The Last of the Sea Women, Film Dokumenter Perdana Malala Yousafzai yang Wajib Kamu Tonton

the-last-of-the-sea-women,-film-dokumenter-perdana-malala-yousafzai-yang-wajib-kamu-tonton

The Last of the Sea Women, Film Dokumenter Perdana Malala Yousafzai yang Wajib Kamu Tonton

Retno Anggraini | Beautynesia

Senin, 07 Oct 2024 07:30 WIB

The Last of the Sea Women, Film Dokumenter Perdana Malala Yousafzai yang Wajib Kamu Tonton

The Last of the Sea Women, Karya Film Dokumenter Perdana Malala Yousafzai/Foto: Dok. Apple TV+

Beauties, tentunya kamu masih ingat dong dengan Malala Yousafzai? Aktivis muda asal Pakistan yang meraih Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2014, menjadikannya sebagai salah satu pemenang Nobel termuda sepanjang sejarah. Tidak hanya tertarik untuk memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan, Malala juga tertarik dengan dunia perfilman.

Malala pun dipertemukan oleh Sue Kim, sutradara asal Korea Selatan yang memiliki ide untuk membuat film dokumenter tentang perjuangan para haenyeo, penyelam perempuan di Jeju. Malala yang tertarik dengan ide Sue tersebut pun setuju untuk bekerja sama dengan Sue melalui perusahaan produksinya, Extracurricular.

Menyelami Tradisi Haenyeo

The Last of the Sea Women

Haenyeo/Foto: Dok. IMDb

Melansir laman Asia Blooming, film ini membawa kita ke Pulau Jeju, tempat di mana sekelompok perempuan berani yang dikenal sebagai haenyeo, mengabdikan diri untuk tradisi menyelam yang telah berlangsung selama ratusan tahun.

Haenyeo melakukan penyelaman untuk mencari nafkah, dengan mengumpulkan hasil laut seperti kerang dan rumput laut menggunakan peralatan yang kurang memadai. Mereka dikenal karena kemampuan menyelam yang luar biasa dan keahlian yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Dalam film ini, kita diajak untuk memahami lebih dalam tentang kehidupan sehari-hari para haenyeo, tantangan yang mereka hadapi, dan ikatan kuat yang mereka miliki dengan laut. Melalui lensa kamera, kita bisa merasakan dedikasi dan kerja keras para haenyeo, sekaligus melihat keindahan laut yang menjadi sumber kehidupan mereka.

Kekuatan dan Ketahanan Perempuan

Cuplikan trailer The Last of the Sea Women/Foto: Dok. Apple TV+

Salah satu hal yang paling menarik dari The Last of the Sea Women adalah bagaimana film ini mengangkat tema ketahanan perempuan. Di tengah modernisasi dan perubahan iklim, tradisi haenyeo mulai terancam punah. Populasi haenyeo terus menurun dan banyak dari mereka yang merasa terdesak oleh perubahan zaman. Namun, meski menghadapi tantangan ini, semangat para haenyeo tetap menyala.

Malala dan timnya berhasil menangkap momen-momen berharga yang menunjukkan kekuatan, keberanian, dan rasa solidaritas di antara para haenyeo. Dalam setiap wawancara dan momen yang ditampilkan, kita bisa merasakan betapa pentingnya tradisi ini bagi identitas mereka. Tidak hanya sekadar pekerjaan, tapi juga sebuah warisan yang patut dilestarikan.

Keberanian Para Haenyeo

Malala Yousafzai dan Sue Kim/Foto: Dok. IMDb

Sebagaimana telah dilansir dari laman Deadline, Malala mengakui bahwa dirinya jatuh cinta dengan keberanian dan ketangguhan para haenyeo, tanpa peduli usia mereka yang sudah menginjak 70 hingga 90-an.

“Film ini tidak hanya menceritakan tentang pekerjaan mereka saja, tapi juga tentang bagaimana mereka mengadvokasi keselamatan laut, bagaimana mereka ingin melindunginya, dan bagaimana mereka berharap bisa menceritakan kisah mereka pada perempuan lain di luar sana,” jelas Malala.

Dalam film ini, Sue Kim juga sedikit membahas masalah pelepasan air radioaktif dari PLTN Fukuashima yang berdampak pada haenyeo. “Inilah yang menjadi inti dari film kami, yaitu bagaimana haenyeo menghadapi krisis lingkungan yang mengancam cara hidup, budaya, dan kesehatan laut. Mereka melakukan bagian mereka untuk memprotes pelepasan air ini.”

Pendapat Para Penonton

The Last of the Sea Women/Foto: Dok. Apple TV+

Film dokumenter ini mendapatkan respons yang sangat positif dari penonton. Mereka dibuat kagum dengan cara film ini dalam mengangkat kisah perempuan yang sering kali terabaikan. Komentar-komentar tentang betapa mengharukan dan memberdayakannya film ini banyak bermunculan di berbagai platform. Banyak penonton merasa terinspirasi untuk lebih peduli terhadap pelestarian budaya dan hak-hak perempuan.

The Last of the Sea Women tidak hanya menghibur, tapi juga memberikan pelajaran berharga tentang keberanian, ketahanan, dan pentingnya menjaga tradisi. Film ini merupakan perjalanan yang menggugah semangat, membuat kita merenung, dan mengingatkan kita akan kekuatan perempuan di seluruh dunia. Kalau kamu tertarik dengan film dokumenter ini, kamu bisa menyaksikannya di Apple TV+, Beauties.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)

Komentar

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama memberikan komentar.

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
The Last of the Sea Women, Film Dokumenter Perdana Malala Yousafzai yang Wajib Kamu Tonton

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Install App

By installing our application, you can access our content faster and easier.

Login

To enjoy Kabarwarga privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us