Investigasi plasma sawit: ‘Kami sudah sering dibohongi’ – BBC News Indonesia

Investigasi plasma sawit: ‘Kami sudah sering dibohongi’ – BBC News Indonesia

Suku Anak Dalam atau Orang Rimba di Tebing Tinggi, Sumatra Selatan, yang dijanjikan kerja sama plasma sejak dua dekade lalu, justru mengaku kehilangan segalanya – tanah adat, tempat berburu, dan rumah untuk berkumpul dengan anak-cucu.

Di Desa Teluk Bakung, Kubu Raya, Kalimantan Barat, perusahaan sawit lain menjalin kerja sama plasma dengan lebih dari 900 warga. Namun alih-alih keuntungan, mereka justru mengaku dibebani utang hingga mencapai ratusan juta rupiah.

Dari Tebing Tinggi dan Kubu Raya, buah sawit dipanen dan dikirim ke pabrik pengolahan minyak sawit, masuk ke rantai pasok merek-merek barang konsumsi raksasa – di antaranya Unilever, Danone, dan Kellogg’s. Pertamina juga kami dapati mendapatkan minyak sawit dari perusahaan yang tak memberikan kewajiban plasma.

Proyek investigasi BBC, The Gecko Project dan Mongabay menemukan bahwa masyarakat berpotensi kehilangan triliunan rupiah setiap tahun, karena perusahaan sawit gagal memenuhi kewajiban mereka membangun plasma, seperti yang dimandatkan oleh undang-undang.

Sementara itu, industri ini telah menjadikan korporasi-korporasi sawit sebagai orang-orang paling kaya di Indonesia.

Plasma adalah perkebunan rakyat yang dikelola bersama dengan perusahaan perkebunan. Dalam skema ini, perusahaaan diwajibkan oleh hukum memberikan sebagian keuntungan hasil perkebunan pada warga sekitar, setelah tanah warga diserahkan kepada mereka.

Produser: Astudestra Ajengrastri dan Muhammad Irham

Kameraman: Haryo Wirawan

Video Editor: Lesthia Kertopati dan Haryo Wirawan

Grafis: Aghnia Adzkia, Arvin Supriyadi dan Davies Surya

#sawit #plasmasawit #minyaksawit #cpo #sukuanakdalam #orangrimba

============
Berlangganan channel ini di sini: https://bit.ly/2Mkg9hY

Ini adalah channel resmi BBC Indonesia, di mana kami menyajikan berita internasional dan berita nasional yang akurat dan tidak berpihak.

Video tentang berita terkini disajikan dalam berbagai format, mulai dari video dokumenter, video eksplainer, dan wawancara tokoh.

Terima kasih telah mengunjungi kami. Ikuti juga akun media sosial kami lainnya:
▪️ Instagram: https://www.instagram.com/bbcindonesia/
▪️ Twitter: https://twitter.com/BBCIndonesia
▪️ Facebook: https://www.facebook.com/BBCNewsIndonesia/

#bbcindonesia

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Investigasi plasma sawit: ‘Kami sudah sering dibohongi’ – BBC News Indonesia

Your email address will not be published. Required fields are marked *

8 Comment

  1. 18 May 2024, 02:31

    Orang cina menjajah negeri ini dengan ide mereka.

    Reply
  2. 21 May 2024, 13:12

    Kementan mengatur lahan plasma ada didalam HGU. Tidak mungkin plasma tidak akan dapat lahan. Gapki jangan bohong

    Reply
  3. 28 May 2024, 08:09

    Sudah tau oligarki semakin kuat,tp tetep di pilih.Apalagi kedepan presiden terpilih juga masuk kata oligarki,kita tunggu apalagi yg akan terjadi di megri ini.

    Reply
  4. 8 June 2024, 15:03

    Pemerintah adalah alat penguasa & penjajah utk menguasai tanah

    Reply
  5. 14 June 2024, 15:59

    Bukan hanya perusahaan yg bermain, tetapi dari pengurus koperasi, manager plasma, pengurus kelompok juga ambil keuntungan memperkaya diri sendiri sementara petani plasma gigit jari, pengurus kaya raya.

    Reply
  6. 29 July 2024, 02:44

    hampir semua perusahaan berkomplik dengan masyarakat, terutama masalah pembagian hasil, tapi kenapa Pemerintahan tetap memberikan ijin pada perusahaan berupa hak guna usaha ( HGU) jika cita – cita pemerintah ingin mensejahterakan masyarakat.

    Reply
  7. 11 August 2024, 00:41

    Mirip lebih kejam dari VOC SUDARE

    Reply
  8. 18 August 2024, 17:04

    Cuma di Rusia perusahaan yg tidak patuh dan tidak ada manfaatnya untuk masyarakat langsung di ambil alih oleh negara

    Reply
Install App

By installing our application, you can access our content faster and easier.

Login

To enjoy Kabarwarga privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us