tirto.id – Nama pemain tim sepak bola putra Sulawesi Tenggara (Sulteng), Muhammad Rizki Saputra viral setelah ia memukul seorang wasit bernama Eko Agus Sugih Harto di laga Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, Sabtu malam (14/9/2024).
Pertandingan bola antara Aceh vs Sulteng harus berhenti saat waktu-waktu terakhir babak kedua. Turnamen di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, tidak dilanjutkan karena ada kericuhan.
M. Rizki Saputra memukul hakim pertandingan sepakbola, Eko Agus Sugih Harto. Konflik itu terjadi ketika tim PON Sulawesi Tengah unggul 1-0 atas Aceh, sementara wasit memberikan hadiah penalti kepada lawan Rizki hingga skornya berubah jadi 1-1.
Adapun kala itu pemain Sulteng hanya tersisa 8 pemain, sehingga berkurangnya 1 pemain lagi dapat memberikan hasil yang buruk pada babak tambahan. Pertandingan perempat final pun diusaikan dengan walk out (WO) tim Sulawesi Tengah.
Profil Muhammad Rizki Saputra Pemain Sulteng Pukul Wasit PON Aceh 2024
M. Rizki Saputra lahir di Palu pada 2 Mei 2005 silam. Pria yang genap usianya 19 tahun tersebut diklaim sebagai gelandang berbakat di Sulawesi Tengah. Namanya kerap dicantumkan dalam berbagai macam kompetisi hingga akhirnya melaju ke PON Aceh XXI.
Adapun sesuai keterangan di Transfermarkt, Rizki merupakan pemain bernomor punggung 10 yang mengisi lini tengah gelandang. Pemuda tersebut resmi masuk tim Persipal Palu FC sejak awal tahun 2023 kemarin.
Kontrak Muhammad Rizki Saputra di klub lokal itu diperpanjang sampai 2025 mendatang. Dengan begitu, pria kelahiran Palu ini akan memperkuat tim Persipal Palu FC di Liga 2 Indonesia sampai waktu yang diperjanjikan.
Namun demikian, nasibnya di kancah sepak bola nasional masih dalam pertimbangan hingga saat ini. Khususnya jika dipantau melalui kasus viral pemukulan terhadap wasit bola di PON Aceh, di mana Rizki yang menjadi pelakunya.
Berhubungan dengan laga tersebut, Hadianto Rasyid, Ketua Asprov Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulteng mengungkapkan kekecewaan. Secara rinci untuk profesionalisme wasit di laga perempat final Aceh vs Sulteng kemarin.
“Kita bisa saksikan bagaimana pertandingan ini begitu bobrok, dan bagaimana kepemimpinan wasit betul-betul mendzalimi pemain Sulteng,” ujar Hadianto Rasyid, Minggu (15/9/2024), dikutip dari Antaranews.
Lebih dari itu, Hadianto Rasyid juga menerangkan bahwa setiap orang yang punya harga diri akan menilai laga tersebut memalukan. “pertandingan berikutnya sudah tidak lagi memiliki nilai,” lanjutnya.
tirto.id – Aktual dan Tren
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dipna Videlia Putsanra