Bau Badan Sebagai Prediktor Kelanggengan Hubungan

bau-badan-sebagai-prediktor-kelanggengan-hubungan

Mubadalah.id – Setiap orang pasti memiliki bau badan khas, yang dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam hubungan romantis. Mulai dari daya tarik awal hingga faktor yang dapat menyebabkan hubungan tersebut berakhir. Di Indonesia belum banyak riset atau diskusi khusus yang mengaitkan bau badan sebagai prediktor bagi kesuksesan maupun keretakan hubungan dua insan yang sedang memadu kasih.

Dalam literatur Islam klasik, topik bau badan dalam konteks pernikahan juga kurang mendapat perhatian secara khusus dan mendalam. Beberapa karya klasik sekadar menyentuh aspek kebersihan dan perawatan pribadi secara umum, seperti Al-Adab Al-Mufrad oleh Imam Al-Bukhari (koleksi hadis, abad ke-9), Ihya Ulum al-Din oleh Al-Ghazali (abad 11), atau Al-Tibb al-Nabawi oleh Ibnu Qayyim al-Jawziyya (abad 14).

Literatur-literatur ini menyinggung urgensi kebersihan pribadi dan wangi-wangian sebagai bagian dari upaya menjaga hubungan yang harmonis dan sehat antara suami dan istri. Kebersihan dan perawatan diri dinilai sebagai refleksi dari adab yang baik dan upaya menyenangkan pasangan dalam konteks pernikahan.

Peran Penting Bau Badan dalam Interaksi Sosial

Sebagai sinyal biologis, bau badan memainkan peran penting dalam interaksi sosial manusia. Di samping penampilan fisik, kepribadian, dan kompatibilitas insaniah yang umum seperti karir dan sejenisnya.

Mehmet K. Mahmut (2019) dari Department of Psychology, Macquarie University, Sydney, misalnya, melakukan sebuah riset yang menarik. Bagaimana indera penciuman dan persepsi terhadap bau tubuh bisa mempengaruhi berbagai aspek dalam hubungan romantis. Mulai dari daya tarik awal hingga faktor yang dapat menyebabkan hubungan tersebut berakhir.

Menurutnya, individu dengan kemampuan penciuman yang lebih tajam akan lebih sensitif terhadap bau tubuh pasangannya dan lebih terpengaruh olehnya dalam konteks daya tarik dan kelangsungan hubungan. Ketika salah satu pasangan menemukan bau tubuh pasangannya tidak menyenangkan, ini dapat mempengaruhi kepuasan hubungan dan meningkatkan kemungkinan konflik atau perpisahan.

Pada 2021, media Malaysia The Star sempat menerbitkan berita tentang bau badan sebagai salah satu alasan utama kasus perceraian di negeri jiran itu. Di samping alasan klasik lainnya termasuk perselingkuhan, keuangan, komunikasi, serta kekerasan dalam rumah tangga.

JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia), yang merupakan badan pemerintah di Malaysia yang bertanggung jawab untuk urusan-urusan berkaitan dengan Islam sampai mengusulkan program konseling dan pendidikan untuk membantu pasangan mengatasi masalah-masalah ini sebelum berujung pada perceraian.

Bau Badan dan Kelangsungan Hubungan

Riset lain oleh Madeleine Keaveny and Mehmet K. Mahmut (2021) juga mengungkapkan korelasi yang jelas antara bau badan dan kelangsungan hubungan. Temuan pentingnya antara lain menegaskan bahwa individu yang sedang menjalin hubungan, dengan komitmen hubungan yang lebih rendah, memiliki rasio lebih tinggi untuk meninggalkan pasangan sebagai respon terhadap aroma tak sedap dari tubuh. Ketika komitmen tinggi, mereka cenderung memberikan toleransi terhadap bau badan pasangan.

Bau badan alami dapat memunculkan rasa akrab dan nyaman, yang penting untuk kepuasan hubungan jangka panjang. Aroma alami pasangan dapat diasosiasikan dengan perasaan aman, terlindungi, dan intim, yang memperkuat ikatan emosional dan keterikatan.

Pasangan yang telah bersama untuk jangka waktu yang lama mungkin menemukan aroma pasangan mereka menenangkan dan meyakinkan, yang berkontribusi pada stabilitas hubungan secara keseluruhan.

Penulis sendiri pernah mendapatkan keluhan dari seorang pria yang mengeluhkan bau teman wanitanya. Singkat cerita, dia memilih menikah dengan wanita lain karena dianggapnya tidak bau seperti wanita sebelumnya. Sebaliknya, seorang perempuan juga cerita bahwa dia menggugat cerai suaminya, yang salah satu alasannya adalah karena dia jarang mandi dan bau badan.

Persepsi Negatif terhadap Bau Badan

Tidak hanya pria baik-baik, bahkan pria hidung belang pun tidak suka wanita bau. Demikian pula sebaliknya, ada sebuah kasus pembunuhan terhadap perempuan pekerja seks di Indonesia juga terkait dengan bau badan. Pada 2015 ramai berita pembunuhan terhadap PSK di Jakarta oleh pelanggannya yang terpantik oleh ejekan terhadap bau badan si pelanggan. Contoh kasus ini sekadar indikasi bahwa bau badan memainkan peran signifikan pada dinamika hubungan romantis.

Dalam beberapa kasus, persepsi negatif terhadap bau badan pasangan dapat muncul seiring waktu akibat konflik yang tidak terselesaikan. Seiring toleransi yang rendah karena akumulasi dendam dan kekesalan dalam hubungan. Asosiasi negatif ini dapat semakin memperburuk hubungan, yang mengarah pada menurunnya keintiman fisik dan emosional. Ketika menjadi sumber pertikaian, bau badan dapat berfungsi sebagai pertanda awal keretakan hubungan, terutama jika memperburuk masalah yang sudah ada.

Oleh sebab itu, mengingat dampak signifikan bau badan pada persepsi pasangan dan kelangsungan hubungan, penting untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan mengenai masalah kebersihan. Selain itu juga bersedia untuk melakukan perubahan positif demi kesejahteraan bersama.

Dengan menjaga kebersihan tubuh, kita tidak hanya menghargai diri sendiri tetapi juga menunjukkan rasa hormat dan perhatian terhadap pasangan. Di samping tentu saja aspek keimanan karena kita percaya bahwa bersih adalah sebagian dari iman. Memperhatikan bau badan adalah langkah efektif yang dapat mendukung kelanggengan hubungan dan meningkatkan kualitas interaksi sosial secara keseluruhan. []

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Bau Badan Sebagai Prediktor Kelanggengan Hubungan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Install App

By installing our application, you can access our content faster and easier.

Login

To enjoy Kabarwarga privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us