Mubadalah.id – Sudah setahun ini genosida berlangsung tanpa henti di Palestina. Bukan, bukan setahun. Tepatnya 76 tahun genosida terus berlangsung sejak tahun 1948. Sejak Israel mendirikan negara di tanah pendudukan di Palestina dengan membunuh dan mengusir penduduk asli Palestina.
Saya terus berpikir apa salah dan dosa warga Palestina terhadap Israel? Jawabannya tidak ada! Mereka dibunuh dan disiksa karena terlahir sebagai orang Palestina. Seandainya mereka terlahir sebagai orang Indonesia, Israel tidak adak membunuh dan menyiksa mereka.
Yahudi, Genosida, dan NAZI
Harus kita akui bahwa para keturunan Yahudi mengalami masa-masa sulit dahulu kala. Yahudi mengalami diskriminasi bahkan NAZI membunuh mereka secara massal yang kita kenal dengan peristiwa pahit Holocaust. Genosida terjadi terhadap keturunan Yahudi di Eropa.
Dalang dari peristiwa holocaust ini adalah NAZI yang dipimpin oleh Hitler. Yahudi tidak memiliki pelindung dan pembela kala itu. Mereka dibunuh dan didiskriminasi tanpa salah dan dosa apa pun.
Yahudi dan Zionisme
Kita mungkin sering kebingungan, kenapa ada Yahudi yang menolak pendudukan Israel padahal Israel sendiri adalah negara yang dibuat untuk orang Yahudi? Jawabannya adalah karena Zionisme dan Yahudi itu berbeda.
Yahudi adalah orang yang memeluk agama Yahudi di seluruh dunia, sedangkan Zionis adalah orang-orang yang memiliki ideologi untuk mendirikan negara di tanah rampasan di Palestina yang mereka dengan negara Israel. Para pemeluk Yahudi di seluruh dunia menolak Israel melakukan genosida di sana.
Para pemeluk Yahudi saat ini sudah aman tinggal dan hidup di berbagai belahan dunia, sehingga mereka tidak butuh negara Israel. Namun, para Zionis tidak pernah puas dengan seluruh kejahatan yang telah mereka lakukan sejak tahun 1948.
Palestina
Filistin adalah nama daerah di sekitar Baitul Maqdis yang merupakan tempat bertemunya 3 agama yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Daerah itu adalah tempat di mana Nabi Musa dan umatnya melarikan diri dari Firaun, tempat lahirnya Nabi Isa, dan kiblat pertama umat Islam.
Filistin adalah negeri yang aman dan damai bahkan sejak zaman para Nabi. Sebelum berdirinya negara Israel, ketiga agama tersebut sudah hidup berdampingan. Tanpa negara Israel, pemeluk Yahudi, Kristen, dan Islam sudah hidup aman dan tenteram di Palestina. Kenapa Israel harus datang dan membunuh warga Palestina?
Zionis Israel bukan Yahudi
Betul bahwa Israel didirikan untuk mengumpulkan seluruh pemeluk Yahudi di dunia. Namun faktanya, Israel tidak mengamalkan ajaran Yahudi. Dalam agama Yahudi, manusia tidak boleh membunuh dan menyiksa manusia lainnya.
Genosida di Palestina tidak ada hubungannya dengan agama. Israel tidak pandang bulu saat menyerang. Israel membunuh umat Islam, Kristen, bahkan warga asing yang bekerja untuk bantuan kemanusiaan di Gaza.
Apa Salah dan Dosa Palestina?
Pertanyaan yang terus terngiang di kepala adalah, kenapa Zionis membunuh warga Palestina yang tak memiliki dosa apa pun terhadap mereka setelah mereka mengalami penderitaan panjang?
Kenapa Zionis melakukan genosida padahal Palestina tidak pernah menyerang mereka? Bahkan mereka adalah satu-satunya negara yang mau menampung pengungsi Yahudi ketika semua negara menolak mereka. Kenapa Zionis tega menyakiti warga Palestina yang tak pernah menyakiti Zionis sedikit pun? Bahkan Zionis menuduh dan memfitnah mereka sebagai teroris, padahal tidak pernah sekali pun mereka menyakiti warga Yahudi.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Timur Tengah telah mengalami masa-masa yang sangat sulit. Propaganda Amerika terus-menerus berlangsung agar negara Timur Tengah terus berperang dan pipa minyak jatuh ke tangan asing yaitu Amerika. Negara yang serakah dan tidak pernah berhenti mengeruk kekayaan negara lain dan menyebarkan benih-benih kebencian.
Selama ini, negara-negara di Timur Tengah sibuk mengurusi negaranya sendiri yang porak-poranda akibat perang yang Amerika ciptakan. Namun kali ini negara di Timur Tengah mulai bersatu. Palestina, Yaman, Lebanon, dan Iran adalah negara-negara yang memperjuangkan kemenangan Palestina dan menjunjung tinggi kemanusiaan. Mereka melakukan perlawanan terhadap Israel atas genosida yang terjadi.
Yang perlu kita lakukan saat ini adalah mendukung penuh pemerintah Indonesia yang berjuang dengan diplomasi untuk kemerdekaan Palestina. Mendukung dan mendoakan Poros Perlawanan untuk kemenangan Palestina.
Jangan Terpecah Belah
Setelah Amerika mengadu domba dengan isu Sunni-Syiah, kini saatnya kita bersatu. Banyak sekali yang masih mempermasalahkan Sunni-Syiah padahal keduanya sama-sama Islam. Hizbullah Lebanon, Houthi Yaman, dan IRGC Iran semuanya bermazhab Syiah namun bersatu membela Palestina dan Hamas yang bermazhab Sunni.
Syaikh Ahmad Yasin, pendiri Hamas, pernah meminta bantuan pada Sayyid Ali Khamenei selaku Pemimpin Tertinggi Iran untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Ismail Haniyeh juga bersahabat baik dengan Iran.
Kemarin, saat Ismail Haniyeh gugur, semua umat menangis, baik Sunni maupun Syiah. Namun, saat Sayyid Hasan Nasrullah, sekjend Hizbullah gugur, sebagian umat justru mensyukuri kesyahidannya. Bahkan ada yang memfitnah beliau membunuh umat Islam di Suriah. Padahal yang beliau perangi saat itu adalah ISIS, kelompok buatan Amerika yang membunuh umat Islam di Suriah.
Bukan Amerika namanya jika tidak mengadu domba. Namun, kali ini janganlah berhenti untuk mendukung dan mendoakan Poros Perlawanan. Kali ini jangan mau diadudomba. Mari bersatu melawan kezaliman, Israel dan Amerika. Fokus pada kemenangan dan kemerdekaan Palestina. []