Haritsu makan sayur yang sudah layu (kiri) dan memamerkan otak sapi mentah yang sudah jamuran (kanan). Foto arsip pribadi Haritsu.
Selera makan orang Jepang tidak luput dari masakan berbahan utama tamago (telur). Mereka terkenal menyukai bermacam-macam santapan telur, entah itu dimakan mentah-mentah, disajikan setengah matang bersama mi atau nasi, atau disulap menjadi dadar lezat.
Haritsu salah satunya. Pemuda asal Indonesia yang saat ini tinggal di Jepang, juga doyan telur. Cuma bedanya dari orang Jepang kebanyakan, Haritsu menghidangkannya dengan cara yang dikuasai ia seorang. Doi akan memilih telur yang cangkangnya bercak-bercak putih, kuning telurnya berubah kehitam-hitaman, dan aromanya menyengat. Setelahnya ia cuci telur itu pakai sabun, dan goreng bersama daun bawang layu.
Membayangkannya saja membuat kita mual. Haritsu sebenarnya mual juga lho. Tapi herannya, karena hobi nyentrik inilah namanya tenar di TikTok (bukan karena alasan positif pastinya). Kreator bernama akun @haritsuuu itu dikenal sebagai spesialis masakan jorok.
Haritsu bernyali gede. Ia tampaknya tidak jijik makan kari jamur topping belatung, bahkan menyeruput ramen yang ia rebus di bathtub. Dapur Haritsu juga terlihat tidak pernah dibersihkan sama sekali. Piring dan peralatan masak kotor menggunung di tempat cuci piring.
Haritsu mulai menyeriusi TikTok sekitar Oktober 2020, setelah ia putus kuliah di tengah jalan. Dia kini punya 2,6 juta pengikut di platform tersebut. Videonya masak nasi basi-benyek-berjamur ditonton hampir 40 juta kali. VICE menghubungi Haritsu untuk mastiin dia baik-baik saja.
VICE: Kok bisa-bisanya kamu kepikiran bikin konten kayak gini?
Haritsu: Aku udah lama penasaran cicipin makanan busuk, sekadar pengin tahu gimana rasanya. Dan jujur ya, aku udah lama ngelakuin ini. Dari sebelum punya TikTok malah.
Kalau untuk alasan kenapa ngonten beginian, enggak muluk-muluk sih alasannya. Aku bokek parah waktu itu, jadi kupikir seru kali ya kalau videoin diri sendiri masak pakai bahan-bahan yang udah enggak bagus, lalu aku makan sesudahnya. Aku yakin konten semacam ini bisa narik penonton.
Emangnya dulu kamu cicipin apa?
Daging sapi yang udah berlendir dan jamuran. Awalnya ngeri lihat bentuk dagingnya. Takut kenapa-kenapa sehabis makan. Tapi aku juga enggak sabar cobain. Makanya, sebelum masak, aku cuci dulu pakai sabun buat jaga-jaga.
Rasanya tetap saja busuk, walau sudah dimasak. Baunya mirip tempat sampah, sedangkan teksturnya seperti lumpur got.
Sejauh ini, ada gak makanan yang bikin kamu mual?
Pertama, telur busuk. Bau amisnya nusuk hidung, bahkan setelah dicuci. Yang kedua nasi jamuran. Yang bikin enek gara-gara nasinya penuh belatung. Aku geli melihat belatung uget-uget gitu. Mau muntah selama masak nasi. Kamu tonton sendiri aja deh di video TikTok-ku.
Kamu takut belatung, tapi tetap dimakan nasinya?
Yah, namanya juga kepo haha. Aku penasaran rasanya seperti apa, enggak peduli aslinya aku takut cacing dan semacamnya. Aku enggak mau mikir apa-apa pas melahap nasi itu. Aku nekat aja.
Pernah sakit gara-gara hobi ini?
Anehnya, enggak pernah. Aku baik-baik saja selama ini. Enggak pernah diare atau apa pun itu. Bisa jadi perutku sudah terbiasa dengan makanan busuk, apalagi dulu aku sering masak pakai bahan-bahan yang sudah kurang bagus karena enggak punya uang.
Bagaimana tanggapan orang-orang terdekatmu?
Justru mereka enggak heran aku bikin konten kayak begini. Mereka bakalan bilang, “Haritsuu emang begini.” Orang tuaku juga biasa-biasa saja, tapi mereka kadang mengingatkanku untuk tidak berlebihan.
Dan tentunya, aku enggak akan menyuguhkan makanan busuk saat mereka berkunjung ke rumah. Aku enggak mau bikin mereka sakit.
Menurutmu, apa alasan orang nontonin video kamu? Pernah terima komentar kurang mengenakkan?
Aku bisa populer berkat haters. Komentar-komentar mereka yang jijik sama videoku jadi alasan orang-orang ingin tahu kenapa mereka sebenci itu. Aku mengakui, komentar mereka sempat membuatku jiper, terutama saat aku baru mulai main TikTok. Banyak sekali yang mendoakanku cepat mati atau masuk neraka. Sekarang sih aku bodo amat.
Jadi kamu akan terus ngonten makanan busuk?
Iya dong! Aku sangat menikmati dunia ini, bukan karena ngebet viral doang. Memang, aku sudah enggak perlu makan makanan busuk lagi. Aku sudah punya uang sekarang. Tapi aku belum bosan bereksperimen.