Kisah Kelahiran Anak Harimau Sumatra di Kebun Binatang Roma

kisah-kelahiran-anak-harimau-sumatra-di-kebun-binatang-roma
Kisah Kelahiran Anak Harimau Sumatra di Kebun Binatang Roma

Bayi harimau sumatra yang baru lahir di Bioparco Roma ini tampaknya akan dinamai

“Kala”. Semua foto oleh Massimiliano Di Giovanni/Dokumentasi Bioparco Roma.

Kebun Binatang Bioparco (biopark) Roma baru saja menyambut kelahiran seekor anak harimau sumatra berjenis kelamin betina. Bayi ini lahir pada 1 Desember 2023 dari induk bernama Tila dan pejantan bernama Kasih.

Bioparco merayakan peristiwa penting ini dengan mengajak netizen memvoting nama bagi si bayi. Tiga nama disiapkan Bioparco, yakni Sakti, Dewi, dan Kala. Sejauh ini Kala memimpin dengan 3.800-an pemilih.

Arti penting kelahiran ini berkaitan dengan kondisi harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) yang saat ini dalam status satwa kritis berpotensi punah. Mereka adalah salah satu dari enam subspesies harimau di dunia yang masih bertahan. Diperkirakan hanya tersisa 600 harimau sumatra di alam liar. 

Di habitatnya, hutan Sumatra, jumlah harimau ini terus berkurang. Mereka kerap mati karena jerat babi, sakit, diburu, kekurangan pakan, hingga kehabisan ruang hidup akibat tambang dan perkebunan merangsek ke dalam hutan.

Secara tragis, kelahiran harimau sumatra di Roma berbarengan dengan matinya tiga harimau di Medan Zoo, Sumatra Utara.

Nurhaliza, harimau sumatra berumur 9 tahun, mati di Medan Zoo pada 31 Desember 2023. Pada 6 November, telah lebih dulu mati seekor harimau sumatra bernama Rahudman, disusul harimau benggala bernama Avatar yang meregang nyawa di awal Desember.

Kematian Nurhaliza masih dalam investigasi, sedangkan kematian Avatar sudah dipastikan akibat malnutrisi.

Tewasnya tiga harimau di Medan Zoo mengungkap kondisi menyedihkan Medan Zoo yang tak terawat. Penyebabnya adalah kekurangan uang. Kebun binatang ini dimiliki Pemerintah Kota Medan namun sudah lama tidak mendapat sokongan dana. Kebun binatang dipaksa hanya mengandalkan penjualan tiket yang tak seberapa.

Di Medan Zoo, satwa kekurangan makanan dan pekerja sudah berbulan-bulan tak diupah. Krisis keuangan sejak pandemi Covid-19 itu turut menewaskan satwa lain. Para harimau hanyalah korban kesekian. 

Kontras ini mendorong VICE ngobrol dengan Bioparco Roma, salah satu kebun binatang tertua di Eropa yang telah berusia 112 tahun. Apalagi kebun binatang ini rupanya punya hubungan lembut dengan program konservasi harimau di Indonesia.

Selain mengajak warganet memilihkan nama bagi bayi Tila, Bioparco mengundang pemirsa berdonasi uang untuk program konservasi harimau sumatra di Taman Nasional Kerinci-Seblat. Program itu dijalankan oleh organisasi asal Inggris, WildCats Conservation Alliance. 

Berikut obrolan VICE dengan Serena Del Giudice, Kepala Departemen Hubungan Masyarakat Yayasan Bioparco Roma, seputar kelahiran bayi harimau, konservasi, dan pengelolaan kebun binatang modern. 

Bioparco Roma mengajak netizen memvoting nama untuk bayi kecil ini. Sejauh ini nama “Kala” jadi kandidat terkuat.


VICE: Bisakah Anda menerangkan tentang Bioparco Roma untuk pembaca di Indonesia?

Serena: Kami adalah taman (parco) seluas 17 hektare yang ditinggali 1.200 hewan dari lebih dari 150 spesies, termasuk mamalia, reptil, burung, dan amfibi. Lokasi kami di Kota Roma diteduhi ratusan pohon, beberapa di antaranya langka dan berusia seratus tahun. Pengunjung setiap tahunnya rata-rata sekitar 500 ribu orang, dengan 30 ribu di antaranya adalah pelajar.

Bioparco diresmikan pada 5 Januari 1911 di taman bersejarah Villa Borghese. Hal itu membuat kami menjadi salah satu kebun binatang tertua di Eropa.

Apa tujuan kebun binatang ini?

