Gaza | Internasional | Israel
FOMOMEDIA – Negosiasi gencatan senjata kembali alot usai pemerintah Israel memberikan keberatan baru. Benjamin Netanyahu jadi dalang di balik keberatan itu.
Pemerintah Israel dituduh melakukan upaya sabotase terhadap proposal gencatan senjata terbaru. Padahal, sebelumnya proposal gencatan yang ditawarkan oleh Hamas sudah mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS).
Meski awalnya pemerintah Israel dianggap telah menerima rencana dari proposal gencatan itu. Namun, kini mereka dikabarkan mengajukan tuntutan baru dan berbeda dari proposal yang diajukan sebelumnya.
Adanya proposal gencatan yang didukung oleh AS sempat dianggap sebagai langkah awal yang lebih konkret untuk mengakhiri konflik di Gaza. Pihak Hamas pun diketahui telah setuju terhadap proposal baru itu.
Menyitat The Guardian, pejabat Mesir dan perwakilan Hamas mengatakan bahwa kelompok militan Palestina tersebut telah mencabut tuntutan utama supaya Israel mau berkomitmen mengakhiri perang secara definitif.
Pemerintah Israel Keberatan
Sayangnya, meski Hamas sudah mau mencabut tuntutan sebelumnya, dalam negosiasi terbaru di Qatar, David Barnea, kepala dinas intelijen luar negeri Mossad, datang dengan memberikan daftar keberatan terbaru dari Israel.
Gara-gara tuntutan terbaru Israel, Hamas diketahui belum memberikan pendapat apakah bakal setuju atau tidak.
BACA JUGA:
“Hamas telah menyetujui posisi terbaru yang disampaikan oleh Israel,” kata sebuah sumber kepada surat kabar Haaretz, dikutip dari The Guardian.
“Namun dalam pertemuan hari Jumat, Israel menyampaikan beberapa poin baru yang dituntutnya untuk diterima oleh Hamas,” lanjut sumber itu.
Selain itu, surat kabar asal Israel tersebut juga menyebut bahwa negosiasi bakal berlangsung setidaknya tiga minggu.
Netanyahu Mempersulit Negosiasi
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi gelombang kritik dari partai-partai oposisi dan warga Israel. Ia dianggap berupaya merusak proposal gencatan senjata yang sedang dibahas.
Protes keras dilontarkan terutama para warga Israel yang keluarganya masih ditahan oleh Hamas. Padahal, dengan adanya proposal gencatan senjata terbaru yang didukung oleh AS, para sandera bisa segera dibebaskan. Baik Hamas dan Israel harus sama-sama membebaskan sandera.
“Kami memohon kepada para kepala badan keamanan dan tim negosiasi–semua mata tertuju pada Anda. Jangan biarkan Netanyahu menyabotase kesepakatan itu lagi. Kita harus menyelamatkan semua sandera,” kata warga Israel yang keluarganya masih disandera.
Israel Masih Serang Gaza
Di tengah negosiasi yang masih berlangsung dan ada upaya sabotase dari Netanyahu, militer Israel masih terus melakukan serangan di wilayah Gaza. Kali ini, serangan udara Israel terhadap sekolah yang dikelola PBB di Jalur Gaza telah menewaskan setidaknya 16 orang.
Padahal, menurut laporan BBC, di sekolah itu menjadi tempat perlindungan warga Palestina yang mengungsi. Israel hanya menggunakan dalih bahwa tempat itu menjadi sarang Hamas.
Adanya serangan tersebut semakin mencederai negosiasi yang sedang berlangsung. Harapan untuk mencapai gencatan senjata permanen pun dianggap semakin sulit tercapai.
Penulis: Sunardi
Editor: Safar
Ilustrator: Vito