Artikel ini pertama kali tayang di VICE Belgium.
Suatu malam, saat ngobrol bareng warga lokal yang kutemui di sebuah bar, aku mendapat informasi ada taman pemakaman yang sangat indah di kota mereka. Kala itu, aku sedang cari rekomendasi tempat-tempat yang bisa kudatangi selama berlibur di Asunción, ibu kota Paraguay.
Tergugah rasa penasaranku mendengar usulan mereka. Tanpa ba-bi-bu, aku main ke kuburan berusia 150 tahun itu keesokan harinya.
La Recoleta memang berbeda dari taman pemakaman biasanya. Aku serasa memasuki hutan beton mistis begitu sampai di sana. Jalan setapak diapit bangunan bertingkat yang setiap celahnya terisi peti mati. Kamu bisa melongok bagian dalamnya jika berani.
Bulu kudukku berdiri semakin dalam aku melangkahkan kaki. Bukan karena jasad-jasadnya tidak dikebumikan, melainkan banyak peti mati sudah koyak seperti dibuka paksa. Sisa-sisa bongkahan kayu yang hangus terbakar berserakan di beberapa lokasi, di dekatnya aku melihat ada tulang dan potongan jenazah yang menghitam.
Aku buru-buru menghampiri dua penjaga makam dan bertanya mengapa peti matinya banyak yang rusak. Seorang penjaga, berusia sekitar 30-an, mengungkapkan penjarahan marak terjadi di sana. Menurutnya, pencuri biasa beraksi selepas pukul 6 sore, ketika La Recoleta sudah tutup. Mereka akan memanjat gedung, lalu memecahkan pintu dan jendela penghalang. Tak jarang pula pencuri masak dan bermalam di sana.
“Perhiasan jenazah yang paling sering dijarah. Tapi kadang ada juga yang nyolong plakat perunggu,” lanjut pria itu. Selain perhiasan, ada yang mencuri salib, vas hias, gagang pintu berlapis logam hingga pintunya. Ia dan temannya menceritakan semua ini dengan tampang putus asa sekaligus geli.
Dilansir berita lokal tahun 2019, taman pemakaman ini sebetulnya dijaga 22 satpam yang bertugas di 13 pintu masuk. Hanya saja pengawasannya longgar saking luasnya lahan pemakaman. Lalu pada Januari 2023, wali kota Asuncíon menaikkan biaya pemakaman dua kali lipat dengan dalih untuk meningkatkan sistem keamanan dan merenovasi La Recoleta. Nyatanya belum ada perubahan apa-apa saat aku berkunjung Oktober lalu.
Terlepas dari tingginya kasus penjarahan makam, warga setempat tampaknya tak urung menyemayamkan orang tersayang di La Recoleta. Banyak yang mengirim mendiang ke peristirahatan terakhir dengan peralatan seadanya. Harapan mereka petinya aman dari pencuri.
Selama belum ada itikad baik dari pemkot, penghuni makam La Recoleta takkan bisa beristirahat dalam damai.
Simak foto-fotonya berikut ini: