Mubadalah.id – 3 perempuan Cagub Jawa Timur dan 3 kualifikasi Pemimpin versi Rocky Gerung adalah dua fenomena yang berbeda dan terjadi di tempat berbeda. Fenomena Khofifah, Risma, dan luluk sebagai 3 calon gubernur itu terjadi di Provinsi Jawa Timur dan 3 kualifikasi pemimpin versi Rocky terjadi di acara tv inews bertajuk “Rakyat Bersuara” di Jakarta. Ketiga perempuan itu berkonstelasi dalam “mengemis” suara rakyat Jawa Timur Dan Rocky memberikan edukasikasi ke⁰pada rakyat Indonesia.
Akan tetapi kedua fenomena itu memiliki kaitan satu sama lain. Karena tiga perempuan Cagub Jatim itu mesti memiliki 3 kualifikasi pemimpin versi Rocky Gerung.
3 kualifikasi pemimpin versi Rocky Gerung berlaku hierarkis, yang merupakan syarat paten untuk melahirkan pemimpin-pemimpin berkualitas dan berintegritas. Pertama, etikabilitas. Kedua, intelektualitas. Ketiga, elektabilitas.
3 Kualifikasi Berlaku Hierarkis
3 kualifikasi tersebut memiliki kualitas yang berbeda di mana etikabilitas berada di posisi teratas, kemudian intelektualitas, lalu elektabilitas. Tentu sulit – bila enggan mengatakan mustahil – seseorang memenuhi 3 kualifikasi secara utuh dan sempurna.
Di sinilah urgensinya kecerdasan masyarakat dalam menjatuhkan pilihannya untuk memandatkan kewenangannya 5 tahun ke depan. Sebagai pemilih, rakyat mesti mempertimbangkan calon pemimpin yang memenuhi kualifikasi etikabilitas ketimbang intelektualitas.
Demikian pula mempertimbangkan kandidat yang lolos kualifikasi intelektualitas ketimbang elektabilitas. “Apa yang hendak diharapkan dari pemimpin yang modalnya elektabilitas, apa lagi modal bagi-bagi uang?”.
Oleh sebab itu, masyarakat wajib mempertimbangkan 3 kualifikasi pemimpin versi Rocky Gerung tersebut secara jeli. Agar tidak terkecoh dengan umpan uang 50 ribu dengan mempertaruhkan kehidupannya selama 5 tahun ke depan.
Selain itu, agar tidak terkecoh dengan elektabilitas yang tinggi sebagaimana kecenderungan itu mulai tampak pada tiap calon pemimpin di negeri ini dengan memanfaatkan media sosial sebagai pencitraan dan lembaga survei dan baliho-baliho di mana-mana. Soal kebijakan, minus untuk rakyat dan surplus untuk elitis oligarki, misalnya .
Kualifikasi Pemimpin Versi Rocky Gerung dan Versi Imam al-Mawardi
3 kualifikasi versi Roky Gerung sesungguhnya meliputi 7 persyaratan pemimpin yang Imam al-Mawardi ajukan dalam kitab al-Ahkam al-Sulthaniyah, selain soal nasab. Pertama, etikabilitas tidak jauh berbeda dari konsep (1) adil. Untuk mengetahui etikabilitas yaitu melihat rekam jejaknya. Tidak pernah berbohong dan mencuri, kata Rocky. Dengan kata lain, rekam jejak calon pemimpin itu belum (atau tidak sering) berbuat kejahatan publik. Atau dalam bahasa agama tidak melakukan dosa besar atau kecil yang kontinyu. “Apa yang di harapkan dari mantan kuroptor”?
Kedua, intelektualitas yang setara dengan syarat kepemimpinan Imam al-Mawardi yang (2) berilmu, (3) normal pancaindera, (4) sehat fisik dan mental, dan (5) piawai dalam urusan politik.
Bagaimana mungkin seseorang menyandang predikat intelektual bila tak berilmu dan piawai dalam politik. Dan mustahil seseorang bisa berilmu dan piawai berpolitik tanpa pancaindera yang lengkap. Serta kemungkinannya sulit panca indera seseorang itu berfungsi secara optimal bila kondisi fisik dan mentalnya bermasalah. Oleh sebab itu, menyandang intelektualitas membutuhkan prasyarat yang harus terpenuhi.
Ketiga, elektabilitas yang merepresentasikan dari syarat kepemimpinan versi Imam al-Mawardi (6) yaitu memiliki kekuatan untuk menjaga stabilitas dan keamanan rakyat. Sebab dengan elektabilitas yang tinggi, calon pemimpin diduga memiliki kekuatan massa dari mobilisasi rakyat. Dan rakyat itulah merupakan sumber kekuatan pemimpin menjaga stabilitas. Tanpa rakyat, tiadalah arti dari suatu kekuasaan.
Untuk 3 Perempuan Cagub Jawa Timur
Oleh sebab itu, untuk 3 perempuan Cagub Jawa Timur hendaknya menyandang 3 kualifikasi versi Rocky Gerung. Sebagai pemimpin harapan rakyat Jawa Timur. Bila tidak bisa memenuhi ketiganya, setidaknya memiliki etikabilitas, bila tidak maka setidaknya intelektualitas, bukan hanya elektabilitas.
Terakhir, salah satu nasihat yang relevan untuk menjadi pertimbangan yaitu, “Pilihlah pemimpin yang terbaik dari yang baik, yang baik dari yang buruk, dan yang buruk dari yang terburuk”. Terimakasih! []