Selamat Hari Waisak! via pesonaindo.com
Perayaan Waisak di Indonesia enggak hanya bisa dinikmati para penganut agama Buddha. Turis-turis lokal maupun internasional pun bisa menikmatinya suasana magisnya. Dalam konteks ini, meskipun kita non-Buddha, kita dapat ikut merasakan dan menyaksikan perayaan malam Waisak yang selalu menghadirkan momen epik di Candi Borobudur.
Biar gak terlalu buta soal acara yang bakal kamu hadiri nanti, Hipwee Travel mau ngajak kamu main ke masa lalu deh sebelum ngasih panduan menikmati perayaan Waisak di Candi Borobudur nanti malam. Hitung-hitung nih mengasah pengetahuan kamu tentang beberapa hal yang pernah dipelajarin jaman sekolah.
Buat kamu yang pernah belajar sejarah di zaman sekolah, entah itu SD, SMP atau SMA, pasti bakal ingat-ingat lupa dan bilang dalam hati, “Kayaknya pernah dipelajarin deh dulu”.
Hari Raya Waisak sendiri di kalangan umat Buddha sering disebut dengan hari raya Trisuci Waisak. Dirayakan untuk memperingati tiga peristiwa penting
Dalam kepercayaan umat Buddha, Waisak dirayakan untuk memperingati tiga peristiwa penting yang dialami panutan mereka, Sidharta Gautama. Yuk langsung simak ulasan singkatnya!
Lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M
sumber: Lumbini Tours – enchantingtravels.com
Salah satu alasan kenapa ada perayaan Waisak adalah karena untuk memperingati lahirnya Buddha Sidharta Gautama. Lahir di sebuah kota bernama Lumbini pada awal masa Magadha (546–324 SM), Siddharta muda hidup penuh kemewahan dilindungan ayahnya yang juga raja Kapilavastu.
Namun, di tengah hidupnya yang mewah, Sidharta kerap melihat ke bawah dan menemukan kenyataan pada hakekatnya adalah kesengsaraan yang tak dapat dihindari. Sejak saat itu, ia meninggalkan kehidupan mewahnya dan menjadi seorang pertapa.
Waisak juga untuk memperingati peristiwa Sidharta yang menjadi Buddha di Bodhgaya
Bodhgaya dan Sirkuit Buddha di Bihar – earthvagabonds.com
Di bawah sebuah pohon bodhi, ia berkaul tidak akan pernah meninggalkan posisinya sampai ia menemukan Kebenaran. Setelah menjadi pertapa, pada usia 35 tahun sekitar 588 SM. Dalam agama Buddha, peristiwa tersebut disebut momen ketika Siddharta mendapatkan Penerangan Agung
Selain itu, wafatnya Siddharta di Kusinara pada usia 80 tahun menjadi alasan adanya Waisak
Patung Buddha di Kusinara
Alasan ketiga kenapa masyarakat Buddha memperingati Hari Waisak adalah untuk memperingati meninggalnya Siddharta. Menurut pendapat yang beredar di masyarakat umum, Siddharta meninggal karena keracunan. Namun baru-baru ini, seorang, Bikkhu asal Thailand yang telah mengajar meditasi selama lebih dari tiga puluh tahun, Dr. Bhikkhu Mettanando, mengatakan Siddharta terserang infark ateri mesenterika akibat porsi makan yang terlalu besar di saat saluran pencernaannya yang memang sudah bermasalah.
Setelah belajar singkat soal sejarah Waisak, langsung bahas upacara perayaannya,
Nah, itulah tadi kenapa umat Buddha memperingati Waisak. Coba kalau gak ada sejarah itu, mungkin kita bakal kehilangan banyak peradaban dan budaya di dunia. Termasuk momen epik perayaan Waisak di Candi Borobdur!
Kalau kamu lagi gak jauh dari Magelang, momen magis upacara peringatan Waisak di Candi Borobudur wajib kamu rasakan
Pelepasan lampion Waisak pada malam hari
Sudah menjadi agenda tahunan bagi para wisatawan untuk memasukan Candi Borobudur dalam wish list perjalanan mereka di saat hari libur Waisak. Momen yang paling dinanti tentunya adalah pelepasan ribuan lampion ke udara. Kabarnya, bakal ada 5.000 lampion! Banyak banget, kan? Ahhh pasti seru.
Bukan cuma itu, biasanya Presiden atau Wakil presiden RI juga bakal ikut menghadiri prosesi tersebut. Nah buat kamu jomblowati, ada kesempatan nih nyari jodoh di acara ramai seperti ini.
Buat kamu yang hendak menyaksikan perayaan Waisak pada malam ini, berpakaianlah yang sopan
perayaan Waisak pada malam hari – sumber Buddhazine
Sebagai bentuk menghormati mereka yang sedang melaksanakan prosesi upacara Waisak, kamu harus menjaga kesopanan saat pergi ke sana, ya. Terutama soal tata cara berpakaian.
Menurut Kepala Unit PT TWC Borobudur, Chrisnamurti Adiningrum, peserta dan wisatawan diharapkan mengenakan pakaian sopan, baik atasan maupun bawahan. Bagi peserta dan wisatawan perempuan tidak diperkenankan memakai pakaian ketat atau celana atau rok pendek.
Bukan hanya pakaian yang sopan, tapi tingkah laku kita juga. Apalagi pas motret kegiatan upacara para Buddhis
Ini gak kalah penting. Peristiwa upacara Waisak di Borobudur memang hanya dilakukan setahun sekali dan kamu pun tak tahu apa tahun depan punya kesempatan yang sama buat datang ke sana. Namun perlu diketahui, tetap jaga kesopanan saat memotret. Jangan sampai kegiatan mendokumentasikanmu malah mengganggu mereka yang melaksanakan ibadah.
Area candi akan steril. Demi kebaikan, jangan pernah coba-coba melanggar aturan tersebut!
Persiapan pelepasan 2568 lampion akan dimulai pukul 20.52 WIB di Candi Borobudur pada malam puncak Hari Raya Waisak. Acara ini pun rupanya akan dilaksanakan secara hybrid, yakni baik online maupun offline, sehingga bagi mereka yang tidak bisa datang mengikutinya secara langsung, dapat menyaksikan lewat layar monitor.
Acara akan dimulai dari kegiatan Bikkhu Tudong di TMII dan puncaknya pada 23 Mei lewat Kirab Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur
Dilansir dari suara.com, kegiatan Bhikku Tudhong nantinya dimulai dari TMII (Taman Mini Indonesia Indah) yang akan diikuti oleh 40 Bikkhu dari berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Kemudian para Bikkhu dijadwalkan akan tiba di Candi Borobudur pada tanggal 20 Mei dan puncaknya akan adalah acara Kirab Waisak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur.
Terakhir, kerumunan manusia memang akan erat kaitannya dengan sampah yang akan berserakan
Ingatlah kalau kamu sedang berada di salah satu lokasi wisata yang merupakan salah satu keajaiban dunia kebanggaan Indonesia. Artinya, kamu juga harus ikut bertanggungjawab atasnya. Seperti tak meninggalkan sampah di lokasi perayaan, misalnya.
Kalau bukan kamu, ya, siapa lagi? Apa pengen berserakannya sama nantinya disorot media seluruh dunia? Gak mau kan?
Gimana? Udah gak sabar pasti ya buat ikut upacara perayaan Waisak di Candi Borobudur malam nanti.