Jakarta (ANTARA) – Haji dan umrah merupakan ibadah yang dilaksanakan oleh setiap umat muslim dengan mengunjungi Baitullah (Ka’bah) di Makkah. Meski kerap dianggap serupa, keduanya memiliki perbedaan.
Haji adalah ibadah yang dilaksanakan oleh umat muslim dengan mengunjungi Ka’bah pada waktu-waktu tertentu. Adapun umrah secara bahasa diartikan berziarah ke tempat ramai atau berpenghuni, sedangkan menurut istilah adalah menuju Ka’bah untuk melaksanakan ibadah tertentu.
Adapun perbedaan haji dan umrah mulai dari segi hukum secara Islam hingga pelaksanaanya. Berikut perbedaan di antara keduanya:
1. Hukum
Haji termasuk ke dalam rukun Islam yang kelima. Melaksanakan ibadah haji hukumnya wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat wajib haji. Hal ini telah tertuang dalam Al-Qur’an, sebagai berikut:
وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya: “Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS Ali ‘Imran: 97).
Sementara, hukum umrah masih terdapat perselisihan di kalangan para ulama, dilansir dari laman BPKH. Menurut pendapat al-adhhar (yang kuat) hukumnya wajib. Sementara menurut pendapat muqabil al-adhhar (yang lemah), hukum umrah sunnah (Syekh Muhammad al-Zuhri al-Ghamrawi, al-Siraj al-Wahhaj, hal.151).
2. Rukun
Rukun merupakan rangkaian kegiatan yang menjadi penentu keabsahan haji atau umrah. Apabila salah satu rukun tidak dilaksanakan, maka pelaksanaan ibadah haji maupun umrah tidak sah.
Dalam melaksanakan ibadah haji, terdapat lima rukun haji, meliputi ihram (niat), wuquf di Arafah, thawaf ifadhah, sai, tahallul (mencukur rambut). Sedangkan rukun umrah ada empat, meliputi ihram (niat), thawaf, sa’i, dan memotong rambut.
3. Waktu pelaksanaan
Ibadah haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah mulai awal bulan sampai subuhnya hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah). Sedangkan ibadah umrah bebas dapat dilaksanakan kapan saja kecuali pada waktu tertentu yang dilarang oleh syariat Islam, seperti pada tanggal 9 hingga 13 Dzulhijjah (hari Tasyrik).
4. Durasi pelaksanaan
Ibadah haji membutuhkan waktu lebih lama daripada umrah. Proses inti haji sendiri hanya berlangsung sekitar 4 hingga 5 hari. Namun, jemaah haji reguler dari Indonesia biasanya menghabiskan hingga 40 hari untuk berbagai rangkaian ibadah, termasuk umrah, ziarah, dan Arbain di Masjid Nabawi.
Sedangkan ibadah umrah tidak memerlukan waktu lama, hanya sekitar 2 hingga 3 jam. Namun, jemaah dari Indonesia biasanya berada di tanah suci selama 9 hingga 12 hari, tergantung paket perjalanan.
5. Kewajiban
Kewajiban haji dan umrah berupa rangkaian ritual manasik yang jika ditinggalkan tidak membatalkan ibadah, tetapi harus diganti dengan dam (denda).
Kewajiban haji ada lima, yaitu niat ihram dari miqat (batas area yang telah ditentukan menyesuaikan daerah asal jamaah haji/ umrah), menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ (perpisahan) serta melempar jumrah. Sedangkan kewajiban umrah ada dua, niat ihram dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram.
Baca juga: Pandangan Islam terkait orang yang tidak membayar utang
Baca juga: Pengertian ibadah dan keutamaannya dalam Islam
Baca juga: Dalam Islam, mencari nafkah yang halal merupakan ibadah
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024