Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi momok yang kian meresahkan di Indonesia. Peningkatan kasus yang signifikan membuat kita perlu waspada terhadap penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti ini.
DBD pada Bayi, Dewasa, dan Lansia: Siapa yang Lebih Rentan?
DBD secara umum dapat menyerang siapa saja, namun kelompok usia tertentu berisiko mengalami kondisi lebih parah, yaitu:
- Bayi dan Anak Kecil: Bayi dan anak kecil yang belum pernah terinfeksi DBD sebelumnya lebih rentan mengalami komplikasi. Hal ini karena sistem imun mereka belum berkembang sempurna.
- Lansia: Seiring bertambahnya usia, daya tahan tubuh lansia juga menurun. Kondisi ini membuat mereka lebih rentan mengalami gejala DBD yang berat.
- Orang dengan Penyakit Komorbid: Mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, penyakit jantung, atau penyakit autoimun, berisiko mengalami komplikasi lebih serius akibat DBD.
Komplikasi berat DBD yang perlu diwaspadai adalah Demam Berdarah Dengue Berat (DBDB). DBDB ditandai dengan kebocoran plasma darah dan penurunan drastis trombosit (keping darah).
Penting dicatat, semua kelompok usia rentan terhadap DBD. Meskipun kelompok di atas berisiko mengalami kondisi lebih parah, DBD pada orang dewasa juga berpotensi fatal jika terlambat ditangani.
Membedakan DBD dengan Demam Biasa, Pilek, dan Covid-19
Demam merupakan gejala umum berbagai penyakit, termasuk DBD, demam biasa, pilek, dan Covid-19. Namun, ada beberapa perbedaan mendasar yang dapat membantu Anda untuk membedakannya:
Perlu dicatat, tabel ini hanya sebagai panduan awal. Gejala yang dialami setiap orang bisa bervariasi. Jika Anda mengalami demam disertai beberapa gejala di atas, terutama nyeri sendi dan ruam, segera lakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebabnya.
Deteksi DBD dengan Pemeriksaan Kesehatan: Tes Cepat dan Antibodi
Untuk mendiagnosis DBD secara akurat, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang. Pemeriksaan penunjang meliputi:
- Tes darah lengkap: Mencek jumlah sel darah putih, trombosit, dan hematokrit (kadar sel darah merah dalam darah).
- Tes Serologi Dengue: Mendeteksi keberadaan antibodi dengue (IgG, IgM) dalam darah. Ada dua jenis tes serologi Dengue yang umum digunakan:
- Tes NS1 antigen: Deteksi protein NS1 virus dengue, biasanya dilakukan pada fase akut infeksi (1-7 hari setelah demam).
- Tes Antibodi Dengue IgG dan IgM: Deteksi antibodi yang diproduksi tubuh untuk melawan virus dengue.
- IgM: Mulai terbentuk 5-7 hari setelah demam dan mencapai puncak pada hari ke-10 sampai 14. Indikasi infeksi dengue akut.
- IgG: Mulai terbentuk setelah IgM dan bertahan seumur hidup. Indikasi infeksi dengue sebelumnya.
Berikut cara membaca hasil tes pemeriksaan DBD:
- Tes NS1 antigen positif: mengindikasikan infeksi Dengue sedang terjadi.
- Tes Antibodi Dengue:
- IgM positif dan IgG negatif: mengindikasikan infeksi Dengue akut (infeksi primer).
- IgM dan IgG positif: mengindikasikan infeksi Dengue akut (kemungkinan infeksi sekunder) atau infeksi Dengue sebelumnya.
- IgG positif dan IgM negatif: mengindikasikan infeksi Dengue akut
Langkah Pemulihan dan Konsumsi Untuk Pemulihan DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) tidak memiliki obat khusus. Pengobatan DBD berfokus pada penanganan gejala dan pencegahan komplikasi. Berikut langkah pemulihan dan konsumsi yang dianjurkan:
- Istirahat yang cukup: Tidur yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh melawan infeksi.
- Penuhi kebutuhan cairan: Demam dan muntah bisa menyebabkan dehidrasi. Minum cairan elektrolit secara teratur sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Hindari minuman berkafein dan bersoda, karena dapat memperparah dehidrasi.
- Konsumsi makanan lunak dan bergizi: Pilih makanan yang mudah dicerna dan kaya nutrisi. Beberapa contoh makanan yang dianjurkan seperti Sup, Buah, dan camilan Biskuit sehat
- Hindari konsumsi obat sembarangan: Jangan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit seperti aspirin atau ibuprofen, karena berpotensi memperparah perdarahan.
- Kompres dengan air hangat: Kompres air hangat di dahi dan area lipatan tubuh dapat membantu menurunkan demam.
- Monitor kondisi: Pantau terus suhu tubuh, jumlah buang air kecil, dan tanda-tanda perdarahan. Segera hubungi dokter jika mengalami:
- Demam tinggi yang tidak kunjung turun
- Nyeri perut hebat
- Muntah terus menerus
- Lemas dan letih yang semakin parah
- Tanda-tanda perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, atau bintik-bintik merah di kulit
Sejalan dengan upaya Kementrian Kesehatan, pencegahan adalah langkah terbaik. DBD dapat dicegah dengan cara:
- Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M (Menguras, Menutup, Membuang).
- Menggunakan lotion anti nyamuk.
- Memakai pakaian lengan panjang dan celana panjang saat di luar rumah.
Bumame menyediakan berbagai layanan pemeriksaan DBD yang sudah dilengkapi dengan layanan Free Home Care di area Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Mulai dari pemeriksaan darah lengkap, tes NS1 antigen, dan tes antibodi Dengue (IgG dan IgM). Deteksi dini merupakan langkah penting dalam penanganan DBD untuk pemulihan yang lebih cepat dan efektif. Hubungi Bumame terdekat untuk informasi lebih lanjut.