Lagu Karya Hidayat Baday yang kedua, setelah single pertama Tadahan harapan (https://www.youtube.com/watch?v=jpo3E…), dari syairnya lagu ini mengajak kita berkaca, merenungi diri dari mana kita berasal, untuk apa kita hidup dan kemana kita akan kembali.
LAGU ini diilhami dari perjalanan hidup manusia ketika keberadaan dirinya merasa hampa, galau menghadapi realita. Hidup adalah gerak, dan kehidupan adalah manifestasi ilmu. Dalam genggaman waktu, manusia hanyalah pengendara di atas punggung usianya. Yang melakukan perjalanan melalui dunia fana. Digulung hari demi hari, bulan makin menghilang, dan tahun tanpa terasa.
Namun sebenarnya waktu tidak pernah berubah. Dia akan terus berputar dan kembali kepada keadaan semula. Maka sebenarnya dunialah yang makin kita jauhi dan liang kuburlah yang makin kita dekati.
Nafas kita terus berjalan seiring jalannya Waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian. Umur kita tidak akan penah bertambah walau detik terus merambat.
Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang umur kita. Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, Sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita.
Karena itu …….,
Jika hari berlalu tapi kita tiada Kebaikan. Dan Kebajikan yang kita lakukan maka akan keringlah batin kita. Dan tanduslah samudra hati kita
Hanya dengan hati nurani yang bersih yang telah menyentuh Ruh Ilahiyah dalam perjalanan hidup yang senantiasa tunduk patuh pada Rabb-Nya… Inilah inti dari lagu ini, mengajak kita semua berkaca diri atas segala yang sudah, telah dan akan kita lalui dalam hidup.
Video ini dibuat dengan menggunakan software antara lain:
1. Intro dengan Adobe After Effect
2. Setelah Intro, menggunakan Final Cut Pro
3. Video dari kamera iPhone dan Samsung.
Terima kasih telah menyaksikan tayangan video ini. Jangan lupa Like, Comment dan Subscribe yah.
Untuk lebih dekat dengan sang penyanyi teman2 bisa mengikuti akun Faceboknya Hidayat baday di link : https://www.facebook.com/hidayat.baday.9
Mari sama-sama merenung diri…
Salam SATU Hati Untuk Negeri. Damailah #Indonesiaku
