Laduni.ID, Jakarta – Sebelum kita masuk ke dalam topik utama artikel ini, marilah kita sedikit membicarakan bagaimana kondisi kekuatan dan kekuasaan Islam di Afrika Utara pada masa itu. Pada masa itu, Afrika Utara berada di bawah kekuasaan Dinasti Abbasiyah.
Namun, muncul kekuatan baru di wilayah Maghrib yaitu Daulah Idrisiyah yang menganut paham Syiah. Kehadiran Daulah Idrisiyah dan banyaknya pemberontakan dari golongan khawarij di wilayah yang jauh dari pusat Abbasiyah membuat kekuasaan Abbasiyah terganggu.
Untuk menangani situasi ini, Khalifah Harun Ar-Rasyid mengangkat Ibrahim bin Aghlab sebagai gubernur Ifriqiyah pada tahun 800 Masehi dengan harapan ia bisa menstabilkan wilayah tersebut.
Janji Khalifah Harun
Dengan dedikasinya yang tinggi serta kekuatan yang ia peroleh, dalam waktu singkat Ibrahim bin Aghlab mampu memberantas segala pemberontakan, sekaligus meyakinkan kepada masyarakat Ifriqiyah pada masa itu untuk dapat percaya kepadanya.
Karena pencapaianya ini, dengan tegas ia mengajukan permohonan kepada Khalifah Harun Ar-Rasyid untuk diberikan hak otonomi penuh atas wilayah tersebut. jadi, ia meminta untuk tidak terikat dengan pusat Dinasti Abbasiyah yaitu Baghdad.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
