Pernikahan anak masih menjadi masalah di Indonesia. Bahkan Indonesia adalah negara ke-2 tingkat ASEAN dan ke-7 dunia terbanyak perkawinan anak. Salah satu daerah yang jumlah perkawinan anaknya tinggi adalah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Di Indramayu, pernikahan anak memiliki sejarah panjang dan sudah muncul sejak jaman dulu. Ini juga terkait dengan budaya masyarakat Indramayu yang memandang anak perempuan sebagai aset dan kemudian bisa dinikahkan dengan orang kaya untuk mengangkat kehidupan mereka.
Selain itu juga ada pandangan ‘luru duit’ (cari duit) di kalangan mayarakat Indramayu yang menempatkan anak perempuan harus bisa mencari duit untuk membantu ekonomi keluarga. Ironisnya kerap kali luru duit itu dilakukan dengan praktek prostitusi karena kekurangan ketrampilan pada perempuan itu.
Film ‘Wadon Ora Didol’ berkisah tentang praktek pernikahan anak yang masih terjadi di Indramayu hingga kini dan bagaimana efek pernikahan anak tersebut yang ikut mendorong munculnya prostitusi anak.
#PernikahanAnak