Mubadalah.id – Pernikahan adalah ibadah seumur hidup, demikian kira-kira ucap salah satu dosen saya. Sebagai pelajar hukum Islam saya mengamini pernyataan dosen tersebut, mengingat betapa komprehensifnya hukum-hukum fikih tentang pernikahan.
Mulai dari tatacara melamar, menikah, mengadakan walimah, hingga urusan pembagian warisan dan ‘iddah saat salah satu mempelai lebih dahulu dipanggil oleh-Nya. Termasuk di antara sekian banyak hukum-hukum seputar pernikahan, Islam juga membahas tentang konseling pernikahan.
Konseling Pernikahan
Melansir dari hellosehat.com, konseling pernikahan, sering juga kita sebut dengan terapi pasangan, adalah jenis psikoterapi khusus untuk pasangan yang sudah menikah. Jenis terapi ini dapat membantu pasangan suami istri dalam mengenali dan menyelesaikan konflik rumah tangga mereka.
Konseling pernikahan memiliki banyak manfaat bagi pasangan suami istri. Ia menjadi salah satu ikhtiar yang bisa kita lakukan demi mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Dengan saling memahami, kita harapkan dapat meminimalisir konflik dalam rumah tangga.
Selain konseling pernikahan, juga terdapat konseling pra-pernikahan. Perbedaan keduanya terletak pada waktu pelaksanaannya. Jika yang pertama dilakukan saat pasangan suami istri sudah menikah, sementara yang kedua dilakukan untuk calon suami istri yang ingin menikah. Adapun macam yang kedua telah dibahas dengan apik oleh Aspiyah Kasdini dalam artikelnya berjudul “Konseling Pra Nikah: Catatan bagi Calon Pasutri”.
Konseling Pernikahan Senafas dengan Tujuan Syari’at
Mommy Icha, salah satu influencer yang giat membagikan momen parenting bersama putranya, seiji, pernah mengunggah video reels di akun instagramnya tentang pentingnya konseling pernikahan.
Pada video yang diupload pada 29 Juli itu, suami Babeh Seiji ini mengatakan pentingnya pergi ke konseling pernikahan tanpa perlu menunggu adanya masalah. “Normalize pergi ke konseling pernikahan, buat lebih kenal diri sendiri dan teman hidupmu. Gak perlu tunggu sampe urgent”, tulisnya pada thumbnail video tersebut.
Sejatinya, konseling ini tidak hanya berfokus pada penyelesaian konflik, melainkan juga pada pengembangan hubungan yang sehat dan harmonis berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Setidaknya ada empat poin penting dalam konseling pernikahan menurut Islam yang bisa saya rangkum dalam tulisan ini:
Pertama, komunikasi efektif. Salah satu kunci utama dalam membangun keluarga sakinnah adalah komunikasi yang efektif. Konseling pernikahan dapat membantu pasangan meminimalisir masalah komunikasi. Saling dewasa dalam berkomunikasi menjadi kunci pertama. Hal ini senapas dengan ajaran islam yang menganjurkan untuk bertuturkata dengan benar.
…فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا (9)
Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya). (Q.S. An-Nisa: 9)
Sabar dan Ikhlas
Kedua, sikap sabar dan ikhlas. Kesabaran dan keikhlasan adalah dua sikap yang sangat ditekankan dalam islam. Dalam perjalanan rumah tangga, pasti ada ujian dan cobaan yang datang. Konseling pernikahan akan mengajarkan pasangan untuk lebih dewasa dalam mengendalikan emosi. Selalu bersabar dan ikhlas pada setiap masalah menjadi problem solving yang telah difirmankan oleh Allah swt. dalam al-Qur’an.
بلٰٓىۙ اِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا وَيَأْتُوْكُمْ مِّنْ فَوْرِهِمْ هٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ اٰلَافٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُسَوِّمِيْ (125)
“Ya (cukup).” Jika kamu bersabar dan bertakwa, lalu mereka datang menyerang kamu dengan tiba-tiba, niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. (Q.S. Ali Imran: 125)
Ketiga, memahami hak dan kewajiban. Islam mengatur dengan jelas hak dan kewajiban suami istri. Sementara dalam konseling pernikahan, konselor akan membantu pasangan untuk memahami dan menjalankan hak serta kewajibannya sesuai dengan syariat.
Suami sebagai pemimpin keluarga harus melindungi dan mencukupi kebutuhan istri serta anak-anaknya. Sementara itu, istri harus menjaga kehormatan suami dan keluarganya serta mendidik anak-anak dengan baik.
Keempat, Doa dan ibadah bersama. Konseling pernikahan juga menekankan pentingnya berdoa dan beribadah bersama. Berdoa adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon petunujuk-Nya dalam menghadapi setiap masalah.
Segera Mencari Jalan Keluar
Salat menjadi ibadah utama yang ditekankan dalam islam. Salat berjamaah yang kita laksanakan secara rutin akan memperkuat ikatan spiritual pasangan dan menciptakan ketentraman dalam rumah tangga. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah:
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ (45)
Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya (salat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk (Q.S. Al-Baqarah: 45)
Konseling pernikahan sudah selayaknya menjadi hal normal yang dilakukan oleh setiap pasangan suami-istri. Tidak perlu menunggu kondisi urgent untuk mengadakan konseling.
Saya ingat dengan perkataan Syekh Mutawalli Asy-Sya’rawi dalam kitabnya, Fiqh al-Mar’ah al-Muslimah, “Hendaknya pasangan suami istri tidak menanti keadaan genting, setiap timbul sebuah problem, maka bersegeralah mencari jalan keluarnya.” []