Menegur langsung mungkin lebih mudah, tetapi bagaimana cara menyapa mertua lewat WhatsApp agar tidak terjadi kesalahpahaman? Apalagi setiap orang tua, terutama ibu mertua memiliki sifat, kepribadiian, dan karakteristik yang berbeda.
Sebagai menantu atau malah baru calon menantu, kamu harus menggunakan trik khusus supaya mertua menyukaimu dan menganggap bahwa kamu memang menantu yang pantas jadi dambaan, idaman, serta dianggap seperti anak kandung sendiri.
Nah, beberapa jenis sapaan ini bisa kamu kirim melalui WA untuk memulai obrolan atau mengetahui respon mertua secara langsung!
1. Jangan lupakan salam untuk mengawali sapaan
Jika kamu adalah seorang muslim dan mertuamu juga merupakan seorang muslim yang taat, bahkan benar-benar rajin beribadah, coba selalu awali sapaan menggunakan salam “Assalamualaikum”.
Walaupun mungkin terkesan canggung karena kamu tipenya to the point, tetapi mengawali salam akan memberikan kesan yang positif dan baik bagi mereka para orang tua.
Apalagi dalam kalimat salam tersebut mengandung kebaikan bagi yang menerima maupun mengucapkannya.
Selain itu, kamu juga dapat mengawalinya dengan sapaan “Selamat pagi” atau “Selamat malam” untuk berbasa-basi sedikit atau pun menciptakan obrolan yang penting.
2. Perkenalkan diri terlebih dahulu dengan hangat supaya mertua bisa memanggil namamu
Bagi kamu yang benar-benar belum pernah bertemu dengan calon mertua atau baru sekali bertemu dan ingin mengirim pesan via WhatsApp, cobalah untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Perkenalan diri berguna untuk memberikan kode pada mertua bahwa mereka bisa memanggil namamu dengan nyaman dan santai tanpa harus bertanya terlebih dahulu.
Contohnya, “Assalamualaikum, Tante. Maaf mengganggu waktunya, ini Nia”.
3. Tanyakan kabar dengan tulus
Cara menyapa mertua lewat WhatsApp berikutnya yakni menanyakan kabar dengan tulus usai mengucapkan salam. Mengapa penting menanyakan kabar?
Perlu kamu ketahui kalau basa-basi yang paling umum di antara para orang tua adalah menanyakan kabar. Alih-alih menyinggung hal-hal yang bersifat privasi, sebaiknya tanyakan kabar calon mertua atau mertua kamu.
Lebih dari itu, langkah ini akan menentukan obrolan selanjutnya dengan mertua. Kalau mertua kamu sehat, biasanya mertua akan menanyakan hal yang sama padamu. Namun jika ternyata mertua sedang sakit, kamu dapat mengambil hatinya dengan mencari lebih lanjut jenis sakit yang mereka alami.
Kemudian, kamu dapat berkunjung dan membawa buah-buahan atau dapat menanyakan makanan kesukaan mereka supaya bisa kamu bawakan langsung saat menjenguknya.
Ingat, nggak semua mertua itu menakutkan, kok!
4. Tunjukkan perhatian kamu sebagai menantu kepada mertua
Usai menanyakan kabar, tunjukkan perhatian lebih kepada mertua dengan menanyakan kesibukan atau hal-hal yang mereka lakukan belakangan ini.
Misalnya, “Tante, minggu ini ada acara nggak? Kalau nggak ngerepotin, Laras mau main ke rumah, Tan. Kalau boleh.. hehe” atau “Tante sama Om lagi sibuk apa akhir-akhir ini? Jaga kesehatan ya, Tan. Soalnya lagi musim batuk dan pilek”.
Dengan menunjukkan perhatian seperti ini, mereka akan menilai kamu adalah calon menantu yang tidak hanya menginginkan anaknya saja, tetapi juga benar-benar peduli serta mengayomi keduanya sebagai mertua.
5. Hindari menggunakan sapaan bahasa Inggris jika mertuamu bukan bule atau orang asing
Walaupun mungkin kamu terbiasa menggunakan bahasa Inggris sehari-hari karena lebih lama tinggal di luar negeri atau sekolah Internasional di Indonesia, tetapi melihat siapa calon mertuamu sangatlah penting. Artinya, memahami bahasa yang mereka gunakan setiap hari dan menyesuaikannya jauh lebih baik ketimbang memaksa mereka yang harus memahami bahasamu.
Namun hal ini tentu bisa menjadi pengecualian kalau mertua kamu seorang WNA atau bule yang saban harinya terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris maupun bahasa asing lainnya.
6. Sebaiknya tidak menyingkat penggunaan kata supaya mudah dimengerti
Cara menyapa mertua lewat WhatsApp yang benar-benar harus diperhatikan adalah tidak menyingkat penggunaan kata yang menyebabkan miskomunikasi bagi orang tua, sehingga bukannya senang mendapatkan pesan dari kamu, justru sebaliknya.
Hindari menggunakan kata singkatan seperti “Met sore, Tan. Pa kbrnya?” atau “Gmn, Tan?”.
Jika kamu sudah akrab dengan calon mertua atau mertua kamu, mungkin menyingkat penggunaan kata tidaklah masalah. Namun jika ini baru sapaan yang pertama, sebisa mungkin hindari ya karena akan dianggap tidak sopan dan bikin orang tua kesal saat mengejanya. Apalagi jika orang tua yang kamu kirimi pesan sudah benar-benar lansia.
7. Selalu doakan yang baik-baik kepada mertua
Di akhir sesi pembicaraan melalui WhatsApp atau sebelum menutup percakapan, selipkan doa/ucapan/harapan yang baik untuk mertua kamu.
Misalnya “Sehat-sehat selalu ya untuk ibu dan bapak. Semoga bisa membersamai kami selalu sampai menimang cucu” atau “Semoga Tante dan Om selalu sehat, dijauhkan dari bahaya. Pokoknya sehat selalu ya, Tan.. Om.”
Doa yang baik seperti ini pasti akan di-amin-i oleh mertua kamu dan mereka pun menilai bahwa kamu adalah menantu yang sangat care dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap keluarga suami atau istri.
Memiliki mertua dan ipar idaman merupakan mimpi banyak orang, karena rumah tangga yang bahagia juga dapat didukung dari keluarga istri atau keluarga suami yang baik, supportive, dan penyayang. Oleh karena itu, untuk mewujudkannya, kamu bisa memulainya terlebih dahulu dengan memberikan sapaan yang hangat!