Pengamatan langsung terhadap spesies seperti gajah, jerapah, zebra, simpanse, atau singa menjadikan kebun binatang ini sarana pendidikan yang dapat merangsang minat warga terhadap isu-isu lingkungan lebih luas.

Visi Bioparco Roma adalah menjadi kebun binatang modern. Kami anggota Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium Eropa (EAZA) yang berkomitmen pada konservasi spesies terancam punah.

Tujuan mendasar lainnya dari kebun binatang modern adalah pendidikan lingkungan melalui pameran, konferensi, kegiatan edutainment, jumpa media, serta pembuatan kursus pendidikan bagi sekolah-sekolah di semua tingkatan, yang berlangsung di dalam kebun binatang. Yang terakhir ini sejalan dengan program kementerian, diintegrasikan pada rencana pengajaran di sekolah. Tujuannya untuk mensosialisasikan pentingnya konservasi satwa dan lingkungan alam.

Berapa jumlah harimau sumatra yang ada di Bioparco dan dari mana asalnya?

Kami mempunyai sepasang harimau sumatra, induk dari anak harimau yang baru lahir ini. Mereka adalah Tila dan Kasih. Tila, sang ibu, lahir pada 2011 di Kebun Binatang Chester, Inggris, dan berasal dari Kebun Binatang Heidelberg, Jerman. Kasih lahir pada 2014 di Kebun Binatang Beauval, Prancis. Nama Kasih berasal dari bahasa Indonesia “terima kasih”.

Sudah beberapa dekade terakhir anggota EAZA tak mengambil hewan dari alam liar. Satwa yang ada dilahirkan di kebun binatang atau di fasilitas zoologi milik EAZA, atau juga dari sitaan polisi yang diserahkan ke Bioparco. Polisi menyita satwa-satwa itu dari orang yang memelihara secara ilegal atau pelaku penganiayaan hewan. Tidak ada hewan yang dibeli. Jika ada satwa baru, Bioparco hanya menanggung biaya angkutnya.

Bioparco berpartisipasi di lebih dari 50 program konservasi EEP (European Endangered Species Program) yang bertujuan melindungi spesies terancam. Program-program ini berupa pengembangbiakan satwa yang sehat, baik dari sudut pandang genetik maupun demografi. Antar-kebun binatang akan saling bertukar satwa untuk dikawinkan, demi menjaga keragaman genetik spesies. Semua dilakukan secara gratis. Tindakan ini dalam beberapa kasus ditujukan untuk pelepasan ke alam.

Hampir semua satwa secara hukum tercatat sebagai anggota komunitas zoologi Eropa yang dikoordinasikan oleh EAZA. Pengelolaan setiap spesimen memerlukan pendaftaran registrasi dan pemutakhiran informasi secara terus-menerus ke arsip terpusat yang juga mengatur pemindahan hewan, tujuannya untuk pengelolaan populasi yang lebih baik dan proyek-proyek untuk perlindungan spesies yang terancam.

Berkat sertifikasi EAZA, Bioparco berpartisipasi dalam program ini dan berbagi hewan ‘miliknya’ dengan lebih dari 3.000 fasilitas serupa yang diakui secara resmi di Eropa.  

Apa yang dilakukan Bioparco agar induk Tila bisa melahirkan dan merawat bayinya dengan nyaman?

Kami tidak pernah mengganggu ibu dan bayinya. Dua puluh hari setelah si bayi lahir, dokter hewan memeriksa dan menimbangnya. Bayi betina itu dalam kondisi sehat dan tumbuh dengan baik. Hingga kini keduanya berada di area terlindung yang tidak terlihat publik.

Di habitat aslinya, termasuk di Taman Nasional Kerinci-Seblat tempat proyek konservasi WildCats Conservation Alliance, harimau sumatra kerap mati karena perburuan, jerat babi, dan konflik dengan manusia. Bagaimana sikap Bioparco atas hal itu? 

Kami sangat sensitif terhadap isu-isu seperti ini; justru permasalahan inilah yang mendorong kami melakukan penggalangan dana.

Dana yang terkumpul dipakai untuk biaya operasional unit ranger hutan, membeli peralatan, mengadakan pelatihan, menyediakan dokter hewan, dan memerangi jerat harimau.


Untuk melakukan donasi kamu bisa mengunjungi laman ini. Web tersebut dalam bahasa Italia, namun kamu bisa mengaktifkan ekstensi Google Translate agar dapat membacanya.

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Kisah Kelahiran Anak Harimau Sumatra di Kebun Binatang Roma

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Install App

By installing our application, you can access our content faster and easier.

Login

To enjoy Kabarwarga privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us