Frugal Living: Gaya Hidup yang sepertinya Harus Dipaksakan

frugal-living:-gaya-hidup-yang-sepertinya-harus-dipaksakan
Frugal Living: Gaya Hidup yang sepertinya Harus Dipaksakan

Mubadalah.id – Hari ini beberapa berita muncul di beranda saya. Saya sempat geleng-geleng kepala saat membaca berita satu ini. Lalu teringat akan konsep frugal living yang sepertinya harus mulai dipaksakan di zaman yang super hedon seperti sekarang ini.

Banyak orang suka flexing. Padahal kita tidak harus ikut-ikutan flexing. Beberapa perusahaan menjadikan flexing sebagai tujuan marketing, menambah followers atau agar para pembeli mau membeli produk tertentu. Itu artinya kita yang tidak memiliki tujuan berbisnis tentu tidak perlu melakukan hal itu.

Tidak heran memang, di kehidupan yang penuh kompetisi ini, semua orang seakan harus memenuhi tuntutan zaman. Semua orang dituntut menjadi. Yaitu menjadi populer, paling kaya, paling bisa segalanya dan masih banyak tuntutan-tuntutan yang lain lagi. Padahal semua itu tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Jangan sampai karena kita tidak punya prinsip hidup yang jelas, kita jadi mudah terombang-ambing dan hanya hidup berdasarkan trend. Terlebih jika kita hidup ini hanya untuk memenuhi ekspektasi orang lain.

Pikiran saya semakin berkelana memikirkan konsep frugal living tadi, hingga akhirnya saya meneruskan untuk membaca berita yang tadi terlewat di beranda hingga selesai.

Mengapa Harus Memaksakan Frugal Living?

Membaca berita kasus pembobolan ATM yang kembali terjadi membuat hati saya semakin miris. Berita semacam ini memang bukanlah berita baru. Namun yang terjadi baru-baru ini, Pelakunya adalah seorang Mahasiswi magang.

Bukan perkara pelakunya adalah seorang perempuan. Namun usia pelaku yang masih belia dan duduk di bangku kuliah ini, tentu sangatlah disayangkan. Pelaku merupakan Mahasiswi magang yang ketika lulus seharusnya menjadi sarjana yang bisa mengamalkan ilmu serta mendedikasikan dirinya untuk kemajuan bangsa.

Mengutip dari detik.com, berita mengenai pembobolan ATM nasabah ini terjadi di Malang. Mahasiswi berinisial FSA, 22 tahun ini akhirnya harus bertanggungjawab atas perbuatannya. FSA adalah Mahasiswi salah satu kampus di Jawa Timur yang berhasil menguras uang nasabah pada saat ia magang di salah satu bank.

Dalam kurun waktu satu bulan dari Oktober hingga November 2023 tahun lalu. FSA berhasil menguras uang sejumlah lebih dari 52 juta lebih. Alasannya pun bikin garuk-garuk kepala, karena ingin memenuhi gaya hidup.

Bagaimana Memaknai dan Menerapkan Frugal Living?

Motif yang mendasari Pelaku karena menuruti gaya hidup tentu jauh dari tuntunan agama untuk hidup sederhana. Setiap orang harusnya bisa hidup sesuai kemampuan dan berhemat tanpa harus menghalalkan segala cara demi tampil bergaya. Gaya hidup tersebut sering kita kenal dengan istilah frugal living.

Frugal living adalah konsep gaya hidup yang bertujuan untuk mengurangi pengeluaran dengan membeli barang-barang sesuai kebutuhan saja. Konsep frugal living memiliki manfaat untuk menghemat pengeluaran, tetapi juga meningkatkan tabungan dan mengurangi utang.

Gaya hidup dengan pintar memilah mana kebutuhan dan mana yang hanya keinginan semata ini tentu  menjadikan kita lebih bijak. Pada akhirnya kita hanya akan membelanjakan uang kita untuk membeli sesuatu yang memang menjadi kebutuhan.

Cara Menerapkan Frugal Living Dalam Kehidupan Sehari-hari

Jika tidak ingin hidup kita kacau, sudah saatnya kita menerapkan frugal living ini dalam kehidupan kita. Berikut beberapa cara menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari:

Pertama, memperhatikan anggaran berdasarkan pendapatan yang realistis. Kita harus bisa memilih mana anggaran prioritas untuk kebutuhan primer dan sekunder kita.

Kedua, hemat dalam pengeluaran. Banyak cara dalam berhemat, misalnya dengan membeli barang yang tidak harus ber-merk, atau membeli barang second yang kualitasnya masih bisa untuk jangka beberapa tahun kemudian.

Ketiga, membuat daftar belanja dengan tujuan menghindari pembelian barang-barang yang tidak perlu. Adanya list belanja yang jelas juga bisa menghemat waktu kita untuk berbelanja.

Keempat, hindari berhutang. Jika saat ini sedang memiliki hutang, sebaiknya prioritaskan terlebih dahulu untuk melunasinya. Jangan berhutang untuk tujuan konsumtif yang akan menambah pembengkakan pengeluaran.

Kelima, mulailah menabung dan investasi. Investasi tidak harus berupa saham ataupun uang, namun investasi bisa berupa ilmu yang kita dapat dari belajar di masa muda.

Perlu kita ingat juga bahwa kita tidak harus hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Apalagi selalu ingin mengesankan orang lain. Hidup biasa-biasa saja sudah cukup dan yang paling penting kita tetap bisa bermanfaat dan saling memberikan manfaat kepada orang lain. []

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Frugal Living: Gaya Hidup yang sepertinya Harus Dipaksakan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Install App

By installing our application, you can access our content faster and easier.

Login

To enjoy Kabarwarga privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us