Mubadalah.id – Pendidikan selalu menjadi isu dengan pembahasan yang tidak akan ada habisnya khususnya kita yang tinggal di Indonesia. Pendidikan di Indonesia selalu menjadi topik dan pembahasan di kalangan masyarakat terutama para akademisi. Kualitas serta sistem pendidikan di Indonesia yang sangat jauh dari target ranking baik di dunia itu menjadi salah satu penyebabnya.
Berdasarkan sistemnya, seperti melansir dari Worldtop.org peringkat pendidikan di Indonesia pada 2023 berada di urutan 67 dari 203 negara di dunia. Sedangkan berdasarkan kualitas, survey yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) di Paris Indonesia berada di posisi 72 dari 77 negara.
Banyak sekali faktor yang memperngaruhi buruknya sistem dan kualitas pendidikan di Indonesia. Mulai dari biaya pendidikan yang kian hari melambung tinggi, korupsi dana pendidikan. Hingga kesejahteraan pendidik yang luput dari perhatian.
Bahkan pendidikan yang bagus dan berkualitas seharusnya menjadi hak setiap warga negara, ternyata hal tersebut hanya berlaku bagi mereka yang memiliki harta. Hal ini adalah sebuah realitas yang benar-benar terjadi pada pendidikan di Indonesia.
Hasan Askari seorang Psikolog mengatakan bahwa di tengah kualitas pendidikan Indonesia yang buruk serta tidak bisa berharap banyak kepada pemerintah. Maka kita lah sendiri yang harus menanamkan serta menyadari bahwa pendidikan adalah tanggung jawab masing-masing. Dan kita sendiri yang harus menganggap pendidikan itu sangat penting. Karena tentu jika tidak seperti itu, kita sendiri yang tidak akan bertumbuh dan tidak akan maju.
Kita perlu betul-betul perlu meyakini prinsip bahwa pendidikan itu sangat penting dalam kehidupan setiap manusia. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak orang-orang yang berpikir pendidikan itu tidak penting.
Pendidikan dalam Islam
Sebagai seorang muslim, kita tentu mengetahui bahwa Nabi Muhammad seringkali mengingatkan bahwa mencari ilmu dan berpendidikan itu sangat penting. Dalam salah satu Hadis, Nabi Saw bersabda:
“Barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka hendaknya dengan Ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka hendaknya dengan Ilmu.”
Berbicara mengenai pendidikan, tidak akan terlepas dari keterlibatan seorang guru atau tenaga pendidik di dalamnya. Tidak sedikit para orang tua di luar sana yang mengandalkan sekolah dan guru untuk memberikan pendidikan bagi anaknya.
Padahal, Bapak Pendidikan kita sendiri Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan melibatkan tiga lingkungan utama. Yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
Mengutip dari serupa.id konsep ini bertujuan menciptakan sinergi antara ketiga lingkungan tersebut dalam mendidik anak-anak, memahami bahwa upaya pendidikan tidak dapat dilakukan oleh tenaga pendidik saja, melainkan harus didukung oleh lingkungan sekitar.
Lingkungan pertama yaitu keluarga, orang tua sebagai madrasah pertama bagi seorang anak memiliki peran yang penting. Pendidikan di lingkungan keluarga sangat berpengaruh pada dasar pembentukan nilai, etika, akhlak serta kehidupan sosial emosional seorang anak.
Maka dari itu, orang tua sangat berperan dan bertanggung jawab untuk menjamin kelangsungan pendidikan seorang anak. Mulai dari memberikan fasilitas, mendidik, mendampingi, melindungi serta merawat anak agar tumbuh dengan baik.
Selanjutnya sekolah sebagai lanjutan pendidikan keluarga. Sekolah tempat pendidikan kedua setelah keluarga yang nantinya akan menghubungkan anak kedalam kehidupan masyarakat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan, bertanggung jawab mendidik dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik serta memberikan pengetahuan yang tidak bisa diberikan oleh para orang tua.
Peran Masyarakat
Lingkungan ketiga adalah masyarakat, masyarakat dan pendidikan memiliki peran dan saling berkaitan. Lingkungan masyarakat adalah tempat pendidikan non-formal meskipun tidak sistematis, misalnya dalam kehidupan bertetangga, bekerjasama, memecahkan permasalahan hingga gotong royong.
Keluarga, sekolah dan masyarakat memiliki peran dan tanggung jawab yang penting dalam menentukan kualitas pendidikan yang baik. Orang tua tidak bisa hanya mengandalkan sekolah untuk memberikan pendidikan yang berkualitas.
Keduanya harus bekerja sama dan membuka komunikasi untuk melihat proses pendidikan yang sedang berlangsung. Peran ketiga lingkungan pendidikan ini adalah sebuah optimisme kita agar generasi muda selanjutnya dapat berkembang, kritis dan berkemajuan. []