Drakor tentang sistem pendidikan Korsel | Credit via Netflix
Drama Korea memang masih didominasi dengan kisah-kisah romansa yang bikin hati penontonnya berbunga-bunga. Namun, di balik itu semua, deretan drama produksi Negeri Ginseng juga turut menceritakan realita pahit mengenai dunia pendidikan.
Melalui drama Korea tentang pendidikan ini, lika-liku sistem pendidikan di sana terkuak. Anak-anak Korea Selatan terbiasa untuk bekerja keras demi meraih nilai tinggi dan masuk universitas impian.
Kegigihan mereka itu tak jarang menimbulkan kompetisi kurang sehat antarsiswa. Nggak cuma soal kompetisi, bullying juga masih masalah serius dalam dunia pendidikan Korea Selatan. Deretan realita itu diceritakan dalam deretan drama di bawah ini.
1. Sky Castle
Sky Castle | Credit: AsianWiki
Ambisi untuk meraih prestasi gemilang di sekolah nyatanya nggak cuma datang dari anak aja. Kadang, orang tua juga punya andil besar dalam hal ini. Sebenarnya nggak bakal jadi masalah kalau motivasinya adalah untuk kebaikan sang anak. Namun, lain halnya yang terjadi dalam drama SKY Castle. Para orang tua konglomerat dalam drama ini berlomba-lomba bersaing demi kesuksesan keluarganya hanya untuk gengsi.
Salah satu yang mereka lakukan adalah berusaha memasukkan anak mereka ke sekolah bergengsi di Korea Selatan. Mereka rela merogoh kocek hingga milliaran won untuk memastikan anak mereka diterima di sekolah bonafit. Dengan begitu, keluarga mereka otomatis jadi keluarga terpandang di masyarakat.
2. High Class
Masih soal orang tua yang terobsesi memasukkan anaknya ke sekolah bergengsi, High Class menceritakan perjuangan seorang ibu bernama Yeo Wool yang menyekolahkan putranya Yi Chan ke sekolah bergengsi HSC International School. Sekolah tersebut dikatakan elit bukan hanya karena hanya menerima siswa pintar, tapi juga kaya. Pasalnya, orang tua harus merogoh kocek mencapai 100 juta won per tahun.
Yi Chan mengalami banyak masa-masa sulit di sekolahnya, seperti mendapat diskriminasi oleh teman-temannya. Selain itu, para orang tua di drama ini menekan anak-anak mereka untuk terus berprestasi di sekolah tanpa memberi mereka kebebasan untuk beraktivitas layaknya anak-anak.
3. Green’s Mother Club
Green’s Mother Club | Credit: Soompi
Green’s Mother Club adalah kumpulan lima ibu-ibu yang bertemu karena anaknya mengenyam pendidikan di SD yang sama. Geng ibu-ibu ini sering sharing satu sama lain tentang cara mereka mendidik anak. Namun, di balik itu mereka malah bersaing sebagai orang tua terbaik. Perseteruan ibu-ibu ini pun berdampak kepada anak-anak mereka. Anak-anak SD itu dituntut untuk terus mendapat nilai bagus di sekolah sementara teman-teman mereka yang lain lebih bisa menikmati kehidupan layaknya anak kecil.
Cocok kan untuk ditonton pada hari pendidikan?
4. The Penthouse
The Penthouse | Credit: SBS
Drama Penthouse sudah ditayangkan hingga season ke-3. Ceritanya berpusat pada kehidupan keluarga konglomerat Korea Selatan yang tinggal di apartemen 100 lantai. Bergelimang harta nyatanya tak lantas membuat hidup mereka berjalan mulus. Banyak dendam masa lalu yang masih menghantui sehingga membuat para konglomerat ini selalu ingin melampiaskan niat jahatnya.
Di samping itu, Penthouse juga mengisahkan tentang bullying yang sering terjadi di sekolah-sekolah Korea Selatan. Salah satu karakternya bernama Bae-rona masuk ke sekolah seni bergengsi. Ia berasal dari keluarga biasa-biasa aja. Sayangnya, itu justru membuat teman-teman Bae-rona bertindak semena-mena terhadapnya.
5. School 2017
School 2017 | Credit: Netflix
Tingginya kompetisi antarsiswa di Korea Selatan bikin para siswanya rentan merasa stress. Seperti yang dikisahkan dalam School 2017, sekolah dalam drama tersebut menetapkan standar bahwa siswa terbaik adalah siswa yang meraih nilai tertinggi. Banyak siswa yang jadi terbebani dengan standar tak adil ini. Parahnya lagi, sekolah dalam drama ini dipenuhi oleh praktik curang seperti korupsi dan nepotisme sehingga mengekspos sistem pendidikan yang bobrok.
6. Class of Lies
Class of Lies | Credit: AsianWiki
Drama Korea satu ini mengisahkan perjalanan pengacara bernama Kim Moon Hyeok yang bertugas mengungkap kasus pembunuhan di sekolah elit yang menewaskan seorang siswi SMA Cheonmyeong. Ia dibayar tinggi untuk mengungkap kasus tersebut demi mengembalikan reputasi sekolah tersebut. Moon Hyeok kemudian menyamar jadi guru honorer di sekolah itu. Namun, kasus ini begitu pelik hingga mengancam masa depan kariernya. Ia harus berhadapan dengan kultur bullying yang telanjur mengakar kuat di sekolah elit itu.
7. Juvenile Justice
Juvenile Justice | Credit: Netflix
Serial ini banyak mengisahkan tentang peradilan hukum untuk anak-anak dan remaja yang ditangani oleh seorang hakim berkepribadian dingin dan benci kenakalan remaja. Shim Eun-seok harus menangani kenakalan remaja yang dianggap udah menjurus ke tindakan kriminal. Beragam kasus telah ia tangani mulai dari bullying, pembunuhan, hingga pelecehan seksual.
Berkaitan dengan pendidikan, hakim Eun-seok menangani kasus kebocoran soal di sebuah sekolah elit yang melibatkan anak-anak pejabat hingga figur publik. Usut punya usut, kebocoran soal itu ternyata dilakukan beberapa pihak sekolah karena merasa ditekan oleh orang tua yang mendesak anaknya bisa masuk ke universitas favorit jika bersekolah di situ.
Jika dibandingkan dengan negara tetangganya, Korea Utara, Korsel memang sekilas terkesan nggak sekaku dan sekeras Korea Utara. Namun nyatanya, mereka punya bentuk kedisiplinan tingkat tinggi tersendiri yang tercermin jelas dari sistem pendidikannya.
Drama Korea tentang pendidikan ini membuktikan bahwa ternyata dunia siswa di sana penuh kompetisi dan saling sikut sana-sini.
Tentunya ini sangat menarik untuk ditonton pada hari pendidikan. Setelah sebelumnya membahas drama Korea yang cocok untuk hari Kartini, jangan lewatkan juga untuk merayakan hari pendidikan bersama drama Korea di atas.
Nah, dari deretan drama di atas, mana yang rencananya akan kamu tonton?