Dahaga akan Katharsis

dahaga-akan-katharsis

00-Rolando-Cyril-aquasixio-Surreal-Fantasy-Otherworldly-Art-www-designstack-coOleh Reza A.A Wattimena

Seminggu ini, saya kembali ke dunia lama saya, yakni musik. Saya kembali bermain gitar. Saya kembali melatih kecepatan dan akurasi jari, ketika bermain musik. Di sore hari, setelah semua kegiatan, saya bermain dengan beberapa teman, atau sendiri dengan musik dari komputer.

Ada tiga lagu yang menginspirasi saya. Mungkin, anda juga tertarik mendengarnya. Yang pertama adalah Little Wing dari Jimmy Hendrix. Yang kedua adalah For the Love of God dari Steve Vai. Dan yang ketiga adalah Still Got the Blues dari Gary Moore.

Ketika bermain ketiga lagu ini, saya mengalami katharsis. Ini adalah kata Yunani Kuno yang berarti pemurnian, pelepasan atau pembersihan. Pikiran dan emosi dimurnikan dengan diekspresikan. Yang tersisa kemudian adalah kesegaran batin yang menyejukkan.

Sebagai konsep, katharsis sudahlah sangat tua. Kisah tragedi Yunani sudah digunakan untuk memicu emosi negatif dari penontonnya. Setelah emosi negatif keluar, pemurnian pun terjadi. Orang mendapatkan kesegaran, setelah ia selesai menonton drama tragedi yang justru membuatnya sedih. Pola serupa kiranya dapat dilihat pada ramainya drama Korea sekarang ini.

Secara biologis, katharsis bisa terjadi dalam dua hal. Ketika orang buang air dalam jumlah besar, ada kepuasan yang tercipta. Ada rasa lega dan segar yang muncul setelahnya. Hal serupa dialami orang, ketika ia berhubungan seks, dan mencapai orgasme.

Katharsis juga dekat dengan praktek Spiritual. Osho, seorang Yogi, mengajak orang melepaskan semua emosi dan pikirannya lewat teriakan dan tarian, sebelum ia duduk dalam hening. Ini disebut juga sebagai meditasi dinamis (dynamic meditation). Saya juga mengalaminya, ketika sedang melakukan Shambavi Mahamudra Kriya, yakni rangkaian pernapasan, rekayasa postur tubuh dan mantra, serta berakhir dengan duduk hening.

Dalam keheningan, saya menyentuh kekosongan yang maha luas. Ini bukanlah ketiadaan. Ada kesadaran yang diikuti dengan kemampuan untuk mengetahui (cognizance) apa yang sedang terjadi disini dan saat ini. Ini adalah kenyataan yang sesungguhnya, sekaligus jati diri saya yang sebenarnya.

Agama, sadar atau tidak sadar, sudah lama mengenal konsep katharsis. Ritual keagamaan persis diciptakan untuk ini. Orang mengulangi gerakan yang sama, berteriak, menyanyi dan menari, guna melepaskan diri dari cengkraman emosi dan pikiran yang mencekik. Ritual pengorbanan, dengan darah dan keramaian yang mewarnainya, sesungguhnya juga sebentuk katharsis.

Pelepasan sekaligus pemurnian yang sama terjadi pada saat konser musik, ataupun pertandingan olahraga. Orang berteriak dan memaki. Orang menangis, entah karena sedih, atau bahagia. Semuanya adalah sebentuk pelepasan sekaligus pemurnian, yang berbuah pada kesegaran batin setelahnya.

Untuk saya pribadi, selain musik, menulis juga adalah sebentuk katharsis. Saya menuangkan pikiran dan perasaan di sana. Saya menyampaikan pandangan sekaligus kecemasan saya di sana. Setelah menulis, ada kesegaran batin yang terasa.

Derita kuat terjadi, persis karena orang krisis katharsis. Ia tidak menemukan pelepasan dalam hidupnya. Tidak terjadi pemurnian pada emosi dan perasaan yang ada. Akibatnya, kebuntuan tercipta, dan orang merasa amat menderita.

Hidup, sesungguhnya, adalah perjalanan katharsis. Ia adalah pemurnian dari semua derita. Setiap peristiwa adalah pemurnian untuk menuju pembebasan total. Hidup, dengan kata lain, adalah sebentuk dahaga akan katharsis itu sendiri, yakni kerinduan untuk terbebaskan. Kuncinya adalah menemukan dengan kesadaran penuh setidaknya satu hal, atau semua hal, yang bisa mengantarkanmu pada katharsis.

Jadi, apa katharsismu?

===

Rumah Filsafat kini bertopang pada Crowdfunding, yakni pendanaan dari publik yang terbuka luas dengan jumlah yang sebebasnya. Dana bisa ditransfer ke rekening pribadi saya: Rekening BCA (Bank Central Asia) 0885100231 atas nama Reza Alexander Antonius. Lebih lengkapnya lihat di https://rumahfilsafat.com/rumah-filsafat-dari-kita-untuk-kita-dan-oleh-kita-ajakan-untuk-bekerja-sama/

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Dahaga akan Katharsis

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Install App

By installing our application, you can access our content faster and easier.

Login

To enjoy Kabarwarga privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us