JAKARTA, KOMPAS.TV – Kritikan Komisi IX DPR disampaikan kepada Ikatan Dokter Indonesia, IDI.
DPR menyoroti soal pemberhentian Dokter Terawan Agus Putranto dari keanggotan IDI.
Dinilai tidak bisa melindungi anggotanya, sempat muncul pernyataan pembubaran IDI.
Baca Juga IDI Minta DPR Tak Ikut Campur Soal Pemecatan Terawan di https://www.kompas.tv/article/277062/idi-minta-dpr-tak-ikut-campur-soal-pemecatan-terawan
Ikatan Dokter Indonesia meminta agar polemik pemecatan Dokter Terawan diselesaikan dulu dalam internal IDI.
IDI juga tak ingin masalah ini menjadi gaduh.
Pada akhirnya rapat dengan Komisi IX DPR menyimpulkan agar IDI bersama Dokter Terawan menyelesaikan persoalan ini secara internal dengan pendekatan kekeluargaan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/277195/menkes-menyebut-akan-ada-pertemuan-antara-idi-dan-terawan-kapankah-pertemuan-itu
terlalu ikut campur pemerintah terhadap permasalahan internal IDI. bahwasanya idi tidak menjadikan Terawan musuh, hanya saja perlu komunikasi. bagaimana bisa orang luar ikut mengurusi permasalahan medis yg sebenarnya tdk terlalu paham prmasalhannya, biarkan wadah MKEK pengadilan sebaik2nya solusi mencari jalan tengah antara IDI & Terawan. Terlalu singkat menilai suatu organisasi hanya karna 1 polemik yg notabene punya "kuasa" sebelumnya, coba lah lihat masalah didalamnya dari sudut pndang lain (sisi medisnya) dan jangan terlalu fokus pada 1 masalah hanya karna anda kenal, mantan mitra kerja anda di kursi pemangku kuasa, karna mantan menkes. banyak masalah lain yg harus idi selesaikan, penyebaran dokter di pelosok negri yg blm mendapat insentif pun banyak, dan masalah lainnya. kiranya pemerintah perlu melihat masalah idi yg lain. semoga ini bisa jadi pintu terbuka nya komunikasi antara IDI dan pemerintah. semoga polemik ini segera selesai. tidak perlu menyalahkan IDI / pemerintah. sebelum benar2 paham masalahnya.
Saya sebagai warga mendukung pembubaran Ormas IDI! Ormas yg serba menyulitkan dan subversif.
Lah bagaimana di.Indonedia sendiri,,,kurang cukup adanya penghargaan trhdp person" yg piawai,,jd cukup sulit berjuang mencpai legalitas pengakuan keahliannya para cendikia, bukankah sering didengar mereka yg bnyk kelebihan keahlian malah tinggal diLN agar bs lbh.berkembang ?! Enggak.sayang para piawai lari ke negri orang,,perlu.evaluasi diregulasinya agar indonesia piawai disegala bidang ilmu,,terutama kesehatan di kurun kini,,aamiin yra
Ga usah di urus…klub abal2 itu
MENJIJIKANYA pemerintah nge bully IDI
dengan segala cara menyudut IDI
SALAM YG BERHAK DIPERKARAHKAN PERTAMA MENIMBULKAN KERUGIAN INI BAGIAN PENIPUAN KEDUA PELECEHAN KETIGA ADANYA KORBAN ANARGIS KEEMPAT OBAT2 ILEGAL PALSU KELIMA ABORSI BAGIAN KESEHATAN YAH BAGIAN KATOR KESEHATAN KORUPSI SALAM YG JELAS MERUGIHKAN KALAU TIDAK MAKA RINGANKAN MASALAH SALAM SEMUA YG BERMADALAH ITU ADANYA KORBAN WALAUPUN BUNYI ILEGAL YG JADI KORBAN HUKUM TATANAN NEGARA SALAM MAKA YG DIBAWAH PADA PENGADILAN YG TERLIBAT ADA KORBAN YAH SALAM.
Bentuk aja KDI angkat dokter terawan jdi ketua, KDI Dbwh kemenkes..