Jakarta (ANTARA) – Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial, setidaknya satu kali seumur hidup.
Terdapat beberapa tahapan dan rukun yang harus dilakukan secara tertib dan teratur ketika beribadah haji.
Berikut adalah urutan pelaksanaan ibadah haji yang penting untuk diketahui.
1. Ihram dari Miqat yang telah ditentukan
Urutan pertama dalam ibadah haji adalah ihram, niat dalam tahapan awal pelaksanaan haji. Ihram dilakukan di miqat, yaitu lokasi yang telah ditentukan sebagai batas dimulainya niat haji.
Berikut langkah-langkah dalam pelaksanaan ihram:
- Mandi sunah.
- Berwudu sebelum memakai pakaian ihram.
- Mengenakan pakaian ihram.
- Melaksanakan salat sunah ihram dua rakaat.
- Mengucapkan niat haji.
- Memulai perjalanan menuju Arafah dengan membaca talbiyah.
2. Wukuf di Arafah Wukuf di Arafah adalah puncak dari pelaksanaan ibadah haji yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Saat wukuf, jamaah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti:
- Melaksanakan salat Zuhur dan Asar yang dilakukan secara qashar (meringkas shalat dari empat menjadi dua rakaat) dan jamak (melaksanakan dua shalat wajib dalam satu waktu).
- Mendengarkan khotbah wukuf.
- Memperbanyak zikir, doa, dan membaca Al-Qur’an.
3. Mabit di Muzdalifah
Selanjutnya, setelah wukuf di Arafah, jamaah bergerak menuju Muzdalifah untuk mabit (bermalam). Di Muzdalifah, jamaah mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melontar jamrah di Mina.
Mabit dilakukan hingga menjelang subuh, di mana jamaah dianjurkan untuk istirahat sambil memperbanyak doa dan zikir.
4. Melempar jamrah aqabah
Kemudian, pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah bergerak menuju Mina untuk melaksanakan ritual melontar jamrah aqabah, yaitu ritual melempar tujuh batu kerikil ke arah salah satu dari tiga jamrah di Mina.
Melontar jamrah merupakan simbol penolakan terhadap godaan setan, mengingatkan pada kisah Nabi Ibrahim yang melawan bujuk rayu setan.
5. Tahalul awal
Sehabis melempar jamrah, jamaah melakukan tahalul awal, yaitu mencukur atau memotong sebagian rambut. Tahalul menandai berakhirnya sebagian larangan ihram, kecuali beberapa hal seperti hubungan suami-istri dan menikah.
6. Tawaf ifadhah
Tawaf ifadhah adalah salah satu rukun haji yang dilaksanakan setelah melontar jamrah dan tahalul awal. Tawaf ifadhah dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali di Masjidil Haram, Makkah, dan merupakan bagian penting dari pelaksanaan haji.
7. Sai
Sai adalah rukun haji yang dilaksanakan setelah tawaf ifadhah. Ritual itu dilakukan dengan berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah yang terletak di dalam Masjidil Haram.
Sai dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwah, dengan setiap perjalanan bolak-balik dihitung sebagai satu kali.
8. Tahalul Kedua
Selepas menyelesaikan a, jemaah melakukan tahalul kedua. Pada tahapan itu, jemaah telah menyelesaikan seluruh rukun utama haji dan terbebas dari semua larangan ihram, termasuk hal-hal yang sebelumnya masih dilarang setelah tahalul awal.
9. Mabit di Mina
Jamaah kemudian kembali ke Mina untuk mabit selama beberapa hari. Di Mina, jamaah melontarkan ketiga jamrah, yaitu jamrah ula, wusta, dan aqabah, masing-masing dengan tujuh lemparan batu kerikil.
Ritual melontar itu dilakukan selama tiga hari berturut-turut pada hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
10. Tawaf wada
Tawaf wada adalah tawaf perpisahan yang dilakukan sebelum meninggalkan Makkah. Tawaf itu dilaksanakan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali sebagai bentuk salam terakhir dan tanda perpisahan dengan Baitullah.
Urutan ibadah haji ini mencakup tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dengan tertib oleh setiap jamaah agar ibadah hajinya sah. Setiap langkah memiliki makna spiritual yang mendalam serta menjadi bagian dari perjalanan seorang Muslim dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024