Mubadalah.id – Belum lama ini, teman saya curhat tentang permasalahan yang ia hadapi di dalam keluarganya. Ia bercerita bahwa ia kerap kali mendapatkan kekerasan verbal dari kakak-kakaknya.
Pada suatu hari, ia mengaku bahwa kakaknya sering kali menghina dan merendahkannya. Termasuk saat ia mendapatkan nilai raport yang baik dari sekolahan, kakaknya selalu menghina dan merendahkannya.
“Ah mana bisa kamu dapat nilai yang bagus, kamu kan bodoh, pasti dapat nyotek dari teman kamu,” kata kakaknya.
Ucapan tersebut membuat teman saya ini merasa sangat sakit hati, dan ucapan hinaan tersebut sangat terbayang-bayang dalam kehidupannya. Temanku mengaku bahwa, ini hanya salah satu contoh kekerasan verbal yang ia alami. Selebihnya masih banyak kekerasan yang ia alami lainnya.
Ia dikatakan bodoh oleh kakakkanya itu menjadi relasi ia dengan kakakknya menjadi semakin buruk. Ia tidak mau lagi bertemu. Bahkan ia mengaku trauma untuk bertemu kakaknya.
Dari kisah temanku ini mungkin kita bisa merefleksikan meskipun ucapan tersebut mungkin bersifat bercanda. Namun kita tidak boleh mengucapkannya. Karena kata-kata “bodoh” tersebut sangat menyakitkan.
Apalagi dengan dampak buruk yang teman saya alami, seperti mengalami trauma. Ini menjadi salah satu contoh dampak buruk dari kekerasan verbal yang ia alami.
Dampak Buruk Kekerasan Verbal
Namun selain mengalami trauma, sebetulnya ada delapan dampak buruk lainnya, yang saya kira, pasti teman saya alami ini. Berikut delapan dampak buruk dari kekerasan verbal seperti melansir dari Kumparan.com:
Pertama, khawatir berlebihan. Salah satu dampak dari kekerasan verbal adalah mengalami kekhawatiran berlebihan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Terkadang, korban hidup dalam ketakutan jika orang lain masih memandang rendah dan siap menyakiti secara verbal.
Kedua, putus asa. Korban juga sering merasa putus asa dan tidak berdaya karena penghinaan terus-menerus. Akibatnya, korban merasa yakin bahwa hidup mereka tidak akan pernah bahagia.
Ketiga, Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). Kekerasan verbal juga dapat menyebabkan korban mengalami gangguan stres pascatrauma atau PTSD. Hal inilah yang akhirnya membuat korban sering ketakutan dan mengalami mimpi buruk.
Keempat, turunnya rasa percaya diri. Verbal abuse juga sering menurunkan rasa percaya diri korban secara drastis. Hal ini membuat korban merasa tidak kompeten dan berharga dalam menjalani kehidupan mereka. Akibatnya, karir, hubungan, hingga kesejahteraan hidup mereka terganggu.
Kelima, gangguan emosional. Karena korban merasa tertekan, cemas, dan rendah diri. Kekerasan verbal ini dapat merusak harga diri dan menyebabkan perasaan tidak berharga.
Keenam, performa akademik atau pekerjaan menurun. Kekerasan verbal dapat mempengaruhi konsentrasi, motivasi, dan kemampuan untuk berfungsi secara optimal di lingkungan akademik atau profesional.
Masalah Hubungan Sosial
Ketujuh, masalah hubungan sosial. Korban akan mengalami kesulitan dalam membangun atau mempertahankan hubungan sosial yang sehat, karena trauma yang dialami bisa mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain.
Kedelapan, resiko perilaku merusak diri. Dalam beberapa kasus, korban kekerasan verbal bisa mengembangkan perilaku merusak diri, seperti penggunaan obat-obatan terlarang, alkoholisme, atau bahkan kecenderungan untuk melukai diri sendiri.
Dari delapan dampak tersebut, saya kira ada beberapa poin yang sebetulnya teman saya rasakan. Misalnya ia pasti akan mengalami putus asa, gangguan emosional, performa akademik atau pekerjaan menurun. Hingga masalah hubungan sosial termasuk masalah hubungan dengan kakaknya.
Oleh sebab itu, dari kasus temanku ini kita bisa mengetahui, ternyata ucapan atau perkataan yang tidak baik dapat menjadi salah satu kekerasan yang mempunyai dampak yang sangat mendalam. Dan hal tersebut tidak bisa korban maupun pelaku selesaikan dengan cara yang mudah. Apalagi perkataan tersebut selalu korban ingat.
Maka dari itu, dengan belajar dari permasalahan tersebut, sebaiknya mari kita selalu menjaga ucapan dan lisan kita dari perkataan yang buruk, menyakitkan, merendahkan dan menghina. Karena tidak dijaga bisa jadi mulutmu akan menyakiti orang lain. []