Internasional | Lingkungan | Seni
FOMOMEDIA – Dengan membuat patung pohon dari botol plastik, seorang pria Inggris ingin suarakan kerusakan lingkungan.
Banyak cara menyuarakan protes mengenai perubahan iklim. Selain aksi turun ke jalan memprotes para perusahaan perusak lingkungan, berbagai cara lain juga bisa dilakukan. Seperti dikerjakan oleh pematung yang membuat karya dari ratusan botol plastik.
Ia adalah Robert Marshall, dari Wareham di Dorset, Inggris. Sebetulnya, apa yang dilakukan Marshall bukan barang baru. Namun, ia justru membuat pohon dari botol plastik yang berumur beberapa tahun.
Apa yang dilakukan oleh Marshall menarik. Ia ingin mendorong adanya percakapan banyak orang mengenai masalah lingkungan yang sedang terjadi dewasa ini.
700 Botol Plastik
Marshall dalam karyanya, diketahui telah mengumpulkan sekitar 700 botol plastik. Dengan jumlah sebanyak itu, ia kumpulkan dalam waktu satu tahun dari keluarganya.
“Meskipun kedengarannya jumlah botolnya sangat banyak, botol-botol itu berasal dari rumah tangga yang besar,” kata Marshall, dikutip dari BBC.
BACA JUGA:
Marshall pun berhasil mendirikan pohon plastik setinggi lebih dari delapan meter. Ia bakal memamerkannya untuk Purbeck Art Weeks Festival dan membawanya ke berbagai lokasi di seluruh wilayah Dorset.
Sesuai rencana, karya seni tersebut telah dipasang di Spyway, Durlston Country Park, Hartland Moor, dan Rollington Barn. Kemudian, pohon dari plastik itu dipajang di Pantai Studland akhir pekan ini.
Mendapat Dukungan dari Keluarga
Marshall memang beruntung. Ia mendapatkan dukungan dari keluarganya untuk membuat karya itu. Saat ini, diketahui bahwa ia tinggal bersama istri dan tiga putranya.
Menariknya, dukungan untuk membikin karya tersebut juga datang dari pacar anaknya. Beberapa plastik yang dipakai pun dikumpulkan oleh pacar anaknya. Mulai dari botol minuman soda, yoghurt, air mineral, jus buah, dan lain sebagainya berhasil dikumpulkan.
“Saya ingin mendorong percakapan orang dewasa tidak hanya tentang penggunaan plastik tetapi juga semua masalah lingkungan hidup,” ujar Marshall.
“Saya tahu ada orang-orang di luar sana yang benar-benar peduli dan melakukan yang terbaik, tapi saya mempertanyakan seberapa bagus yang terbaik yang kita miliki,” lanjutnya.
Marshall sadar bahwa saat ini terdapat jutaan botol plastik yang diproduksi oleh manusia tiap tahunnya. Bahkan, tiap tahun masih mengalami peningkatan produksi. Di sisi lain, saat ini daur ulang plastik masih dinilai sangat minim.
Kini, apa yang dilakukan oleh Marshall telah menampar banyak pihak, terutama mereka yang tidak peduli akan kelestarian lingkungan.
Penulis: Sunardi
Editor: Safar
Ilustrator: Vito