Banyak yang bilang, sederhana itu simpel banget. Misalnya, tiba-tiba ketemu black card di kantong suami, di-surprise-in makanan favorit setelah ngidam bertahun-tahun lamanya, atau bahkan ketemu tempat makan yang bikin nostalgia masa kecil. Nah, poin yang terakhir baru aja kejadian sama MaMa di Bakmie Khek Afung!
Pindahan dari Jl. Selat Panjang?
Tulisan ‘Selat Panjang’ pada stelingnya bikin MaMa berasumsi kalo Bakmie Khek Afung ini adalah pindahan dari Jl. Selat Panjang. Di Jl. Surabaya, kalian bisa ketemu outlet ini beberapa blok dari Hotel Swiss-Belinn.
Usut punya usut, ternyata outlet bakmie ini masih punya hubungan dengan Bakmie Khek Selat Panjang!
Setelah MaMa tanya, owner Bakmie Khek Afung ternyata adalah tante dari owner Bakmie Khek Selat Panjang. Tapi, meskipun punya hubungan darah, apakah cita rasa dari kedua outlet ini sama?
Bakmie Khek, Simpel Tapi Memuaskan
Nggak seperti Mie Pangsit yang punya topping lebih beragam, Bakmie Khek justru lebih light dan simpel: hanya minyak B2, potongan daging B2, dan beberapa potong sayur (di Bakmie Khek Afung, kalian bakal dikasih potongan telur kecap lagi!). Tapi, justru Bakmie Khek jadi menu sarapan yang cukup digemari warga Medan.
Nah, kalau kalian ke outlet Bakmie Khek, kalian nggak bakal temuin pangsit ya! Beda dari Mie Pangsit, Bakmie Khek justru tidak disajikan dengan pangsit.
Tiga Jenis Mie yang Disediakan di Bakmie Khek Afung
Di sini, kalian bakal disajikan dengan tiga pilihan mie: Standar (halus), Kasar, dan Lau Su Pan (akan MaMa jelaskan lebih lanjut nanti), dengan topping yang sama antara ketiganya.
Menurut MaMa pribadi, suatu outlet mie punya nilai plus kalo mienya dibuat sendiri, dan Bakmie Khek Afung punya nilai plus itu!
Tapi, apapun preferensi jenis mie kalian, MaMa suka dengan tekstur mienya yang kenyal. Ditambah dengan minyak B2, cita rasanya jadi clean tapi enjoyable banget, terutama sebagai menu sarapan.
Nilai plus lain yang bikin MaMa suka makan di sini adalah mienya yang nggak terlalu berminyak. Cocok banget buat sarapan yang lebih light dan untuk yang health-conscious!
Lau Su Pan, Jenis Mie yang Jarang Ditemukan di Medan
Warga senior mungkin lebih familiar dengan Lau Su Pan (Lau Shu Fen / Silver Needles Noodles / 老鼠粉). Tapi, secara harfiah, Lau Shu (老鼠) berarti tikus dan Fen (粉) berarti mie yang terbuat dari pati. Hidangan mie asal suku Hakka ini punya bentuk mirip ekor tikus, makanya dijuluki Lau Shu Fen.
Dibanding dua jenis mie tadi, Lau Su Pan punya warna dan tekstur yang berbeda. Karena terbuat dari tepung beras, Lau Su Pan berwarna putih, dengan tekstur yang lebih kenyal dibanding dengan dua jenis mie yang lebih umum. Meskipun jarang, jenis mie ini tetap punya penggemar tersendiri.
Jangan Lupa Pesan Bakphok-nya!
Biasanya, Bakphok di beberapa tempat lain diolah lagi dengan gula, dengan tekstur yang lebih caramelized dan rasa yang lebih manis. Tapi, di Bakmie Khek Afung, Bakphok disajikan sebagaimana adanya sebagai pendamping.
Porsinya Memang Jumbo Banget, Ma?
Seingat Leo yang pernah kemari pas masih kecil, porsi mie di sini tidak sebesar sekarang. Dengan kata lain, porsi mienya dulu terasa pas, yang memenuhi perut 80%.
Kini, karena persaingan bisnis yang semakin sengit, mau tak mau Bakmie Khek Afung menambah porsinya demi mengikuti demand masyarakat. Di Jl. Surabaya sendiri, sudah ada beberapa outlet bakmie yang menjadi saingan Bakmie Khek Afung.
Spot Sarapan Light nan Nostalgic Buat Memulai Hari
Layaknya outlet bakmie pada umumnya, Bakmie Khek Afung punya tempat yang terbilang sederhana dan sedikit old-school. Bakmie yang disajikan juga masih klasik banget, terutama Lau Shu Fen yang agak jarang ditemukan di Medan. Jadi, kalau kalian pengen menikmati slow morning dengan menu-menu pembangkit nostalgia, Bakmie Khek Afung bisa jadi pilihan yang tepat.
Bakmie Khek Afung
Jl. Surabaya, Kec. Medan Kota (dekat Hotel Swiss-Belinn)
https://maps.app.goo.gl/C2BALdx1Fu2XF4FH9
Jam Operasional: 06.30-14.00
Non Halal