengenali diri dan mencurahkan perhatiannya untuk mencintai diri. Hal ini akan mengarus pada usaha untuk terus memperbaiki semua kekurangan dan mengembangkan setiap potensi yang ada.
Setelah kita mampu mencintai diri kita sendiri, maka aura positif akan terpancar. Tak akan ada ruginya juga, ketika kita bisa mencintai diri kita sendiri terlebih dahulu. Semakin kita memahami diri, maka potensi yang ada akan semakin tergali dan kita bisa semakin banyak memberi.
Pada saatnya nanti ketika kita bertemu dengan orang baru yang menjadi akan pasangan hidup, kita sudah tidak lagi tantrum dengan segala hal yang tak sesuai dengan harapan. Kita lebih bisa bijaksana menyikapi segala hal karena kita sudah memahami potensi yang ada di diri kita sendiri.
Setiap problem yang ada akan terasa mudah terselesaikan. Ketika kita sebagai perempuan banyak tahu, banyak pengalaman, banyak rasa sabar yang terbentuk oleh proses mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Saya sarankan, Para perempuan, berikan cinta yang layak untuk dirimu! []