Paus Fransiskus Tanda Tangani Deklarasi Istiqlal

paus-fransiskus-tanda-tangani-deklarasi-istiqlal

Mubadalah.id – Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan angin segar bagi masyarakat umat beragama di Indonesia. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Paus Fransiskus yang merupakan pemimpin bagi umat Gereja Katolik dunia itu tengah melakukan perjalanan apostolik ke beberapa negara yaitu Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura.

Selain pemimpin umat katolik dunia, Paus Fransiskus juga merupakan kepala negara Vatikan yang tidak hanya dikenal oleh umat Katolik saja. Melainkan pemikiran-pemikirannya yang progresif membuat ia dikagumi banyak orang.

Melansir dari tempo.co, sederet pemikiran progresif yang Paus Fransiskus yakini mulai dari memperjuangkan hak-hak perempuan, vokal terhadap penindasan hingga isu lingkungan.

Salah satu agendanya di Jakarta adalah menghadiri interreligious meeting atau pertemuan bersama para tokoh antaragama di Masjid Istiqlal Jakarta. Pada pertemuan para tokoh umat beragama ini terdapat sebuah deklarasi yaitu Deklarasi Istiqlal yang menjadi sorotan. Deklarasi ini dibacakan oleh 11 perwakilan tokoh umat beragama dan kepercayaan.

Krisis Dehumanisasi dan perubahan iklim yang terjadi pada beberapa dekade terakhir mendasari adanya Deklarasi Istiqlal ini. Dehumanisasi sendiri banyak terjadi di berbagai belahan dunia, salah satunya yang terbesar adalah konflik Israel-Palestina.

Sedangkan krisis iklim seperti bencana, perusakan alam dan pemanasan global menjadi sebuah hambatan bersama. Dihadapan Paus Fransiskus dan Imam besar Masjid Istiqlal Deklarasi ini dibacakan dengan 4 poin utama, yaitu:

Pertama, nilai-nilai yang dianut oleh tradisi agama-agama kita harus dimajukan secara efektif untuk mengalahkan budaya kekerasan dan ketidakpedulian yang melanda dunia kita.

Sejatinya, nilai-nilai agama harus kita arahkan untuk meningkatkan budaya hormat, martabat, bela rasa, rekonsiliasi dan solidaritas persaudaraan untuk mengatasi dehumanisasi dan perusakan lingkungan.

Deklarasi Istiqlal ini sejatinya mengajak kita sebagai umat beragama untuk bersama menyuarakan nilai-nilai kebaikan yang ada dalam agama yang kita yakini seperti cinta kasih, welas asih dan rahmat untuk mencegah ekstrimisme, kekerasan hingga krisis kemanusiaan.

Bekerjasama

Kedua, para pemimpin agama khususnya terinspirasi oleh narasi dan tradisi rohani masing-masing, harus bekerjasama dalam menanggapi krisis-krisis tersebut di atas; mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil tindakan yang tepat.

Artinya para tokoh agama harus menjadi pionir dalam melakukan kolaborasi yang berangkat tradisi, dalil, firman dalam kepercayaan masing-masing antarumat beragama, untuk mendapatkan solusi bersama untuk krisis dehumanisasi dan krisis iklim.

Ketiga, oleh karena terdapat satu keluarga umat manusia di seluruh dunia, dialog antar umat beragama harus diakui sebagai sebuah sarana yang efektif untuk menyelesaikan konflik-konflik lokal, regional, dan internasional. Terutama, konflik-konflik yang dipicu oleh penyalahgunaan agama.

Selain itu, keyakinan dan ritual-ritual agama kita memiliki kapasitas khusus untuk menyentuh hati manusia. Dengan demikian, menumbuhkan rasa hormat yang lebih dalam terhadap martabat manusia.

Manusia memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, maka dari itu kita perlu saling menghormati, menghargai dan mengasihi satu sama lain. Ini adalah sebuah prinsip toleransi yang perlu setiap kita sebagai manusia yang beragama miliki.

Maka dari itu sebagai seseorang yang beragama, kita perlu mengambil peran untuk menciptakan dialog-dialog antarumat beragama. Tentunya untuk menyelasaikan konflik-konflik yang seringkali terjadi seperti intoleransi.

Lingkungan Hidup Sehat dan Damai

Keempat, menyadari bahwa lingkungan hidup yang sehat, damai, dan harmonis sangat penting menjadi hamba Allah dan pemelihara ciptaan yang sejati, kami dengan tulus mengimbau semua orang yang berkehendak baik untuk mengambil tindakan tegas, guna menjaga keutuhan lingkungan hidup dan sumber dayanya, karena kita telah mewarisinya dari generasi sebelumnya, dan berharap untuk dapat meneruskannya kepada anak cucu kita.

Agama sangatlah berperan dalam proses pelestarian lingkungan. Setiap agama memiliki pedoman tersendiri yang sangat menekankan pentingnya keseimbangan alam. Islam misalnya, dalam al-Qur’an surat al-A’raf ayat 56

“Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.”

Deklarasi Istiqlal ditandatangani langsung oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar di hadapan para tokoh umat beragama yang hadir.

Hal ini tentunya adalah sebuah komitmen pemimpin agama untuk kemanusiaan. Harapannya kedatangan Paus Fransiskus dan berbagai kegiatan antarumat beragama tidak hanya sebatas seremonial saja. Namun kita semua mengambil peran dalam menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan dan toleransi. []

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Paus Fransiskus Tanda Tangani Deklarasi Istiqlal

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Install App

By installing our application, you can access our content faster and easier.

Login

To enjoy Kabarwarga privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us