Human papillomavirus (HPV) adalah virus menular seksual yang sangat umum, namun virus ini berbeda dengan HIV dan HSV (Herpes). Virus ini tidak hanya menular pada wanita namun juga pria berisiko terinfeksi virus HPV. Virus ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada pria, termasuk kutil kelamin, kanker penis, dan kanker anus.
Penularan HPV pada pria terjadi melalui hubungan seks vagina, anal, atau oral dengan seseorang yang mengidap virus tersebut. Penyakit ini paling sering menyebar selama hubungan seks anal atau vagina, dan juga menyebar melalui sentuhan kulit ke kulit saat berhubungan seks. HPV dapat menyebar bahkan ketika orang yang terinfeksi tidak menunjukkan tanda atau gejala.
Jika Anda aktif secara seksual, Anda bisa tertular HPV meskipun Anda hanya berhubungan seks dengan satu orang. Gejalanya bisa muncul bertahun-tahun setelah Anda berhubungan seks dengan seseorang yang mengidap infeksi tersebut. Hal ini membuat sulit untuk mengetahui kapan Anda pertama kali mendapatkannya.
Empat dari setiap sepuluh kasus kanker yang disebabkan oleh HPV terjadi pada pria. Lebih dari 15.000 pria meninggal akibat kanker ini setiap tahun di Amerika Serikat. Di Indonesia, sekitar 40% pria di Indonesia akan terpapar HPV di beberapa titik dalam hidup mereka. Meskipun banyak infeksi HPV tidak menimbulkan gejala dan hilang dengan sendirinya, beberapa jenis HPV dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Maka dari itu, mengenali gejala HPV, pencegahan, serta penanganan yang tepat perlu dipahami agar angka infeksi HPV di Indonesia tidak meningkat.
Siapa yang paling berisiko tertular HPV
- Pria dengan sistem kekebalan tubuh lemah (termasuk mereka yang mengidap HIV).
- Pria yang bergonta-ganti pasangan dan tidak menggunakan pengaman.
- Pria yang melakukan hubungan seks anal lebih mungkin tertular HPV anal. Mereka memiliki risiko terkena kanker dubur.
Gejala HPV yang timbul pada Pria
Kebanyakan pria yang terinfeksi HPV tidak menunjukkan gejala apa pun dan infeksi biasanya hilang sendiri. Namun, jika HPV tidak kunjung hilang, dapat menyebabkan kutil kelamin atau kanker tertentu. Anda perlu berkonsultasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin apabila tanda yang tidak biasa muncul seperti kutil, benjolan, atau luka pada penis, skrotum, anus, mulut, atau tenggorokan.
Dampak HPV pada Pria
Infeksi HPV biasanya hilang dengan sendirinya, tetapi dapat menyebabkan perubahan pada tubuh hingga dapat menyebabkan kanker jika tidak ditangani secara serius yang mencakup:
- Kanker penis
- Kanker dubur
- Kanker orofaring, kanker di bagian belakang tenggorokan, termasuk pangkal lidah dan amandel
- Kutil Kelamin
Jenis HPV yang dapat menjadi kanker pada pria adalah HPV Tipe HPV 31, 33, 45, 52, dan 58, sedangkan kutil kelamin disebabkan oleh HPV 6 & 11. Infeksi HPV yang tidak sembuh adalah sumber semua kanker ini dan kanker berkembang sangat lambat. Setelah seseorang tertular HPV, diagnosisnya mungkin baru diketahui bertahun-tahun, atau bahkan puluhan tahun, kemudian. Saat ini, belum ada cara untuk mengetahui siapa yang akan terkena kanker setelah tertular HPV.
Penanganan HPV Pada Pria
- Jika Anda atau pasangan Anda menderita kutil kelamin, Anda tidak boleh berhubungan seks sampai kutilnya hilang.
- Kutil kelamin: Pengobatan menggunakan obat topikal, cryotherapy, atau pembedahan tidak menghilangkan virus HPV, tetapi dapat membantu mengontrol gejala.
- Kanker penis: Pengobatan tergantung pada stadium kanker dan dapat mencakup pembedahan, radiasi, dan kemoterapi.
- Kanker anus: Pengobatan tergantung pada stadium kanker dan dapat mencakup pembedahan, radiasi, dan kemoterapi.
Pencegahan HPV Pada Pria
Anda dapat melakukan hal-hal berikut untuk meminimalisir infeksi HPV serta penularan terhadap partner Anda:
- Menggunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seks, Anda dapat mengurangi kemungkinan Anda tertular semua IMS, termasuk HPV. Namun, HPV dapat menginfeksi area yang tidak dapat terinfeksi oleh kondom, jadi kondom mungkin tidak memberikan perlindungan penuh terhadap infeksi HPV.
- Jika Anda atau pasangan Anda menderita kutil kelamin, hentikan hubungan seks sampai kutilnya hilang.
- Melakukan skrining HPV DNA Urine atau Anal Pap Test apabila telah melakukan hubungan seksual melalui dubur.
- Berhenti merokok. Berdasarkan beberapa penelitian menyimpulkan bahwa penggunaan tembakau memperburuk risiko infeksi HPV (Lu et al., 2009)
- Pastikan untuk divaksinasi. Vaksin HPV aman dan efektif, dan dapat melindungi pria dari kutil dan kanker HPV. Idealnya, Anda harus divaksinasi sebelum berhubungan seks dan sebelum umur 26 tahun agar proteksi vaksin dapat bekerja secara maksimal.
Untuk mendapatkan vaksin HPV, Bumame menyediakan vaksin HPV Cervarix dan Gardasil yang dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan Anda. Menurut CDC Global, Lebih dari 9 dari setiap 10 kasus disebabkan oleh HPV dapat dicegah dengan vaksinasi HPV. Maka dari itu pencegahan HPV dengan melakukan vaksin sangat disarankan.
Tak hanya vaksin, HPV DNA urin sebagai salah satu pencegahan juga dapat Anda lakukan di Bumame untuk mengetahui risiko infeksi 14 jenis HPV dengan akurasi sekitar 80%. Dapatkan layanan Home Care tanpa tambahan biaya untuk area JADETABEK dan konsultasi gratis sebelum atau setelah melakukan proteksi HPV.
Info lebih lanjut mengenai proteksi HPV dapat menghubungi customer service Bumame dengan klik link ini.
Source:
STD Facts – HPV and Men. (n.d.). https://www.cdc.gov/std/hpv/stdfact-hpv-and-men.htm#:~:text=Most%20men%20who%20get%20HPV,anus%2C%20mouth%2C%20or%20throat.
HPV Can Cause Certain Cancers in Men and Women. (2023, March 17). Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/hpv/parents/cancer.html