Gaza | Internasional | Israel | Lebanon
FOMOMEDIA – Serangan Israel di Gaza telah membuat 90 persen rakyat mengungsi. Kini, rakyat Lebanon juga bersiap-siap menghadapi negara zionis itu.
Perang Israel dan Hamas di Gaza, Palestina telah banyak membawa kerugian. Laporan terbaru dari PBB menyebutkan sekitar 90 persen penduduk Gaza telah mengungsi. Kabar ini makin membuat publik bertanya-tanya mau sampai kapan konflik di Timur Tengah berlangsung?
Badan Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB melaporkan adanya fakta tersebut. Setidaknya terdapat lebih dari 1,7 juta warga Palestina yang meninggalkan rumahnya. Kini, hanya tersisa beberapa persen yang memilih bertahan.
“Kami memperkirakan bahwa sembilan dari setiap 10 orang di Jalur Gaza telah mengungsi secara internal setidaknya satu kali, jika tidak sampai 10 kali sejak Oktober 2023,” kata Kepala OCHA Andrea De Domenico, dinukil dari The Guardian.
“Sebelumnya kami memperkirakan 1,7 juta, tetapi sejak angka itu, kami melakukan operasi di Rafah, dan terjadi penambahan pengungsi dari Rafah,” lanjutnya.
Warga Gaza Ketakutan dan Terjebak
Selain itu, Domenico menyebut banyak para pengungsi yang memiliki rasa takut. Para penduduk Gaza dihadapkan pada teror dan serangan Israel yang sewaktu-waktu bisa mengenai mereka.
Apalagi, saat ini diketahui bahwa Jalur Gaza telah terbelah dua oleh operasi militer Israel. OCHA memperkirakan ada 300 ribu-350 ribu orang yang tinggal di Gaza bagian utara. Dari total tersebut, banyak dari mereka yang terkepung dan tidak bisa pergi ke wilayah selatan.
BACA JUGA:
Selain itu, OCHA sendiri juga mencatat setidaknya ada 110 ribu orang yang berhasil meninggalkan Gaza. Mereka berhasil menyeberang ke Mesir sebelum perbatasan negara tersebut dengan Rafah ditutup.
Dari total itu, mereka banyak yang tinggal di Mesir. Namun, ada juga warga Gaza yang telah berpindah ke tempat lain.
Konflik Meluas
Konflik di Timur Tengah kini tak hanya terjadi di Gaza. Israel juga harus menghadapi pasukan Hizbullah yang berada di Lebanon. Pasukan militan tersebut menyerang Israel sebagai bentuk solidaritas kepada Hamas.
Pada Rabu (3/7/2024) kemarin, Israel melancarkan serangan jarak jauhnya lagi ke wilayah Lebanon. Gara-gara serangan udara itu, komandan lapangan senior Hizbullah, Abu Ali Nasser, tewas.
Menurut laporan The Guardian, sebelumnya kantor berita nasional Lebanon menyebut bahwa serangan yang terjadi di pesisir Kota Tirus, Lebanon, tersebut membuat dua orang terluka. Ambulans pun langsung mengamankan korban.
Adanya kabar kematian Abu Ali Nasser tersebut dilaporkan oleh Emanuel Fabian, koresponden militer di Times of Israel. Ia melalui akun X, mengunggah foto kerusakan yang terjadi di sekitar rumah sakit Italia.
Sejauh ini, dikabarkan setidaknya ada 400 orang Lebanon telah tewas akibat serangan Israel. Dari total tersebut, sekitar 80 orang merupakan warga sipil.
Warga Lebanon pun makin cemas. Mereka banyak yang makin meninggalkan rumahnya supaya tidak terdampak perang Israel dan Hizbullah.
Penulis: Sunardi
Editor: Safar
Ilustrator: Vito